Halo Suamiku!

Sang Xia Tahu Yang Sebenarnya (2)



Sang Xia Tahu Yang Sebenarnya (2)

0"Kenapa kamu ingin aku diam? Apakah ada yang salah dengan perkataanku? Apa yang tidak bisa kukatakan? Jika kamu tidak mengizinkanku mengatakannya, aku justru semakin ingin mengatakannya!"     

Lalu Su Xun bangkit dan berkata pada Joy, "Demi menikahi wanita yang disukainya, dia membuat penyakit palsu agar wanitanya mengasihani dirinya. Nah, sekarang ada permainan yang bagus untuk ditonton! Sekarang dia akan membicarakannya..."      

Sebelum Su Xun menyelesaikan kalimatnya, Su Li lebih dulu menyela dengan meraung, "Su Xun! Tunggu apa yang akan aku lakukan padamu!"      

Diiringi dengan raungan Su Li, membuat Sang Xia tidak bisa mendengar kata yang diucapkan Su Xun selanjutnya.      

Seketika, ada desas-desus di benaknya.     

Saat ini, Sang Xia sedang berbaring di tempat tidur sembari memegang ipad dan pikirannya dipenuhi dengan dengungan kalimat Su Xun. Seketika tubuhnya membeku.      

Apa yang baru saja dikatakan....Su Xun....?      

Demi menikahi wanita yang disukainya.... dia membuat penyakit palsu.....      

"Penyakit... penyakit.... penyakit apa? Apa itu penyakit kanker paru-paru?" gumamnya tanpa sadar, dan seseorang menjawab "Ya." Tetapi sesaat kemudian, seseorang kembali bertanya padanya, "Joy, bagaimana kamu tahu jika Hugh membuat penyakit palsu kanker paru-paru..."      

Bagaimana kamu tahu...      

Bagaimana kamu tahu....      

Bibir Sang Xia bergetar dan dia terdiam sesaat.     

Lalu dia meninggalkan ruang obrolan.     

Untuk sesaat, otaknya terasa kosong dan ujung jarinya gemetar. Ternyata Rong Zhan... tidak benar-benar mengidap kanker?      

Akhirnya Sang Xia mulai menarik napas dalam-dalam.     

Apakah ini sungguhan?      

Rong Zhan tidak mengidap penyakit…...kanker?      

Tidak, jangan katakan padanya dengan ragu-ragu karena dia tidak bisa begitu saja mempercayainya. Jika tidak, jika penyakit palsu itu tidak benar-benar palsu, dia akan terpukul lagi.      

"Klek-"      

Pintu kamar tidur tiba-tiba dibuka saat ini.     

Di kamar tidur, Sang Xia sudah tampak beristirahat. Ruangan itu gelap, meski di luar masih terang.     

Begitu pintu dibuka, Sang Xia melihat sosok hitam ramping masuk.      

Jantung Sang Xia yang melihatnya dalam kegelapan berdebar hebat.      

Meskipun Sang Xia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia tidak bisa mempercayainya begitu saja, tapi dia masih memiliki secercah harapan. Dia berharap keajaiban bisa terjadi. Dia berharap jika Rong Zhan tidak sakit, bahkan jika... seperti yang mereka katakan, hanya untuk menipu dirinya... dan hanya ingin memaksakan pernikahannya....     

Setelah Rong Zhan masuk, dia melihat bahwa kamarnya gelap. Tepat pada waktu itu, dia tidak ingin menyalakan lampu dan serasa tidak memiliki wajah untuk melihat Sang Xia.     

Saat ini, Sang Xia sedikit memejamkan mata. Dia dapat merasakan Rong Zhan berdiri di samping tempat tidurnya ragu-ragu, dan kemudian terdengar suara gemerisik.     

Dia melepas pakaiannya, pergi tidur dengan diam-diam, memakai selimutnya, membungkuk dari belakangnya dan memeluknya erat.     

Rahangnya yang tajam menyusup di lekuk lehernya dan dia menekan dirinya dengan lebih erat.     

"Sayang... kamu masih bangun?"      

Mendengar suara Rong Zhan, dasar hati Sang Xia tiba-tiba mengerut, dan dia hampir tidak bisa mengendalikannya.     

Detik berikutnya dia berbalik dan membenamkan kepalanya di pelukannya, suaranya tercekat dan serak, "Rong Zhan, apa yang harus aku lakukan? Aku masih tidak bisa menerima jika kamu sakit. Apa kamu benar-benar ingin meninggalkan aku dan anak kita sendiri…..."     

Ketika Rong Zhan mendengar ini, wajahnya seketika benar-benar kusut sehingga dia menyesali perilaku dirinya.     

Saat ini, Rong Zhan menghela napas dalam-dalam, "Sayang, apa kamu masih ingat yang aku katakan di rumah sakit tadi pagi bahwa aku ingin mengatakan sesuatu padamu? Kamu berjanji padaku untuk tidak terlalu emosional. Setelah aku selesai mengatakannya, selama kamu tidak marah padaku, kamu bisa memukulku dan memarahiku sesuka hat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.