Halo Suamiku!

Apakah Ini Benar-Benar Bukan Yang Terakhir Kali?



Apakah Ini Benar-Benar Bukan Yang Terakhir Kali?

0Mati bersama?      

Wajah Sang Xia berubah menjadi aneh. Ia berbalik untuk menatap Rong Zhan.      

Sang Xia memandangnya dan tiba-tiba merasa ada sesuatu yang salah. Ia lalu meletakkan sikunya di dada Rong Zhan dan berkata, "Rong Zhan, apa yang kamu takutkan?"     

"Aku takut?" Rong Zhan memalingkan wajahnya dan tidak memandang Sang Xia lalu mendengus, "Bagaimana aku bisa takut? Aku tidak punya apa-apa untuk..."     

Sebelum ia selesai berbicara, Sang Xia tiba-tiba mengulurkan tangannya dan mencubit wajah Rong Zhan. Seketika itu juga Rong Zhan tertegun dan Sang Xia berkata, "Jangan berpura-pura. Jika kamu terus berpura-pura, aku akan memukulmu."     

Glek!      

Darah Rong Zhan serasa menutupi tenggorokannya.      

"Katakan, apa yang kamu takutkan? Biarkan aku mendengarnya." Sang Xia berbalik dan duduk di kakinya, menatapnya sejenak.     

Rong Zhan menunduk dan tidak mengucapkan sepatah katapun.     

"Masih tidak mau mengatakannya?"      

Sang Xia menatapnya lalu membungkuk dan berbalik ke sisi lain.     

Akhirnya kesabaran Sang Xia sudah habis, "Lupakan ...," Lalu ia sudah akan turun dari pangkuan Rong Zhan.     

Namun, tiba-tiba Rong Zhan mengulurkan tangannya dan menarik Sang Xia ke dalam pelukannya. Ia memeluk Sang Xia untuk mencegahnya melihat penampilannya saat ini. Sang Xia hanya bisa mendengar suaranya yang sedikit serak sembari menggertakkan giginya, "Apakah kamu akan meninggalkanku?"     

Bo Yi sudah bangun dan Rong Zhan mendengar Sang Xia mengatakan ia ingin bersama Bo Yi!      

Sang Xia menaikkan alisnya. Meskipun ia terkejut tetapi ia masih mengeluarkan satu kata pasti, "Tidak."     

"Kamu bohong! Kamu mengatakannya dengan jelas! Aku mendengarnya dengan telingaku sendiri!"     

Rong Zhan tampak menggebu dan menggeram.      

Mendengarnya?      

Alis Sangxia sedikit membeku. Tampaknya ia teringat saat ketika dirinya berada di pintu bangsal.     

Akhirnya Sang Xia mendengus, "Kamu salah dengar!"     

"Aku tidak salah. Aku berbohong!"      

Sang Xia menggigit bibir bawahnya begitu mendengar jawaban Rong Zhan.      

Garis pandangnya dingin beberapa menit, "Rong Zhan, apakah kamu bodoh?"     

Rong Zhan marah. Lalu ia berteriak, "Aku bodoh. Aku bodoh jika aku percaya padamu!"     

"Kamu lupa apa yang aku katakan padamu sebelumnya."     

Sang Xia menjadi sangat serius.      

"Apa, apa yang kamu katakan?"     

Membuat Rong Zhan terpaku sejenak.      

"Kamu layak mendapatkannya sekarang! " Sang Xia mencibir, "Apa yang aku katakan padamu sebelum kamu pergi hari itu? Ingatlah baik-baik."     

Rong Zhan tertegun dan kemudian benar-benar mengingat apa yang Sang Xia katakan padanya?     

Apa yang ia katakan…?      

Entah apa yang sudah Rong Zhan ingat, tapi seketika ia membeku.     

Saat ini, Sang Xia menatap wajah Rong Zhan dan berkata dengan serius, "Bukankah aku mengatakan aku tidak akan meninggalkanmu? Bukankah aku mengatakan, jangan takut, aku akan selalu berada di sisimu?"     

Bahkan jika semua orang menyalahkannya, menuduhnya dan membiarkannya pergi ke neraka, Sang Xia akan menemaninya.     

Rong Zhan tidak bisa mempercayai telinganya. Meskipun ia mengingatnya, tapi itu semua terlalu sulit untuk bisa dipercaya.     

"Kamu... kamu benar-benar tidak ingin bersama Bo Yi? Apakah kali ini kamu benar-benar tidak tidur denganku untuk terakhir kalinya?"     

Ia bertanya dengan cemas.     

Awalnya Sang Xia mendengar kalimat Rong Zhan dengan santai, tapi begitu ia mendengarkan kalimat berikutnya, ia tidak bisa menahan diri untuk menggertakkan giginya, "Ini saatnya. Jika aku benar-benar ingin pergi, aku akan putus denganmu."     

Bagaimana bisa pikiran Rong Zhan begitu naif?      

Setelah mengatakannya, Sang Xia sudah akan turun, tetapi Rong Zhan dengan bersemangat menariknya, "Kalau begitu, setelah ini kamu akan terus bersamaku?"     

Segera setelah Sang Xia mendengar ini, ia berencana untuk memberitahukan kepada Rong Zhan tentang dirinya yang bergabung dengan Sun Band. Karena masalah sudah diselesaikan, maka ia harus segera pergi. Harlan mengatakan bahwa waktunya sudah mepet sekarang.     

"Tidak, Rong Zhan, sebenarnya aku..."     

Kalimat Sang Xia terpotong karena telepon yang tiba-tiba berdering.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.