Halo Suamiku!

Rong Zhan Memukul Qiu Ci Dengan Keras!



Rong Zhan Memukul Qiu Ci Dengan Keras!

0Seorang wanita keluar dari mobil.     

Berbeda dari sosok mungil Qiu Ci, wanita itu memiliki tinggi sekitar 1,7 meter. Dia memakai kacamata hitam, tapi tidak bisa menyembunyikan perasaan cinta dari auranya. Dia memiliki kulit putih porselen dan bibir merah yang indah.     

Dia mengenakan mantel longgar sepanjang lutut, kemeja putih tipis dengan desain V-neck di bagian atas tubuhnya, dan rok ketat dengan penutup pinggul di bagian bawah.     

Seksi dan penuh pesona.     

Bintang adalah bintang. Sulit untuk menangkap sudut-sudut mati ketika mereka sering berada di depan kamera, belum lagi sosok Sang Xia yang memang sempurna, penampilan luar biasa, murni, dan cantik, sang dewi di hati pria yang tak terhitung jumlahnya.     

Dan Qiu Ci yang berdiri di sana terlihat konyol.      

Tapi kemudian dia merasa familiar.     

"Istrimu sangat cantik. Pasti dia sangat luar biasa, bukan?"     

Ketika Qiu Ci mengatakan ini, entah apa maksud sebenarnya.      

Bagaimana pun, dia tidak bisa dibandingkan dengan wanita itu.      

Dia mengaku iri.     

"Haha, tanpa dia melakukan apa pun, dia tetap yang terbaik."      

Rong Zhan tertawa bergurau. Sembari mengatakannya, dia bejalan mendekat ke arah kekasihnya.      

"Sayang, kenapa kamu turun?"      

Rong Zhan menarik pinggang Sang Xia, lalu menundukkan kepalanya untuk mengecup bibirnya.     

Sedangkan Sang Xia, meraba dada Rong Zhan sembari menatap wanita di belakangnya. Bibirnya terkatup dan kacamata hitamnya dilepas, "Karena aku melihat seorang teman lama."     

Begitu kacamatanya dilepas, tentu saja Qiu Ci segera mengenalinya.      

Tapi pada saat itu, matanya terlihat sangat terkejut.     

Sang Xia hanya menyuruhnya untuk menggantikan identitasnya, tetapi Qiu Ci sama sekali tidak menyangka jika Sang Xia adalah istri kepala kelompok senjata No. 1 di Eropa Barat.     

"Oh? Kamu juga mengenal Joy?" Rong Zhan menoleh dan melihat ke arah Qiu Ci.     

Mendengar itu, Sang Xia berkata sambil tersenyum, "Kenalan lama. Karena melihat dia datang, aku ingin minum kopi dengannya."     

Kalimat ini penuh dengan makna tersembunyi.     

Mungkin Rong Zhan tidak menyadarinya, tapi Qiu Ci pasti tahu itu.      

Karena pada awalnya Snag Xia tidak berniat untuk muncul, tapi pada akhirnya, tiba-tiba dia menampakkan diri. Bukankah itu berarti karena perilaku Qiu Ci yang tidak terkendali?      

Maaf, dia hanya mencari seseorang untuk bisa membantunya, bukan mencari wanita untuk menggoda kekasihnya.      

Qiu Ci memandang Sangxia, dan keterpanaannya perlahan menghilang. Lalu dia berkata sambil tersenyum, "Aku benar-benar tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini. Ternyata kamu adalah istri ketua kami. Kupikir kamu menikah dengan mantan pacarmu."     

Ini jelas diucapkan sambil tersenyum, tapi kalimat terakhir itu benar-benar membuat lubuk hati siapa pun yang mendengarnya akan sedikit terusik.     

Rong Zhan masih memicingkan mata dengan malas, juga senyum tipis yang tersungging di bibirnya, namun tidak ada yang bisa melihat apa yang terjadi di matanya.      

Sang Xia terkekeh, nadanya sepertinya sedikit lebih tidak berdaya, "Aku juga tidak punya cara lagi, dia tidak perhatian, sekarang aku dan mantan pacarku jelas masih berhubungan baik. Tapi setelah pria ini jatuh cinta padaku, dia tidak tahu malu, dan tanpa ragu menculikku dan membawaku pergi."     

Begitu kalimat ini dilontarkan, wajah Qiu Ci tampak rumit.      

Ada embusan dingin di sudut mata.     

Namun, Rong Zhan memeluknya dan berkata sambil tersenyum, "Sayang, bawahanku ada di sini. Jangan mempermalukanku."     

"Sungguh, ketua, aku tidak bisa membayangkan kamu melakukan itu."     

Qiu Ci menarik sudut bibirnya.      

Alhasil, Rong Zhan, yang sudah lama tidak berbicara, tampak mencermati Qiu Ci. Kemudian dia menatap Sang Xia, dan bibirnya meluap dengan senyuman yang tidak bisa dijelaskan, "Aku adalah pria yang melihat wanita melalui wajah. Bagaimanapun, aku telah berusaha keras untuk mengetahui celah dalam kecantikan istriku yang tidak dapat diatasi."     

Kalimat sederhana ini meluncur begitu saja.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.