Halo Suamiku!

Pemabuk Itu Datang Di Tengah Malam!



Pemabuk Itu Datang Di Tengah Malam!

0Meskipun kenyataannya itu benar, tetapi itu juga alasan yang tidak bisa Sang Xia temukan sendiri.     

Dengan kata lain, Sang Xia tidak bodoh.     

Jika Rong Zhan benar-benar di luar sana, Cheng Donglin adalah orang kepercayaannya. Bagaimana bisa ia justru memberi tahu Sang Xia? Hanya dengan sedikit memikirkannya lebih jeli lagi, Sang Xia bisa tahu apa yang Rong Zhan pikirkan.     

Setelah Sang Xia mengatakan itu, ia langsung menutup telepon.      

Sedangkan dengan kata-kata Cheng Donglin yang tidak jelas tadi, Sang Xia dengan lembut menarik sudut mulutnya. Bahkan jika Rong Zhan sama sekali tidak bersalah, itu tidak ada hubungannya dengan dia.     

Dan di sisi lain, Cheng Donglin...     

"Halo, bos, ini gagal. Kakak ipar tidak akan datang." Cheng Donglin mengatakannya dengan suara rendah.      

Sebenarnya Rong Zhan sudah dapat menebak dengan samar, tetapi ketika seperti ini, hatinya masih tetap seperti baru saja dijatuhi batu besar. Itu membosankan dan menyakitkan. Ia berusaha menahan rasa sakit hatinya dengan menggertakkan gigi sembari berkata, "Tidakkah kamu memberitahunya bahwa ada beberapa wanita yang menungguku di malam ini?"     

Cheng Donglin berkata, "Aku sudah memberitahukan semuanya, tetapi dia mengatakan bahwa hubungan seks dalam keadaan mabuk hanyalah alasan bagi tubuh bagian bawahmu. Jika kamu terlalu banyak minum, kamu akan langsung tidur."     

Rong Zhan menatap samar-samar ke sudut matanya, entah kenapa ia merasa bahwa hatinya kosong, "..."     

Di sisi lain, Cheng Donglin juga tidak berdaya. Bosnya sedang tidak baik-baik saja. Selama ini ia tidak memiliki hari yang baik. Lalu ia mencubit alisnya dan tiba-tiba ia terpana, "Hei, tunggu bos, aku punya cara!"     

"...Apa?"     

  **     

Di malam yang begitu dingin.      

Di dalam apartemen kecil pukul 9.00 malam, Sang Xia baru saja selesai mandi untuk terus bekerja di depan komputer. Tepat pada saat ini, tiba-tiba di lantai bawah terdengar suara decitan rem mendadak yang mampu membuat burung-burung yang sedang beristirahat di pohon panik tak tentu arah.     

Sangat tiba-tiba.     

Lalu ada suara keras.     

Malam begitu sunyi dan suara yang tiba-tiba itu sangat berisik. Mau tak mau Sang Xia membuka jendela untuk melihat siapa yang sangat berisik di malam hari begini.     

Tepat ketika ia membuka jendela, ia melihat sekelompok orang memasuki gedung apartemen.     

Dahi Sang Xia mengerut dalam.      

Siapa orang-orang itu?     

Di luar, lift perlahan naik ke lantai lima.     

Sang Xia kembali mengeringkan rambutnya. Tepat ketika ia akan duduk dan kembali dengan kesibukannya, ia mendengar lift di luar pintu terbuka. Tak berselang lama suara berisik terdengar, bersumpah serapah, dan kemudian ada ketukan cepat di pintu.     

Seketika Sang Xia mengurungkan niatnya untuk duduk. Firasat buruk mulai muncul saat itu juga.      

"Tok Tok Tok!"     

"Kakak Sang, buka pintunya! Ini aku!" Cheng Donglin berteriak tidak sabar.     

Sang Xia yang berdiri di kamar, wajahnya tenggelam seketika.      

Datang di malam hari ketika orang sedang beristirahat? Cukup tangguh!     

Kali ini Sang Xia benar-benar khawatir mereka akan mengacaukan seluruh bangunan jika ia tidak membuka pintu. Jadi dengan terpaksa, ia membuka pintu dengan wajah dingin.     

Sang Xia di sini untuk melihat apa yang sedang mereka lakukan saat ini!     

Segera setelah pintu Sang Xia terbuka, ia mendengar suara iblis itu, tetapi ia tampak seperti sedang mabuk. Ketika Sang Xia melihat penampilannya, dahinya mengerut tajam.     

Dalam pandangannya saat ini, badan Rong Zhan ditahan oleh beberapa orang. Ia gemetar dan meronta, dan dia berteriak dengan muka memerah, "Aku tidak akan kembali! Lepaskan aku! Kalian menentangku! Lepaskan aku, aku tidak akan pernah kembali!"     

Cheng Donglin bergegas masuk dan berkata kepada orang-orang itu, "Cepat, cepat bawa bos masuk!"     

Kemudian ia berbalik dan menyeka keringatnya sambil terengah-engah, "Kakak Sang, aku tidak bisa menahannya. Bos sangat mabuk dan tidak bisa dikendalikan. Aku harus membawanya kepadamu lebih dulu."     

Setelah mengatakan itu, mereka bergegas membawa sosok tinggi dengan pakaian hitam yang sedang mabuk itu untuk masuk ke dalam__     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.