Halo Suamiku!

Dibodohi, Dia Bergegas Masuk!



Dibodohi, Dia Bergegas Masuk!

0Ah Nian terhenyak.      

"Aahh… sakit, sakit sekali…" Terdengar ratapan kesakitan dari dalam kamar mandi.      

Dengan suara gedebuk yang terdengar jelas, siapa pun bisa menebak bahwa orang yang ada di dalam baru saja tergelincir atau entah terjadi apa.      

Kamar mandinya memang sangat licin.     

Bibir Ah Nian terkatup rapat, berbalik, dan bergegas masuk kembali ke kamar mandi. Dengan cepat ia berjalan ke arah pintu dan mencoba menekan kenop pintu. Alisnya mengencang, tapi dia ragu-ragu, "Kamu baik-baik saja, Nona? Apa kamu masih bisa berdiri?"     

"Pinggang dan kakiku sakit... Ah, lututku ..." Dia meratap kesakitan.     

Sontak, Ah Nian hendak menekan gagang pintu, tapi terdengar teriakan Su Li dari dalam, "Aahhh! Sedang apa kau? Jangan masuk!"     

"Apa sekarang kamu masih peduli dengan waktu itu?"     

"Tidak, tidak! Aku sekarang... Sekarang aku tidak memakai apa-apa. Jika kamu masuk, kepolosanku akan hilang… Aaaahhh, sakit. Aaaahhh, berdarah!"     

Setelah beberapa kata terakhir itu keluar.      

"Brak!"      

Pintu tiba-tiba didobrak dan sosok Ah Nian bergegas masuk.     

"Aaahhhh…!"      

Begitu Ah Nian muncul, Su Li menjerit keras dan bergegas menutupi dadanya.      

Dan pemandangan yang Ah Nian lihat setelah menerobos pintu benar-benar merangsang mata.     

Su Li jatuh dan duduk di lantai, tanpa mengenakan apa-apa, sekujur tubuhnya basah, setengah menutupi dada yang sangat lembut dan bulat, menarik, putih, lalu sepasang kaki panjang saling tumpang tindih, lututnya yang bengkak berwarna ungu, mata merah, wajah cantik putih, dan penampilan ketidakberdayaan.     

Dan kemudian terjadi lebih banyak kepanikan.     

Setelah teriakan itu, Su Li menutupi dadanya dengan tangannya.     

Sebenarnya dadanya telah tertutup oleh rambut panjangnya dan saat ini tangannya yang menutup buah dadanya justru terlihat semakin seksi.      

Dengan begitu, justru semakin banyak perhatian yang tercurah kesana.      

Namun karena Ah Nian dalam keadaan kalut dan khawatir, meskipun dia melihat pemandangan itu, tetapi dia tidak punya banyak waktu untuk berpikir terlalu banyak. Jadi, dia langsung bergegas untuk menggendong Su Li.      

Su Li, bagaimanapun, tampaknya ketakutan. Dia berteriak, "Keluar, keluar kamu, keluar, jangan mendekat!"     

"Jangan takut, aku tidak akan melakukan apa pun padamu! Aku tidak melihat apa-apa."     

Sembari mengatakannya, tanpa memperdulikan kulit halus Su Li yang terus menyusut, dia langsung meraih pundak putihnya yang bulat, sedangkan tangan lainnya melingkari kakinya, dan terlepas dari perjuangan dan perlawanan Su Li, Ah Nian langsung menggendongnya, lalu dengan cepat keluar.      

Dan apa yang baru saja Ah Nian katakan membuat Su Li tiba-tiba tersulut.      

Tidak akan melakukan apa pun padanya?      

Tidak melihat apa-apa?      

Tidak, bagaimana itu mungkin?      

Memikirkan hal ini, Su Li mengerang lebih getir, dan tangannya yang menutupi dadanya menjauh, karena takut jatuh, akhirnya dia mengaitkan tangannya pada leher Ah Nian.      

Saat dalam perjalanan menuju ke tempat tidur, entah sengaja atau tidak, dada Su Li bergesekan dengan dada Ah Nian saat bergerak.      

Sangat lembut, sangat elastis.     

Selain itu, Su Li dengan sengaja mengerang dan merintih kesakitan.      

Su Li tidak percaya jika Ah Nian sangat acuh tak acuh dan sama sekali tidak bereaksi.      

Benar saja.      

Ketika Su Li dengan sengaja menggigit bahu Ah Nian karena kesakitan, dia melihat pangkal telinga Ah Nian berubah menjadi merah tipis yang menyebar ke atas dari bawah, membara, seolah-olah sangat panas     

Sontak, mata Su Li berbinar bangga.      

Apa Ah Nian masih ingin melawannya?      

Melihat ke arah Su Li sesaat, Ah Nian tampak tenggelam dalam pikirannya dan tidak bisa mengontrolnya!      

Sesampainya di samping tempat tidur, Ah Nian dengan hati-hati membaringkannya di atas tempat tidur, lalu dengan cepat berbalik. Ia mencari selimut untuk meletakkannya di tubuh Su Li dan membuka suaranya dengan mencoba tenang, "Nona, cepat bungkus dirimu dengan selimut."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.