Halo Suamiku!

Terjebak Godaan Sang Xia!



Terjebak Godaan Sang Xia!

0Melihat matanya, Rong Zhan tidak bisa mengatakan dengan jelas untuk sesaat. Entah perasaan seperti apa yang dia rasakan saat ini.     

Dia tidak berani untuk saling memandang.     

"Apa kamu mengatakan sesuatu padaku tadi malam?"      

Rong Zhan hanya terdiam.      

"Kamu mengatakan ingin putus denganku, bukan?"      

Tubuh Rong Zhan menegang. Detik itu juga dia langsung menarik Sang Xia ke dalam pelukannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.      

Sulit untuk bisa dibayangkan.      

Jantung kecilnya berdetak kencang karena takut akan apa yang akan Sang Xia katakan.     

Sang Xia selalu begitu kejam dan tanpa ampun.     

Jika Sang Xia menyetujuinya, bukankah itu sama saja dia telah membakar dirinya sendiri hidup-hidup.      

Tapi.      

Saat ini, Sang Xia menatapnya dalam dengan mata memerah. Tak lama, dia kembali membuka suaranya yang terdengar serak, "Rong Zhan, jangan berpisah dariku. Aku tidak bisa hidup tanpamu."     

Rong Zhan membeku seutuhnya.      

Ini, apakah kata-kata ini benar-benar apa yang diucapkan oleh kekasihnya?      

Akhirnya, Sang Xia perlahan duduk, selimut lembut hitam itu kali ini menutupi setengah dadanya, namun bahu tipis porselen putih dan punggung indahnya terbuka tanpa sehelai kain pun yang menutupinya, dia memandang Rong Zhan, menggigit bibir, dan air matanya tidak lagi bisa dibendung. Dengan susah payah, dia berkata dengan suara parau, "Kamu menculikku, kamu menguasaiku, dan kamu membuatku menyukaimu dan akhirnya jatuh cinta padamu..."     

Saat mengatakan ini, air matanya semakin mengucur deras yang membuat suaranya tersendat, "Tapi sekarang, kamu menyiksaku, benar-benar konyol. Kamu melakukan ini padaku, apa kamu masih manusia?"     

Tak bisa disangkal lagi jika Sang Xia memang sangat cantik. Bahkan saat menangis pun, kecantikan itu tak bisa memudar darinya, dan justru semakin membuatnya terlihat lembut. Selimut di dadanya saat ini setengah menyembunyikan tubuhnya dari pandangan. Pada siang hari inilah cahaya keemasan menembus kain kasa tipis itu. Tapi entah kenapa, Rong Zhan hanya merasa jika Sang Xia telah membuat hatinya sakit lagi dan dia tidak bisa menahan untuk tidak menyakitinya lagi. Bahkan jika dia tidak menangis seperti ini, Rong Zhan akan mengira jika Sang Xia sengaja merayunya!     

Sialan. Situasi ini sangat menyulitkannya.      

"Tidak, tidak sayang. Bukan seperti itu!"      

Rong Zhan marasa Sang Xia sangat serius kali ini, namun dirinya justru terlalu sibuk dengan pikiran kotornya. Mau tak mau, dia langsung bangkit dan memeluk Sang Xia. Dia sangat ingin membujuknya, tetapi tangannya tidak bisa menahan untuk berselancar di tubuh Sang Xia. bibirnya juga telah menciumi wajah Sang Xia, lalu samar-samar menjelaskan, "Tidak, tidak sayang. Aku hanya melihat kamu tidak ingin bertunangan denganku. Aku pikir kamu tidak mencintaiku dan tidak ingin menikah denganku."     

Begitu Sang Xia mendengar ini, raut tangis sebelumnya perlahan menyatu.      

Dia tidak bisa melihat keluhan apa pun kecuali matanya yang merah.     

Sementara Rong Zhan juga tanpa sadar mencium leher kekasihnya, hanya ciuman ringan, namun tiba-tiba dia menyadari sesuatu, dan seketika badannya menjadi kaku.     

Dan kemudian dia perlahan menjauh.     

Setelah berhasil menguasai dirinya, mata elangnya yang panjang dan sipit perlahan-lahan tertuju pada Sang Xia.      

Jantungnya berdebar semakin tak karuan.      

Dia menyisir rambutnya ke belakang dan tiba-tiba menemukan beberapa keganjilan.      

Sialan.      

Bagaimana bisa dia begitu tidak berguna? Dia sudah berusaha dengan keras tetapi dengan begitu mudahnya terkena tipuan godaan kecantikan Sang Xia dan justru mengekspos dirinya sendiri.      

Sementara Sang Xia menatapnya dalam diam.     

Bagian bawah matanya tampak dipenuhi lapisan kabut, yang sepertinya membuat orang tidak dapat melihat dengan jelas. Tidak ada yang tahu apa yang sedang Sang Xia pikirkan.     

Faktanya.      

Rong Zhan mungkin tidak pernah tahu bahwa tadi malam ketika Sang Xia mendengar kata-kata Rong Zhan secara samar-samar, ada saat di dalam hatinya, seperti jarum yang menusuk, dan perasaan hampa dan putus asa yang besar menimpanya.     

Saat itu, dia sama sekali tidak berani mempercayai telinganya.      

Tetapi dia tahu bahwa Rong Zhan benar-benar mengatakan itu.     

Putus.      

Kata-kata yang sangat menyakitkan.      

Sejujurnya Sang Xia tidak mengerti mengapa Rong Zhan tiba-tiba mengucapkan kata-kata seperti itu, atau setelah sekian lama, namun——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.