Halo Suamiku!

Terlebih lagi, Sang Xia benar-benar merasa pria itu seperti Rong Zhan, sangat mirip.     

Terutama ketika Sang Xia keluar, sosok itu malah menghilang.     

Semakin Sangxia memikirkannya, semakin dia merasakannya...     

Tunggu... Sang Xia langsung menghentikan langkahnya. Bagaimana jika itu bukan Rong Zhan?     

Tapi itu benar-benar hanyalah sosok yang mirip dengannya?      

Sang Xia hanya ragu sejenak dan sedetik kemudian dia mengeluarkan ponselnya.     

Jika itu Rong Zhan, jika Sang Xia menelponnya sekarang, meskipun ponselnya tidak akan berdering, tetapi akan menyala, kan?     

Cerdas.      

Tanpa menunggu waktu lama, Sang Xia langsung menelponnya.      

Jika orang di balik tiang bukan Rong Zhan, lalu siapa?      

Awalnya Rong Zhan berencana untuk melindungi Sang Xia demi keselamatannya, tetapi siapa yang menyangka Sang Xia berbalik lagi dan hampir berhadap-hadapan dengannya.     

Jika Sang Xia tahu bahwa dia mengikutinya, bukankah dia akan selesai?     

Dan Rong Zhan juga tahu bahwa Sang Xia keluar untuk mengambil barang.     

Sang Xia melangkah kemari?      

Sekarang dia berjalan mendekat?      

Ketika Rong Zhan ingin mengintip, ponsel di saku mantelnya tiba-tiba bergetar!     

Sebelumnya ponselnya berdering karena Sang Xia mengiriminya hal yang istimewa.      

Saat berdering, hati Rong Zhan benar-benar melonjak kaget. Dengan cepat ia menunduk dan bergegas untuk membungkam ponselnya. Apa yang terjadi? Apa Sang Xia menemukan dirinya?      

Wajah Rong Zhan kusut, menggertak giginya, dan memaki dalam hati. Akhirnya, dia mengumpulkan keberanian untuk melongokkan kepalanya. Dengan linglung, dia menemukan bahwa Sang Xia sudah pergi.     

Dia sudah berjalan menjauh.      

Sang Xia menelpon di pintu hotel. Seperti yang diduga, suara ponsel berdering dan suara itu terdengar sangat jelas.     

Secara khusus, nada dering, atau salah satu lagu baru yang mereka latih, belum ada di seluruh dunia, dan Rong Zhan adalah orang pertama yang mendengarnya.     

Seketika itu juga Sang Xia benar-benar yakin jika itu Rong Zhan. Melihat itu, Sang Xia menyipitkan mata dan menggertakkan giginya.      

Sang Xia benar-benar tidak tahu apakah harus marah atau tertawa. Bajingan ini selalu menelponnya, terutama malam ini saat Sang Xia dan Harlan bersama, tetapi dia tidak menjawab.     

Namun saat Rong Zhan bersembunyi di balik ini, Sang Xia hanya pergi dan menangkapnya. Apalagi wajah yang bisa dia berikan pada Sang Xia?     

"Jika kamu ingin mengikutiku, ikuti saja, dan lihat berapa lama kamu bisa mengikutiku malam ini." Siapa yang mengira Rong Zhan tidak berada di kota T namun justru sangat dekat dengannya di negara orang dan mengikutinya.     

Dia tidak tidur, tidak beristirahat?     

Meski Sang Xia marah, tapi masih ada perasaan lain di hatinya.     

Dia berbalik, bergumam sembari mengatakan itu, tapi Sang Xia pikir karena Rong Zhan ada di sini, dia akan membersihkan kamar dan membiarkan Rong Zhan beristirahat dan tidur nyenyak.     

Sekarang Sang Xia ingin menyiksanya sebentar.      

Siapa suruh Rong Zhan mengikuti dirinya?      

Dia harus mengikuti alur, juga ingin mengikuti akhirnya.     

Jadi ketika Rong Zhan keluar dari persembunyiannya, Sang Xia berbalik dan berjalan ke lift.     

Lift berhenti di lantai pertama.     

Sang Xia menekan tombol dan menunggu untuk terbuka.     

Saat ini, meskipun dia marah karena Rong Zhan mengikutinya, namun dia juga bisa memahami karena dia sendirian di negara asing. Dia bisa sangat dekat dengan Rong Zhan di malam seperti ini dan hatinya terasa sedikit menghangat.     

Si bodoh ini.     

Tak berselang lama, pintu lift terbuka.      

Sang Xia mendongak dan melihat seorang pria berdiri di dalam lift.     

Menurunkan topinya, pria itu berdiri di samping.     

Tanpa sadar Sang Xia sedikit menyingkir karena berpikir pria itu akan keluar.     

Tapi orang itu...