Halo Suamiku!

Pacarannya Yang Kasar? Kamu Pasti Sedang Bermimpi!



Pacarannya Yang Kasar? Kamu Pasti Sedang Bermimpi!

0Sang Xia sangat sibuk sehingga dia tidak membutuhkan Rong Zhan sama sekali. Dan sepertinya justru dia menjadi beban.     

Perasaan ini sungguh sangat tidak baik.      

Benar-benar tidak baik.      

Semakin memikirkannya, Rong Zhan juga merasa semakin frustasi. Tanpa aba-aba, dia bergegas ke kamar mandi, dengan cepat membersihkan dirinya sendiri, dan kemudian langsung melilitkan handuk mandi hitam yang memperlihatkan delapan otot perut yang menawan, sambil memegang handuk untuk menyeka rambut hitamnya yang basah untuk menangkap orang.     

Setelahnya, Rong Zhan pergi ke pintu ruang kerja Sang Xia dan berniat untuk membukanya, Namun setelah menekannya, dia mendapati pintunya terkunci.     

Sialan!      

Wajah Rong Zhan tiba-tiba berubah! Apa yang sebenarnya dia kerjakan di dalam sampai harus menguncinya?!     

"Sang Xia! Buka pintunya!"      

Rong Zhan menggertakkan giginya samar untuk menahan kegelisahan hatinya.     

Setelah beberapa saat, Sang Xia hanya menjawab ringan dari dalam, "Tidurlah sendiri dulu, aku sangat sibuk."      

Sang Xia masih tidak bisa berkata-kata. Sebenarnya dia berencana untuk tidur, tetapi Rong Zhan sendiri juga yang telah mengatur pekerjaan untuk dirinya di tengah malam dan memintanya untuk melakukannya secepat mungkin! Apa yang bisa dia lakukan? Agen di misi masih menunggu.     

Jadi saat berbicara dengan Rong Zhan, dia terdengar sedikit berbahaya dan tidak toleran. Sebenarnya itu menunjukkan pembalasan dendam padanya.      

Sementara Rong Zhan hanya ingin tidur malam ini dan bersenang-senang dengan wanitanya di atas kasur, jadi dia tidak memikirkan orang lain.     

Itulah kenapa dia sengaja menggantung suasananya.      

Saat ini, Sang Xia telah menemukan semua informasi tentang Bessie. Selama transmisi chip, dia juga mengirimkannya ke ponsel agen yang menjalankan misi.     

Sedangkan Rong Zhan sepertinya sudah pergi.     

Sang Xia terdiam untuk beberapa saat, diam-diam menunggu transmisi, tapi bagian paling bawah hatinya sedang memikirkan Sang Zhirou.     

Entah kenapa, dia merasakan firasat yang sangat buruk yang tidak bisa dijelaskan saat memikirkannya.      

Dia selalu merasa bahwa itu mungkin karena Sang Zhirou sedang merencanakan sesuatu.      

"Brak!"      

Dalam kekhawatiran berpikirnya, Rong Zhan tiba-tiba menendang pintu ruang kerjanya.     

Seketika, Sang Xia mengangkat matanya dan melihat Rong Zhan datang dengan wajah menggelap dan seikat kunci di tangannya.     

Dia segera mengangkat alis, berdiri dari kursi, diam-diam memblokir komputer yang hampir, sedikit lagi menyelesaikan transmisi.     

Wajah Rong Zhan tampak pucat. Setelah masuk, dia langsung mengambil handuk yang digunakannya untuk menyeka rambutnya sebelumnya, lalu memukul tubuh Sang Xia dengan itu. Dia menggertakkan giginya sambil menggeram, "Sibuk! Aku tahu kamu sibuk setiap hari, tapi pernahkah kamu memikirkanku! Bukankah kamu sudah melupakanku!"     

Sang Xia merasa pening mendengarnya.      

"Apa yang kamu sibukkan di malam hari begini?"     

"Aku-!"      

Rong Zhan masih menggertakkan giginya dan mencoba menahan amarahnya. Tanpa bisa dicegah, dia langsung meraih lengan Sang Xia, "Jangan sibuk lagi. Jika seperti ini setiap malam, apa kamu yakin aku tidak akan membiarkanmu bekerja di masa depan? Aku akan menguncimu setiap hari!"     

Tiba-tiba Sang Xia diseret oleh Rong Zhan. Pada saat terakhir, Sang Xia melihat kembali ke arah komputer. Saat transmisi selesai, dia menghela napas lega, dan kemudian membiarkan Rong Zhan membawanya pergi dengan paksa.     

"Aku tidak ingin sibuk selarut ini. Hanya saja ada orang bodoh di bagian atas yang bersikeras agar aku segera melakukannya. Jika kamu ingin menyalahkan, salahkan dia!" Sang Xia memiliki argumen yang tidak memihak.     

Begitu Sang Xia mengatakan ini, awalnya Rong Zhan ingin mengatakan sesuatu, tetapi setelah berdehem dua kali, dia mengurungkan niatnya dan menelan kembali kata-katanya. Lalu dia membawa Sang Xia kembali ke kamar tidur, dan melemparkannya ke ranjang besar.     

"Jangan sentuh aku!"     

Rong Zhan marah dan dia tidak senang. Dia hanya ingin berhubungan dengan Sang Xia, sialan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.