Halo Suamiku!

Menghabiskan Malam Bersama Mantan Pacarku



Menghabiskan Malam Bersama Mantan Pacarku

0Membuatnya membelalakkan mata.      

Rong Zhan tidak bisa mendeskripsikan perasaannya.      

Ia hanya sulit percaya Sang Xia bisa melakukannya.      

Tampaknya setelah ditampar habis-habisan, semua digantikan dengan manisan yang tak bisa dipercaya.      

Kemudian diawetkan dengan kepahitan.      

"Maaf."      

Sang Xia mengatakannya dengan lembut, sangat lembut.      

Rong Zhan mendengarnya. Tetapi Rong Zhan hanya diam. Ia tidak membiarkan Sang Xia melihat penampilannya yang sangat kacau saat ini.      

Ia menekan bibirnya dengan erat, tanpa mengatakan sepatah kata pun.     

Maaf.      

Kenapa ia harus minta maaf.      

Di lubuk hati Rong Zhan, ia harus melepaskan amarah dan kebenciannya, yang membuatnya menjadi semakin tidak bisa berkata-kata.     

Melihat Rong Zhan yang tidak berbicara, Sang Xia mulai berkata, "Karena aku tidak kembali tadi malam. Aku akui itu adalah kesalahanku karena tidak menjawab teleponmu dan justru mematikan ponselku."     

Rong Zhan masih tidak menatap Sang Xia, bahkan ia masih tidak memberikan respon apapun.      

Ketika Sang Xia melihat ini, ia menarik napas dalam-dalam. Menghadapinya, ia melanjutkan, "Aku akan kembali dengan temanku tadi malam, tetapi aku bertemu seorang kenalan lama yang mengatakan akan mengantarku kembali, tapi ..."     

"Tidak perlu mengatakannya. Tidak ada hubungannya denganku."      

Suara acuh tak acuh tiba-tiba terdengar dengan tubuh yang menegang.     

Begitu Sang Xia melihat reaksinya, ia tahu Rong Zhan sedang menahan amarahnya Jika Sang Xia benar-benar tidak mengatakannya dan tidak menjelaskannya dengan jelas, Rong Zhan akan lebih marah.     

"Tidak masalah kamu tidak mendengarkan, aku akan tetap menyelesaikannya. Aku tertidur di mobil temanku setelah minum terlalu banyak. Akhirnya aku tinggal di rumahnya selama satu malam dan kembali ketika aku bangun di pagi hari."     

Sang Xia masih ragu-ragu di hatinya.     

Jika Rong Zhan bertanya di tempat siapa ia menginap, apakah ia akan mengatakannya?      

Benar saja.     

Yang ia takutkan akhirnya terjadi.      

"Teman? Kamu meninggalkanku sendirian di rumah. Dengan siapa kamu menghabiskan malam itu?"     

Rong Zhan tiba-tiba menoleh dan menatapnya. Matanya penuh darah merah, yang membuat Sang Xia tidak berani mengatakan siapa itu.     

Mengapa Sang Xia tidak berani mengatakannya, orang bodoh juga tahu kenapa alasannya.      

Tapi itu tidak berarti ia akan berbohong.     

"Aku tidak ingin mengatakan siapa itu."      

Sang Xia dengan lembut mengerutkan bibir bawahnya dan sedikit mengendurkan kelopak matanya.     

Mata Rong Zhan melebar begitu ia mendengarnya. Siapa itu? Siapa yang tidak ingin Sang Xia katakan?      

Apa yang bisa disembunyikan darinya?     

"Seorang pria, kan? Kamu menghabiskan malam itu dengan seorang pria?" Rong Zhan meraih pergelangan tangan Sang Xia dan tidak bisa tidak bersikap kasar.     

"Mengapa ucapanmu selalu penuh dengan perkataan yang tidak jelas? Bukankah aku sudah pernah mengatakannya sebelumnya? Mengapa kamu harus melibatkan hubungan antara pria dan wanita?"     

Sang Xia tahu bahwa Rong Zhan bertingkah tidak masuk akal, tetapi ia juga tahu bahwa ia adalah orang pertama yang melakukan kesalahan, dan ia tidak mengelaknya.     

Ia tahu.      

Jadi ia berusaha tidak bertengkar dengannya dan menyelesaikannya dengan santai.      

Begitu Rong Zhan mendengar ini, dengan bercanda ia menyindir, "Hubungan antara pria dan wanita adalah hubungan semacam itu, bagaimana bisa hal itu masih disebut murni!"     

Sang Xia telah terpojok olehnya, lemas, dan akhirnya hanya berkata, "Hubungan antara aku dan mantan pacarku benar-benar sedikit tidak murni."     

Mantan pacar.      

Mantan pacar.      

Mata Rong Zhan menyala-nyala. Sepertinya ia sudah bisa mencerna di mana ia tidur tadi malam.     

"Sang Xia?"      

Suaranya tampak bergetar ketika ia memanggil nama Sang Xia.     

Sang Xia bangkit perlahan, "Aku hanya tidur. Jangan terlalu memikirkan yang berlebihan."     

Setelah mengatakannya, Sang Xia hendak pergi. Suasana hati Rong Zhan sedang tidak stabil. Sang Xia merasa setelah ini Rong Zhan seolah akan mencekiknya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.