Halo Suamiku!

Lihat, Ini Konser Kakaknya?



Lihat, Ini Konser Kakaknya?

0Di luar aula konser.      

Rong Zhan dan Sang No masih berada di dalam mobil menuju ke aula konser.      

Kecepatan mobilnya luar biasa.     

Saat ini Rong Zhan mengambil sebatang rokok di mulutnya, meletakkan tangannya di jendela yang setengah terbuka, sedikit mengernyit, dan tampak tak berdaya.     

"Bisakah kamu mengemudi sedikit lebih lambat?"     

"Jangan terburu-buru, adik ipar, jangan buru-buru! Kita akan segera tiba!"     

Benar. Kali ini, yang membawa mobil itu bukan lagi Rong Zhan, tetapi Sang No.      

Setelah makan malam selesai dan hendak menuju ke tempat konser, Sang No mengatakan dia juga bisa menyetir dan itu tidak buruk. Dia juga bertanya pada Rong Zhan apakah dia bisa mencoba menyetir mobilnya, tetapi Rong Zhan tidak membiarkannya.      

Tetapi ketika dia mengatakan itu, Sang No tiba-tiba memanggilnya kakak ipar, dimana panggilan itu mampu mengguncang hatinya.      

Panggilan kakak ipar itu membuatnya goyah.      

Hanya menyetir mobil?      

Awalnya Rong Zhan tidak terlalu memikirkannya. Namun sesaat kemudian, lubuk hatinya sedikit mempertimbangkan.      

Sang No mampu mengemudi, tetapi tekniknya sangat buruk, apalagi kakinya sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Tentu saja kecepatan mengemudinya akan sangat lambat dan masih mengalami kesulitan saat berbelok di tikungan.     

"Apakah kamu benar-benar tahu cara mengemudi?"     

Rong Zhan tidak bisa menahannya lagi.     

Sang No menjawab bersemangat, "Ya, ya. Dulu aku sering menyetir di sirkuit balap."      

Menyetir di sirkuit balap…      

Sirkuit balap…      

Mata Rong Zhan berkedut samar. Saat itu, dia hanya bisa merasa ini adalah hari yang begitu sial baginya.     

Belum lagi, "permainan" mobil yang hanya melaju di sirkuit balap benar-benar dapat mengantarnya ke tempat itu. Tetapi ketika mereka sampai di tempat dan hendak turun dari mobil, air di tanah sisa hujan dua hari lalu masih menggenang di sana.     

Hanya saja saat ini, Rong Zhan tidak tahan lagi dan itu membuatnya meledak sepenuhnya.      

Ketika Sang No menghentikan mobil, dia melihat genangan air dan ingin menghindar. Tapi semakin dia menghindar, semakin dia menjadi gugup. Sebaliknya, dia justru menabraknya. Seketika dia mengeratkan genggaman tangannya pada kemudi dan mengangkat kakinya tinggi-tinggi di dalam mobil.     

Melihat mata Rong Zhan melebar, mereka saling memandang. Setelah cukup lama, Rong Zhan mengambil sebatang rokok di mulutnya dan menghembuskan nafas. Duduk di kursi samping kemudi, dia membuka pintu langsung dan memegang pintu dengan satu tangan. Dia melambai ke Sang No sambil menunjukkan senyum yang dipaksakan, "Ayo, turun. Jangan biarkan mobil tuaku membasahi sepatumu."     

Jangan biarkan mobil tuaku membasahi sepatumu     

Membasahi sepatumu…      

Sang No tidak bisa berkata-kata.      

Maaf, dia seharusnya tidak mengangkat kakinya.     

  **     

Melihat Rong Zhan memarkir mobil, Sang No hanya mengikutinya. Sama sekali tidak ada rasa malu yang terpampang di wajahnya seolah-olah bukan dirinya yang baru saja melakukan tindakan konyol di dalam mobil.     

Lalu dia mulai bertanya dengan serius, "Hei, kakakku..."     

"Panggil kakak ipar!"      

"Aku…"      

"Panggil kakak ipar!"      

"Kakak ipar…"      

Sang No akhirnya berkompromi, "Kakak ipar, apakah kita tiba di tempat yang salah?"     

Melihat aula konser berbentuk seperti stadion yang menjulang di udara terbuka, kerumunan orang di luar stadion, dan lampu-lampu menyala di luar area tanpa atap, itu benar-benar membuat Sang No terlihat tampak konyol.     

Kakaknya mengatakan untuk memintanya datang melihat konsernya, tapi ia tidak pernah menyangka tempatnya akan semegah ini.     

Rong Zhan menyipitkan mata dan mengeluarkan tiket, "Salah apanya! Cepat masuk, kakakmu pasti sudah menunggu."     

Setelah mengatakannya, Rong Zhan mengingat-ingat nomor kursi dan berjalan bersama dengan Sang No.     

Sebenarnya, ketika Rong Zhan pergi ke Amerika untuk menemui Sang Xia, dia tahu bahwa Sang Xia telah menghubungi beberapa orang, termasuk Anthony dan Harlan.     

Meskipun dia tahu bahwa mereka semua terlibat dalam dunia musik dan Sang Xia juga terlibat dalam musik dengan mereka, dia tidak terlalu peduli tentang hal-hal itu. Dia hanya bertanggung jawab atas keselamatan Sang Xia dan tidak tahu jika wanitanya membuat sebuah band bersama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.