Halo Suamiku!

Sangat Terpikat Padanya



Sangat Terpikat Padanya

0Kedua orang itupun memutuskan untuk pulang. Sebenarnya Tang Ye masih ingin berbicara lebih banyak, tetapi angin malam terlalu dingin yang membuatnya terus-menerus bersin, dan ia tidak berusaha untuk terlihat kebal dengan sakit.     

Di dekat persimpangan alun-alun dan jalan, terlihat seorang gadis berusia tujuh atau delapan tahun mengenakan pakaian tebal, wajahnya merah karena kedinginan, dan ia sedang menjual bunga.     

Begitu melihat kedua orang itu, gadis kecil itu berlari mendekat dan berkata dengan renyah, "Paman, belilah bunga untuk kakak cantik ini."     

Mata Su Li tertarik dengan apa yang baru saja menghentikan langkahnya dan pandangannya tertuju pada mawar merah milik gadis itu.      

Tang Ye, tentu saja, tidak akan menolak, tapi gadis kecil itu memanggilnya apa? Paman?      

Kenapa ia memanggil Su Li dengan sebutan kakak sedangkan dirinya dengan sebutan paman?      

Tang Ye mengeluarkan dompetnya dan berkata, "Panggil kakak!"     

Gadis kecil itu tertegun dan menatap Su Li. Lalu ia tergagap, "Paman, belilah bunga untuk kakak."     

"Huft…!"     

Su Li tidak bisa menahan tawa sedangkan mata Tang Ye berkedut mendengarnya.      

Tetapi ketika Tang Ye berbalik dan melihat Su Li tertawa di bawah angin malam, tampaknya ia berpikir bahwa tidak apa-apa baginya untuk menjadi kakek, apalagi paman.     

Dasar hatinya berdebar. Tanpa pikir panjang, ia membeli semua bunga di tangan gadis kecil itu.      

Setelah mengantar Su Li sampai di lantai bawah hotel, Tang Ye memberinya bunga dan mau tak mau bertanya, "Bisakah kita keluar besok?"     

"Bisakah aku mengatakan tidak?"     

"Kalau begitu lusa, lusanya lagi. Aku akan menunggumu di sini setiap hari."     

Su Li yang mendengar pernyataan Tang Ye hanya memutar matanya dan berkata, "Apa yang kamu lakukan? Kamu pikir aku tidak tahu? Tidak peduli seberapa kesepiannya aku, aku tidak akan ..."     

"Akan, kamu akan!" Tang Ye berkata dengan penuh percaya diri.      

Su Li terkekeh, "Kalau begitu tunggu saja dan lihat."     

Kemudian ia berbalik dan pergi.     

Sejujurnya, ia merasa bahwa sikapnya sangat ambigu. Ia berkata bahwa ia tidak akan menerima pria seperti Tang Ye, tetapi ia tidak menjauh darinya, justru terus menggantungnya dan menggelitiknya.     

Segera setelah ia masuk, ponselnya memberikan notifikasi pesan teks, "Ada banyak tempat menarik di kota T. Aku akan mengajakmu keluar besok."     

Su Li hanya berdecak dan tidak membalasnya. Sambil menunggu lift terbuka ia kembali berpikir. Jika tidak salah ingat, bukankah besok dan lusa hanyalah waktu yang dimiliki Sang Zhirou untuk mendapat kesempatan dibebaskan dengan jaminan?      

Apakah Tang Ye benar-benar ingin membuang jalang itu saat ini?      

Sembari membawa kartu kamar kembali ke suite, ada seorang pengawal berbadan ramping berdiri di pintu.     

Pengawal ini terlihat tidak memiliki otot yang kuat, tetapi sedikit kurus.     

Su Li mengangkat alisnya sambil berjalan ke arahnya dan berkata, "Ah Nian, mengapa kamu masih menunggu di sini? Cepatlah kembali untuk beristirahat."     

Pengawal bernama Ah Nian itu menoleh dan menekan bibir bawahnya dengan erat, "Aku akan pergi saat kamu kembali."     

"Hm."     

Su Li membuka pintu, bersandar, dan tersenyum, "Jika wanita muda itu tidak akan kembali. Kamu masih akan menunggunya satu malam lagi?"     

Bibir Ah Nian bergerak, seolah ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya ia mengurungkan niatnya.     

Ia adalah pria yang pendiam. Melihat bahwa tidak ada ekspresi di wajahnya, Su Li tidak lagi menggodanya. Lalu mata Su Li jatuh ke bunga-bunga yang ada di tangannya, lalu ia mendorongnya, "Ambil, kuberikan untukmu."     

Segenggam besar mawar merah yang begitu memesona.     

Brak. Setelah menutup pintu, Ah Nian membawa mawar itu dan membeku dalam waktu yang lama. Sampai akhirnya ia mengangkat tangannya dan mengelusnya dengan lembut.     

  **     

Sesampainya di rumah, Tang Ye mengalami malam yang buruk.     

Sebelumnya, selalu ada keindahan di lengannya setiap malam, tetapi tidak dengan malam ini. Ia berbaring di tempat tidur dengan sosok dan wajah Su Li yang memenuhi kepalanya.     

Ia merasa Su Li berbeda dari wanita yang ia temui sebelum-sebelumnya.     

Memikat.      

Ya.      

Tampaknya ia sangat terpikat pada wanita itu dan tidak mampu melepaskan dirinya.     

Di malam yang sunyi ini, Tang Ye berbaring di tempat tidur. Dalam benaknya, Su Li menari di depannya. Ia berputar dan berputar yang membuat nafas Tang Ye memburu. Tangannya turun ke dalam celanya untuk melakukan beberapa tindakan yang tak terlukiskan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.