Halo Suamiku!

Kata-Kata Manis Sang Xia Untuk Rong Zhan



Kata-Kata Manis Sang Xia Untuk Rong Zhan

0Sang Xia dengan cepat menutupi tubuhnya dan berbalik. Dia mendapati Rong Zhan dengan wajah suram dan tertekuk. Tanpa sungkan dia langsung berjalan mendekat.      

"Ada apa, Oh!"     

Sebelum Sang Xia menyelesaikan kalimatnya, Rong Zhan sudah lebih dulu memeluknya erat dengan wajah suram. Namun pelukannya kali ini terasa seperti ketakutan akan kehilangan sesuatu yang paling berharga dan sangat dicintai.      

Meskipun Sang Xia tahu ada sesuatu yang salah, tetapi dia mencoba berkelakar, "Kenapa? Melihat wanitamu sekarang sangat tidak biasa, kamu ingin menyanjung?"      

"Kerja keras yang luar biasa!"     

Rong Zhan dengan keras menggumamkan sebuah suara, mempererat pelukannya, lalu dengan hati-hati meletakkannya di sofa.     

"Oh, jangan membuat berantakan. Aku akan segera pergi setelah mengganti pakaianku. Masih ada beberapa lagu yang tersisa untuk dinyanyikan!" Sang Xia yang tertekan bergegas melihat pakaiannya.     

Ketika Rong Zhan mendengar ini, keengganan langsung merangsek memenuhi hatinya. Tanpa memedulikan peringatan Sang Xia, Rong Zhan langsung menundukkan kepalanya dan menggigit lehernya dengan keras, tak lupa memberikan ciuman berat. Tidak ada gunanya bagi Sang Xia untuk menolaknya.     

"Kamu bangsat!"     

"Kamu tidak bermaksud mengatakan itu, kan? Kamu telah menyembunyikannya dariku sepanjang waktu, apakah kamu menempatkan aku di lubuk hatimu? Mereka semua tahu dan hanya aku yang tidak tahu!" Rong Zhan menekankannya, terengah-engah, dan mengeluhkan keresahan yang dia rasakan.     

Mendengar ini, dada Sang Xia sedikit naik turun dan tatapan matanya juga dalam. Ujung jarinya menjalar di rambut Rong Zhan yang hitam, lalu menggosoknya ringan. Setelahnya, dia berkata dengan makna mendalam, "Aku pikir kamu mengerti."     

Aku pikir kamu mengerti.      

Rong Zhan sedikit tertegun, detik berikutnya melihat Sang Xia menggigit bibirnya, seolah-olah itu menunjukkan hukuman, "Aku hanya ingin memberimu kejutan."     

Begitu Sang Xia melihat Rong Zhan kehilangan kesabaran, dia mengatakan itu dengan sangat bangga.      

Kata-kata manis juga berguna.     

Padahal, meski bukan hanya untuk memberikan kejutan baginya, ini juga harapan tertinggi bagi Sang Xia sendiri. Kalau tidak, dia tidak hanya akan bersembunyi dari Rong Zhan, dan juga siapa yang membiarkannya menjadi lelaki pribadinya? Maknanya sangat berbeda.     

Dan Rong Zhan yang mendengar ini, meskipun masih terlihat ada beberapa keengganan di wajahnya, tetapi beberapa keluhan yang terpancar di bagian bawah matanya telah menghilang. Namun masih ada jejak ketidakpercayaan di sana, "Kamu, apakah yang kamu ucapkan sungguh-sungguh?"     

Apakah benar-benar sama dengan yang dia pikirkan?     

Sang Xia hanya memberikan wajah datar, "Jauhkan hidungmu dari wajahku. Cepat bangun, aku akan segera keluar!"     

Namun Rong Zhan masih terus mengganggunya, "Jangan khawatir, sayang! Katakan, kenapa hatimu begitu kejam? Aku takut kamu akan melarikan diri dengan orang lain. Apapun yang akan kamu lakukan setelah ini akan diawasi oleh begitu banyak orang. Lalu bagaimana denganku?"     

Bagaimana denganku?      

Terutama karena mengingat pria yang datang ke sini untuk mengakui bahwa dirinya adalah kerabatnya, hati Rong Zhan bahkan lebih jengkel. Belum lagi ia juga membawa "menantunya" sendiri!     

Tapi kalimat ini yang terdengar di telinga Sang Xia, mau tak mau membuat hatinya sedikit melembut.      

Dia, benar-benar terikat padanya? Haruskah dia?     

Karena musik, waktu yang dihabiskan Sang Xia bersama Rong Zhan menjadi sangat berkurang. Sekarang ketika konser benar-benar telah berjalan, dia akan berkeliling dari waktu ke waktu     

Saat memikirkan ini, mata Sang Xia yang panjang sedikit berbinar, "Rong Zhan… jangan terlalu banyak berpikir. Kamu akan selalu menjadi priaku satu-satunya. Jika bukan karena kamu, bagaimana mungkin aku berani berkeliaran dengan nyaman?"      

Rong Zhan yang mendengarkan ini, di permukaan tampaknya tersenyum jahat tanpa kendali, juga tangan bajingannya menggenggam tubuh lembut Sang Xia, tetapi bagian bawah hatinya, tidak tahu apakah harus menghela nafas lega atau tersenyum pahit.     

Ya, Rong Zhan memang membiarkannya pergi, tetapi dia takut jika Sang Xia akan terlalu rakus untuk pandangan dari luar, atau hal-hal, atau orang-orang di luar, sehingga berat di dalam hatinya akan lebih kecil dan lebih kecil lagi.     

Terutama...     

Rong Zhan tidak bermaksud mengungkapkan identitas mereka sama sekali.     

Bagian bawah hatinya tiba-tiba menjadi masam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.