Halo Suamiku!

Sang Xia Hamil!



Sang Xia Hamil!

0Tidak ada cara lagi.      

Ini bukan hal kecil. Ini pertama kalinya Sang Xia mengalaminya.     

Kalaupun sebelumnya beberapa kali sengaja masuk ke safety period, tetap saja ada risiko kehamilan.     

Sang Xia bergegas naik ke atas dan untungnya Rong Zhan tidak menemukan bahwa dia baru saja keluar.     

Sekarang, di dalam kamar mandi.      

Sang Xia mempelajari dengan cermat dan kemudian mengujinya sesuai dengan metode yang terlampir.     

Tiga sampai lima menit menunggu.      

Bagi Sang Xia, ini sejenis penyiksaan, setiap menit dan setiap detik yang berjalan seolah diperpanjang.     

Sembari menunggu, Sang Xia mencengkram rambutnya dengan erat dan jantungnya mulai gelisah tak menentu.     

Sejujurnya.      

Dia tidak ingin.      

Dia tidak ingin secepat ini.      

Karena sepertinya dia akan punya banyak hal yang harus dilakukan, banyak hal yang menunggunya, dan jika dirinya hamil, anak akan mempengaruhi semua ini.     

Akankah dia menjalani hidup bahagia.?     

Ta, tapi.      

Kalau pun benar ada kehidupan lain di perutnya, itu adalah anaknya dan Rong Zhan. Jika dirinya tidak ingin dan Rong Zhan mengetahuinya, sudah bisa dipastikan dia akan marah besar.      

Si bodoh itu, jangan mengira Sang Xia tidak tahu, dia masih ingin memiliki anak dengannya untuk mengikat dirinya.     

Tapi Rong Zhan salah. Tidak ada yang bisa menahannya. Jika seorang anak benar-benar bisa mengikat seorang wanita, maka tidak perlu ada seorang anak untuk hidup.     

Tergantung pada bagaimana memilih satu hati.     

Dalam beberapa menit keheningan itu, terlalu banyak pikiran di benak Sang Xia, tapi dia masih tetap saja gugup.     

Hingga sampai waktunya.      

Sang Xia duduk di toilet dan melihat, meskipun secara psikologis dia sudah siap, tetapi ketika dia melihat dua garis merah pada alat test pack itu, dia masih tertegun untuk waktu yang lama.     

Akhirnya, dia hanya bisa memegang erat test pack itu, menundukkan kepalanya dengan keringat dingin mengucur di dahinya. Dia menarik napas dalam-dalam sembari mengumpat, "Sial!"     

Dua garis merah menandakan positif.      

Hamil!      

Bahkan dalam safety period pun dia masih bisa hamil! Haruskan dia membanggakan kemampuannya dan Rong Zhan?     

Sialan!      

Dia sangat yakin!     

Dan saat Sang Xia sedang berusaha untuk menenangkan hatinya tiba-tiba dari luar terdengar suara langkah kaki, diikuti dengan suara tangan yang jatuh di gagang pintu kamar mandi!     

"Tunggu! Ada orang!"      

Sang Xia meraung marah.     

Tanpa melongokkan kepalanya ke luar, Sang Xia sudah tahu jika orang di luar adalah Rong Zhan.      

Kedatangannya saat ini sama saja dengan menodongkan senjata di kepalanya.      

Hanya seperti itu.     

Sementara Rong Zhan di luar sana berkata dengan tenang, "Kita sudah tahu luar dalam, lalu untuk takut masuk ke toilet bersama?"      

Di akhir kalimatnya, tiba-tiba saja ia langsung membuka pintu.     

Dia pikir dia bisa melihat sesuatu yang menggairahkan lagi, tetapi begitu masuk, dia melihat kekasihnya duduk di atas tutup toilet, lengannya bertumpu pada lututnya sembari menggosok dahinya.     

Seketika itu juga dia membuka pintu dengan gegabah. Sang Xia mendongak dan matanya tampak tajam memandangnya.     

Membuat punggung Rong Zhan merasakan dingin yang luar biasa!      

Sialan, saat ini datang lagi.      

Kekasihnya selalu bertemperamen buruk akhir-akhir ini dan Rong Zhan tidak tahu mengapa.     

Tapi pasti ada alasan untuk itu.      

"Sayang, kenapa kamu duduk di..."      

"Keluar! Jangan masuk!"      

"Tidak, beri tahu aku ada apa denganmu. Aku akan menyelesaikannya untukmu ... "     

"Kamu hanya bisa menabur..."      

Sang Xia menelan kembali kata-kata terakhirnya. Dia tidak ingin Rong Zhan berpikiran apapun.      

Ya.      

Dia tidak ingin memberitahu Rong Zhan bahwa dia hamil, tetapi dia juga tidak akan bisa menyembunyikannya. Dia akan memberitahunya saat dirinya sudah beradaptasi dan menerimanya secara batin.     

Selain itu, Rong Zhan selalu menginginkan anak, sedangkan Sang Xia akan segera mengadakan konser lagi. Seminggu lagi, dia khawatir Rong Zhan tidak akan mengizinkannya karena takut akan kelelahan.     

Tapi tubuh ini adalah miliknya. Meskipun dengan adanya bayi di dalamnya, dia juga akan menyesuaikan diri dan mengontrol diri agar tidak sampai kelelahan.      

Mengabaikan amarah Sang Xia, Rong Zhan justru berjalan mendekat, lalu berjongkok di hadapannya--     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.