Halo Suamiku!

Rong Zhan, Kamu Akan Menjadi Ayah



Rong Zhan, Kamu Akan Menjadi Ayah

0Aku akan memanjakanmu atau akan mengacaukanmu...!     

Begitu kata-kata ini terlontar.      

Sebenarnya Sang Xia terbiasa dengan kata-kata kotor Rong Zhan, tetapi pada saat ini, di depan begitu banyak orang, pria itu diam-diam mengatakan ini padanya, yang membuatnya memerah terbakar tak terkendali.     

Merah tua, seperti bunga persik di bulan Maret.     

Dia tersipu dan mengulurkan tangan untuk memukuli bahu Rong Zhan, tetapi Rong Zhan menangkapnya dan langsung menggenggam erat tangannya, menatapnya dengan penuh kasih sayang, lalu menciumnya dengan lembut.     

Sang Xia hanya menatapnya dan saat itu juga...     

Betapa dia benar-benar berharap waktu akan berhenti pada saat itu.     

Tidak ingin melangkah lebih jauh.     

Karena dengan seperti ini.      

Dia merasa seperti menjadi wanita yang paling bahagia di dunia.      

Jika waktu terus berjalan…...     

Dengan lembut dia mengerutkan bibir bawah, jantungnya bergetar hebat, dan itu adalah rasa sakit setelah manis yang sesaat lalu menghinggapi hatinya.     

Tiba-tiba saja terlintas pikiran tentang lembar tes kesehatan Rong Zhan. Sejujurnya Sang Xia tidak berani memikirkannya. Karena betapa bahagia dan manisnya sekarang, kemudian kebahagian itu seolah direnggut dan digantikan oleh rasa sakit yang mendera.      

Karena hal yang paling menyedihkan di dunia bukanlah karena tidak memilikinya.     

Tapi karena saat sesuatu itu sangat sulit untuk bisa dimiliki dan akhirnya menghilang.      

Mata Sang Xia tidak bisa menahan kilatan kabut air.     

Sebuah rasa manis dan keputusasaan yang dia rasakan di saat yang bersamaan.      

Sejujurnya Sang Xia sangat ingin menyalahkannya.     

Dia bertanya-tanya mengapa Rong Zhan bisa mendapat penyakit yang tidak bisa disembuhkan itu.     

Sang Xia bertanya-tanya mengapa Rong Zhan harus mendapatkan penyakit semacam itu setelah dirinya sangat mencintainya dan sedang mengandung anaknya. Dia bahkan mungkin akan meninggalkan dirinya sepenuhnya dalam waktu dekat…...     

"Sayang, kenapa kamu menangis? Apa kamu sangat terharu?"     

Rong Zhan menyeka air matanya, sementara sudut bibirnya terangkat, menyunggingkan senyum yang terlihat agak bangga.     

Mata Sang Xia memerah dan dia menatapnya. Hatinya sangat sakit, tapi bibirnya sedikit terangkat, namun suaranya sedikit parau, "Kamu bodoh, Rong Zhan. Apa menurutmu lamaranku benar-benar kejutan terbesar untukmu?"     

Begitu kata-kata itu keluar, Rong Zhan tertegun.     

Tunggu.      

Apa yang Sang Xia maksud dengan itu.     

Detik setelahnya.      

Tepat setelah musik berakhir, layar yang berhenti tiba-tiba sebelumnya, kembali memutarkan sebuah video.      

Video di layar lebar itu terus diputar, sementara garis pandang Rong Zhan tampak lurus menatapnya dengan terkejut.     

Penggemar yang tak terhitung jumlahnya juga telah melihatnya.     

Video yang direkam terus diputar. Ketika Sang Xia berbicara lagi, suaranya langsung menarik perhatian semua orang.     

Dia berkata sambil tersenyum, "Tuan Rong, selamat. Ketika kamu melihat videonya sekarang, kamu pasti punya calon istri cantik dengan banyak talenta, jadi aku sudah menyiapkan kejutan untukmu sebagai hadiah pertunanganmu."     

Di sana, Sang Xia berkata dengan mata serius, "Bisakah kamu menebak hadiah apa yang akan diberikan?"     

Melihat kekasihnya di video mengatakan ini, entah kenapa, ludah Rong Zhan serasa menyelinap ke tenggorokannya.     

Dua kepalan tangannya tanpa terasa telah mengencang, dan tanpa bisa dijelaskan, jantungnya seolah akan melompat keluar. Dia benar-benar gugup luar biasa.     

Bahkan lebih gugup dibanding saat dia akan melamar.     

Apa?      

Apa sebenarnya?      

Hadiah apa yang telah Sang Xia persiapkan untuk dirinya yang tidak dia ketahui?     

Saat ini, bukan hanya ekspektasi Rong Zhan yang mencekam, tapi juga para penggemar yang tak terhitung jumlahnya.     

Pada saat itu, di dalam video terlihat Sang Xia mengeluarkan selembar kertas lagi.     

Dalam warna hitam dan putih, dia perlahan mengangkat kertas dengan kalimat yang dia tulis di atasnya     

Saat dia mengangkatnya, matanya tampak berkaca-kaca.     

Suara itu datang melalui layar. Dia berkata sambil tersenyum, "Selamat, Rong Zhan, kamu akan menjadi seorang ayah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.