Halo Suamiku!

Sang Xia Berinisiatif Untuk Menciumnya



Sang Xia Berinisiatif Untuk Menciumnya

0Dengan begitu, Sang Xia hanya bisa berdiri di pintu dan tidak berani masuk.      

Tampaknya rasa bersalah yang ia rasakan menyelimuti seluruh tubuhnya yang membuatnya tidak bisa bergerak.      

Ia ingin meyakinkan dirinya sendiri bahwa Rong Zhan benar-benar menyukainya. Sang Xia tidak memintanya untuk tidak melakukannya, tetapi ia melihat warna merah di matanya, botol anggur di tanah, dan meja yang penuh dengan makanan kesukaannya     

Ia merasa dirinya tidak bisa mengatakan apapun.      

Tidak peduli seberapa besar Rong Zhan menyukainya, Sang Xia tahu bahwa malam ini, ia telah membuat Rong Zhan sangat sakit hati.     

Begitu ia kembali, ia hanya bisa bersikap bodoh.      

Berpura-pura tanpa ekspresi, berpura-pura melihat langit-langit dengan acuh tak acuh, karena ia tidak tahu bagaimana menghadapi tatapan Rong Zhan.     

Melihat matanya yang memerah membuat Sang Xia merasa dirinya orang yang paling berdosa.      

Tapi bisakah ia terus berpura-pura?     

Bisakah?      

Kemalangan yang ganas masih bersembunyi di ruangan kecil, menjilati luka sendirian.     

Mungkin ia masih merintih.     

Semakin Sang Xia memikirkannya, tangannya tiba-tiba mengendur. Ia mendongak perlahan dan memegang botol.     

Lalu ia menarik napas panjang.     

Bangkit.      

Ia berdiri.     

Berjalan ke pintu kamar dan berdiri di sana.     

Ia mengangkat tangannya tapi keraguan muncul di benaknya.      

Tangan yang ingin mengetuk akhirnya jatuh ke gagang pintu.     

Menekan dan mulai merasakannya.      

Kamar tidak terkunci sama sekali.     

Bulu mata Sang Xia bergerak perlahan dan ia mulai mendorong pintu itu. Detik setelahnya pemandangan di dalam perlahan mulai terlihat.     

Ada asap rokok.      

Di samping tempat tidur, Rong Zhan terduduk di lantai.      

Dalam beberapa menit.     

Seluruh ruangan dipenuhi dengan asap rokok yang mencerminkan seluruh tubuhnya yang sedang dalam keadaan kacau.     

Sedangkan sosok di dalam, ketika merasakan seseorang masuk, ia langsung berhenti merokok. Kepalanya masih agak terkulai sembari memegang rambutnya di satu tangan, dan memegang rokok di antara jari-jarinya yang panjang.     

Sag Xia masuk dengan botol di tangan, lalu menutup pintu.     

Kamar tidurnya tidak terlalu besar.     

Tapi itu terasa lebih hangat dan rapi.      

Saat ini, melihat tempat tidur yang berantakan, Sang Xia tidak peduli tentang apa pun. Ketika mendekat ke arah Rong Zhan, ia menyadari tubuh Rong Zhan tampak kaku lagi. Di langkah berikutnya, ia memutuskan berpindah ke samping Rong Zhan, dan duduk di lantai.     

Yang satu merokok, yang satu minum.      

Waktu tampaknya sangat sunyi saat ini. Mereka tidak berbicara satu sama lain, hanya mengulangi apapun yang mereka lakukan dari waktu ke waktu.     

Betapa tenangnya permukaan, pada saat yang sama, menunjukkan betapa bergejolaknya hati.     

Sampai akhirnya.      

Ketika Rong Zhan mengangkat tangannya untuk merokok lagi, pergelangan tangannya tiba-tiba tersangkut.     

Ia membeku dan mengerutkan kening.     

Namun detik berikutnya, rokok di antara jari-jarinya juga mengepulkan asap.     

Dalam sekejap, ketika ia tidak merespons, rokok sudah jatuh ke tangan Sang Xia. Sang Xia merokok dengan lihai, ia menutup matanya dan perlahan-lahan mengeluarkan cincin rokok, dan ujung jarinya juga menjentikkan abu yang terbakar.     

Ia membuka mata lagi. Ia mendapati pandangan mata yang dalam dan tampak kebingungan.     

Ia memandang Rong Zhan untuk waktu yang lama.      

Baru saja, ketika Sang Xia menyambar rokoknya, Rong Zhan mengerutkan kening, seolah-olah ia tidak percaya. Tapi sekarang begitu melihat Sang Xia merokok seperti perokok handal, matanya melebar seketika.     

Seolah ia melihat sesuatu yang luar biasa.     

"Kamu__"     

Ia tidak tahu harus mengatakan apa, namun bibir itu hanya bergerak___     

Sang Xia tiba-tiba membungkuk dan menutup bibir Rong Zhan.     

Dengan bibirnya, ia menyumbat bibir Rong Zhan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.