Halo Suamiku!

Dia Ingin Menggantikan Sang Xia?



Dia Ingin Menggantikan Sang Xia?

0Jelas, Rong Zhan sangat bermaksud mengatakan ini, dia juga dengan sengaja melihat Qiu Ci dengan cermat, dan kemudian melihat kekasihnya. Jelas, dia membuat perbandingan antara kedua wanita di hadapannya itu.     

Dia mengatakan secara tidak langsung bahwa istrinya dan Qiu Ci tidak berada pada tingkat yang sama.     

Qiu Ci, "..."      

Wajah kecil itu seketika diselimuti dinding abu, tapi dia juga menarik senyum dengan sedikit terpaksa, seolah berpura-pura tidak mengerti apa-apa.     

Sementara mata Sang Xia tampak tertarik karena senyum. Dia sama sekali tidak menyangka jika Rong Zhan benar-benar terampil dalam hal itu.      

Namun, tidak peduli apa pun itu, hati Sang Xia juga berbunga mendapat sanjungan seperti itu dari Rong Zhan.      

Jadi cukup tepat seperti itu.      

Kecantikan telah menjadi senjata tak terlihat terbaik untuk menyerang lawan.     

"Apa yang kamu bicarakan? Kamu hanya memperdulikan wajah dan penampilanku?" Sang Xia sengaja memberinya tatapan marah.     

"Salah, aku tidak hanya menyukai penampilanmu, tapi juga ..." Saat mengatakannya, dia menatap dadanya, dengan senyuman yang penuh arti, "Di dalam dirimu, di dalam pakaianmu."     

"Ini dia, bajingan!"     

Qiu Ci yang menatap mereka, yang penuh dengan pertengkaran kasih sayang, hanya bisa menarik sudut bibirnya dengan wajah masam.      

Lalu dia melangkah mundur dan menyela, "Silakan kalian lanjutkan. Ada hal lain yang harus kulakukan, jadi aku akan pergi dulu."     

"Ah, tunggu!"      

Tiba-tiba Sang Xia menghentikan Qiu Ci yang hendak berjalan pergi.      

Sontak, Qiu Ci berhenti, dan Sang Xia memandang Rong Zhan, "Kamu kembalilah ke mobil dulu, karena kita adalah teman lama, aku akan pergi mengantarnya."     

Rong Zhan sedikit menutup kepala Sang Xia dan membelai rambutnya dengan tangannya yang besar. Di bawah ciuman ringan di dahinya, dia berkata, "Pergilah dan cepat kembali. Akan ada urusan nanti."     

Setelah itu, Rong Zhan mengangguk pada Qiu Ci.     

Begitu Rong Zhan pergi, Sang Xia mengalihkan pandangannya, dan menemukan mata Qiu Ci masih menatap punggung Rong Zhan.     

Senyum di sudut bibir Sang Xia semakin diperdalam, lalu dia membuka suara dengan makna dalam, "Sangat tampan?"     

Qiu Ci teregun.      

Seketika dia mengalihkan pandangannya, dan ketika mereka saling bertukar pandang lagi, hanya ada keheningan.     

"Ayo, aku akan mengantarmu."      

Akhirnya Qiu Ci dan Sang Xia berjalan bersama di pinggir jalan.     

Qiu Ci juga tidak menghindar dan berkata langsung, "Sang, jujur saja, ketika kamu meminta bantuanku, aku pergi mempelajari informasi tentang kelompok senjata pertama di Eropa Barat. Tidak hanya aku tertarik dengan kelompok ini, tetapi juga dengan pemimpin kelompok itu."     

Mata Sang Xia sedikit berbinar, tetapi juga tidak ada perbedaan dari tatapannya.      

"Aku tahu apa yang ingin kamu tanyakan. Faktanya, apa yang aku lakukan di perusahaan tempatku berada tidak membuatku bahagia. Kukatakan jika di kelompok senjata itu sangat bagus. Bagaimanapun, kita sudah mengenal satu sama lain sebelumnya dan menjadi saingan. Kamu sudah memasuki kelompok senjata itu dan aku.... "     

Dia mengulurkan tangannya dan tertawa, "Aku juga tidak ingin terlihat terlalu buruk."     

Sang Xia yang mendengarnya, bibirnya telah menggantung senyuman yang tidak bisa dijelaskan, lalu mengeluarkan sebatang rokok tipis sembari menyipitkan mata dan bertanya, "Jadi, apa kamu benar-benar ingin menggantikanku?"     

Menggantikan...      

Qiu Ci tidak mengatakannya secara langsung, tapi matanya terlihat sangat dalam, "Aku hanya berpikir, karena kamu tidak ingin mengekspos wajah aslimu..."     

Mata Sang Xia sedikit membeku sesaat.     

Dia menundukkan kepala dan bibirnya memberikan sentuhan ironi ringan, "Kamu tidak bisa melakukannya."     

Kamu tidak bisa melakukannya.      

Warna wajah Qiu Ci seketika berubah.      

Ada sedikit keangkuhan dan tidak mau mengangkat wajahnya.     

Sang Xia tidak keberatan sama sekali dan bertanya sambil tersenyum, "Aku meminta bantuamu, hanya untuk sekedar bantuan. Aku dapat membalas budi ini, tetapi ada satu hal yang menurutku harus kamu jelaskan. "      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.