Halo Suamiku!

Su Li Cemburu!



Su Li Cemburu!

0Tapi kenapa wanita itu menyukainya?      

Benar-benar waktu yang tepat!     

Su Li mengepalkan tinjunya sembari menggertakkan giginya.     

Kecemburuan yang dirasakannya begitu dalam.     

Ini seolah sama seperti menjatuhkan botol cuka berkonsentrasi tinggi di atas luka yang masih basah.     

Saat ini.      

Mata Ah Nian yang sedikit terkulai perlahan terangkat.     

Matanya tampak datar, tanpa jejak, bahkan jika Su Li datang untuk mempermalukannya, memarahinya, merangsang kemarahannya, dia sekarang begitu tenang menatapnya.     

Sangat sederhana bagi mereka untuk saling memandang dan mengerti maksud dari tatapan itu. Meskipun Su Li memakai kacamata hitam, tetapi Ah Nian sepertinya telah melihat semuanya, bahkan hatinya sekali pun.     

Su Li hanya merasa kata-kata yang keluar dari mulutnya tak beralasan, namun matanya tampak mengungkapkan ketidakberdayaan yang nyata.      

Di mata semua orang, Ah Nian lah yang telah dipermalukan, tetapi Su Li tahu persis jika dialah yang sebenarnya dipermalukan.     

Dia hanya menatap ke arah Ah Nian yang sedari tadi tidak mengucapkan sepatah kata pun.      

Mendapati itu, ketegangan di hati Su Li mencapai ke batas tertinggi.      

"Kenapa kamu tidak bicara? Apa kamu menyukainya juga? Apa kamu akan menjadi pacarnya?" Di balik kacamata hitam itu, matanya sudah memerah, tapi suaranya, tidak terdengar emosi apa pun di dalamnya.     

Seolah-olah hanya ada sindiran yang keluar dari mulutnya.     

Namun, Ah Nian masih mempertahankan kebisuannya.      

Bahkan dia begitu tenang melihat Su Li, dan kemudian berbalik, mengambil mangkuk mie instannya yang enak, membuangnya ke tempat sampah, dan kemudian berbalik lagi, dan bertanya dengan samar, "Apa kamu sudah cukup?"     

Apa kamu sudah cukup?      

Beberapa kata ini.      

Seperti pisau yang ditusukkan ke dalam hati Su Li. Dia menatap Ah Nian untuk waktu yang lama lalu tiba-tiba saja ia menyeka wajahnya dan menundukkan kepalanya.     

Bagian bawah hatinya benar-benar sakit.     

Apakah Ah Nian mengatakan ini padanya karena wanita itu?     

Apa benar begitu?      

Tujuan awal dia ingin mencari Ah Nian adalah untuk menyelesaikan permasalahan mereka sebelumnya, lalu mengajaknya untuk… kembali bersama, tapi diluar dugaan.      

Ketika Su Li melihat ada wanita di sekitar Ah Nian, kecemburuannya tak dapat terhindarkan.     

Di lubuk hatinya, dia menyerangnya dan menyindirnya dengan segala cara. Melihat keadaan Ah Nian yang tidak punya uang, mengapa seorang wanita di sekitarnya berinisiatif untuk mengikatnya.     

Tapi.      

Kebaikan Ah Nian.      

Hanya dia satu-satunya yang tahu.     

Dia tidak ingin orang lain menemukan Ah Nian dan memperhatikannya.      

Ah Nian hanya untuk dirinya, kan?      

Ah Nian tidak tahu seberapa besar keberanian yang Su Li miliki sebelum dia ingin melepaskan masa lalunya dan datang untuk mencarinya.     

Hati Su Li benar-benar sakit. Cukup lama dia menekan rasa sakit dan emosi kesedihan yang menderanya. Setelah kata-kata yang keluar dari mulut Ah Nian, Su Li sudah tidak bisa menahannya lagi.     

Dia sangat ingin menangis, semuanya terasa begitu kacau dan berantakan. Kali ini, tanpa memedulikan apa pun, Su Li bergegas untuk memukulnya secara langsung, dengan suara bergetar dan serak, juga air mata yang mengucur deras, "Kamu bajingan! Kamu bajingan! Brengsek, sialan!"      

Bersamaan dengan isakan dan suaranya yang tersedak, Su Li memukul bahu dan dada Ah Nian. Sementara pemilik warung internet yang berdiri di satu sisi hanya terlihat konyol, namun itu tak berlangsung lama karena reaksi selanjutnya begitu melihat Su Li memukul Ah Nian, dia bergegas menghentikannya.      

"Ada apa sebenarnya? Kenapa kamu memukulnya?"     

"Wanita ini memang terlihat familiar, tapi terlalu buas dan tidak berkualitas."     

"Sudah merendahkan orang lain dan masih bersama dengan generasi kedua keluarga kaya."     

Para pengguna warung Internet lainnya mengajukan keluhan tentang Su Li.     

Sedangkan Ah Nian yang dipukuli oleh Su Li untuk melampiaskan amarahnya, tidak melawan balik. Hanya ketika pemilik warung internet itu bergegas menarik Su Li dengan amarah, Ah Nian tidak menghentikan tangan Su Li. Sebaliknya, dia justru menghentikan wanita itu.     

"Kamu!"      

Melihat tangannya dicekal dan dihentikan, pemilik warung internet itu terperanjat dan tidak bisa mempercayainya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.