Halo Suamiku!

Di dalam kamar hotel, Su Li mengemasi semua barangnya hingga dua koper penuh. Dia berganti pakaian, duduk di atas koper, dan menunggu Ah Nian kembali. Kemudian mereka akan pergi dari sini dan pulang.     

Tapi sudah hampir satu jam dan Ah Nian belum juga kembali.     

Su Li sedikit terpana.      

Karena takut akan terlambat oleh kemacetan lalu lintas, dia menunggu dengan sabar sebentar, tetapi setelah sepuluh menit, hati Su Li mulai merasakan kebingungan dan kegelisahan yang tidak bisa dijelaskan.     

Dia lalu berdiri dan menelpon Nian.     

Panggilannya tidak tersambung.      

Panggilan itu tetap tidak bisa tersambung sampai tiga kali berturut-turut.      

Mendapati itu, seketika Su Li merasa panik.      

Samar-sama hatinya seolah diselimuti oleh kabut tebal hitam.      

Dia tidak bisa tinggal diam. Tanpa membuang waktu, dia bergegas turun untuk mencari Ah Nian tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

Tapi tak berselang lama, tiba-tiba...     

Sebuah panggilan masuk datang di ponselnya.      

Su Li segera mengangkatnya tanpa melihatnya, "Ah Nian, kamu dimana? Kenapa kamu belum kembali?"     

Sepertinya hanya ada keheningan di sana.     

Tak lama setelahnya, terdengar suara di ujung telepon, "Ini aku. Aku Tang Ye."     

Begitu mendengar suara itu, amarah Su Li mendadak meningkat tajam. Mau tak mau dia mengerutkan dahi tajam, "Masih ada urusan apa? Aku sangat sibuk, jika tidak ada yang penting, akan aku tutup."     

Tanpa menunggu jawaban dari Tang Ye, Su Li sudah akan menutupnya.      

Tapi Tang Ye tiba-tiba bertanya, "Apa kamu mencari Ah Nian?"     

Su Li yang hendak mematikan panggilan telepon itu seketika berhenti.      

Perlahan dia mengembalikan ponselnya ke telinganya, "Ya, aku sedang mencari dia. Kenapa? Apa kamu melihatnya?"     

Su Li mengerutkan kening, seolah ia dapat merasakan ada sesuatu yang salah.     

Tiba-tiba.      

Di seberang telepon terdengar jawaban, "Aku melihat, aku melihatnya pergi ke toko obat untuk membeli obat, sekarang aku tidak tahu kemana, mungkin dalam perjalanan pulang, kenapa Su Li, ada apa denganmu, kamu sakit?"     

Tang Ye mengatakannya dengan nada prihatin.      

Su Li yang mendengarnya sedikit lega dan kemudian berkata, "Aku baik-baik saja. Terima kasih atas perhatianmu, aku akan menutup telepon."     

"Tunggu!"      

Dengan tidak sabar, Su Li menyela, "Ada apa lagi?"     

Nafas Tang Ye sangat pendek. Sepertinya dia sedang menahan sesuatu. Akhirnya, dia berkata, "Su Li, sebagai seorang wanita, kamu harus mencintai dirimu sendiri, bukan..."     

Saat itu juga Su Li tertegun.      

Entah kenapa, Su Li merasa kata-kata ini menunjukkan suatu keanehan yang mencurigakan.      

"Apa yang aku lakukan tidak ada hubungannya denganmu. Sebaiknya kamu menjaga dirimu sendiri."     

"Itu juga tidak bisa bergantung pada pengawal! Su Li!" Tang Ye mengatakannya dengan nada yang kuat. Tanpa menunggu Su Li merespon, dia kembali melanjutkan dengan nafas tergesa, "Itu hanya seorang pengawal. Apa yang bisa dia lakukan untukmu? Su Li, kenapa kamu begitu khawatir tentang dia? Seorang pengawal, kamu dan dia... Apa kamu benar-benar kekurangan laki-laki? Di mana kamu menempatkanku..."     

Pada akhirnya, dia hampir tidak bisa menahan gertakan giginya.     

Su Li tidak bodoh.      

Jika dia tidak bisa mengerti apa ini, dia akan hidup sia-sia. Tapi kenapa, apa yang diketahui Tang Ye? Mengapa dia mengatakan ini tanpa bisa dijelaskan? Tidak ada yang tahu tentang dirinya dan Ah Nian.     

Belum lagi ucapan Tang Ye yang mengatakan untuk mencintai dirinya sendiri.      

"Tang Ye, apa yang kamu tahu? Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan?"     

Ini benar-benar mencurigakan, ada sesuatu yang tidak ia ketahui. Jika tidak, untuk apa Tang Ye mengatakan bahwa dia harus mencintai dirinya sendiri?     

Kemudian terdengar sebaris kalimat dari Tang Ye.      

Yang membuat sekujur tubuh Su Li membeku di tempat.      

Nada suara Tang Ye tak terlukiskan dan sedikit lembut, "Li Li, kamu tidak bisa lepas dari pengawasanku, tahukah kamu..."     

Sontak, mata Su Li terbuka lebar, dan bibirnya bergerak samar. Untuk sesaat, dia tidak bisa berkata apa-apa.     

Setelah cukup lama, dia berdiri, suaranya tenang tetapi juga mengerikan, "Tang Ye, apa kamu melakukan sesuatu pada Ah Nian?"