Halo Suamiku!

Su Li, Chen Nianbai, Akhirnya Saling Mengenal!



Su Li, Chen Nianbai, Akhirnya Saling Mengenal!

0Tuhan tahu.      

Di saat momen seperti itu, Su Li benar-benar ingin melompat untuk memeluknya.      

Tapi dia tidak melakukannya, dia hanya menatap matanya, jelas tatapan dalam itu menunjukan bagaimana perasaanya, sampai akhirnya dia tidak bisa membendung rasa masam di mata dan hidungnya.     

Dia menahan sekuat tenaga untuk tidak bergegas maju dan bertekad untuk melangkah sedikit demi sedikit. Dia tidak ingin membuat Xioabai takut, apalagi membuatnya menjauh dan pergi.      

Dia membutuhkan kabar baik lain.     

Sedangkan Xiaobai hanya menatapnya, tidak ada yang dikatakan atau dilakukan. Dia hanya menggenggam ujung jarinya dan sedikit gemetar.     

Ketika tidak ada yang mulai berbicara, Mu Luo datang dari kejauhan seperti hembusan angin, berteriak, "Nona Su, Martini-mu!"     

Su Li melihat ke belakang dan melangkah maju beberapa langkah. Tubuhnya yang menawan dan tinggi melewati bahu Xiaobai. Rambut harumnya tertiup angin laut dan terselip di antara jari-jarinya yang kurus seperti sutra. Dalam waktu singkat, dia pergi.     

Dan Xiaobai tidak melepaskan jari-jarinya.     

Sebuah batu dilempar ke pantai itu yang menimbulkan riak kecil.      

Su Li mengambil alih Martini. Karena Mu Luo peka, dia menaruh dua sedotan ke dalam cangkir, jelas dia ingin membiarkan dua orang itu saling berbagi.     

Melihat itu, Su Li menarik sudut bibirnya, lalu sengaja bertanya padanya, "Gadis kecil, di mana pirang tampanmu tadi?"     

"Ah!" Mata Mu Luo membelalak, lalu dia tersipu," Nona Su, maksudmu Elvin, dia harus membantu di dalam."     

Begitu kalimat itu terlontar, air dingin memercik ke punggungnya. Dia menjerit dan melihat ke belakang, dan melihat senyum licik Elvin muncul terarah padanya.     

Seketika percikan api di hatinya muncul. Sembari berteriak malu, wajahnya memerah, dan dia berlari mengejarnya di pantai, lalu memukulnya.      

Su Li yang menyaksikan mereka berkelahi dan membuat keributan di tepi pantai, hatinya menjadi lembut.      

Lalu dia berjalan kembali ke arah Xiaobai dengan senyum di bibirnya. Dia berkata, "Lihat mereka, betapa bahagianya momen seperti itu. Masa muda itu benar-benar tanpa batasan. Emosi itu kabur dan murni. Aku sangat iri pada mereka."     

Mata Xiaobai juga melihat ke arah pemandangan itu sembari mendengarkan apa yang Su Li katakan. Matanya sedikit terkulai, seolah-olah tidak ada makna yang dalam untuk bertanya, "Kenapa kamu iri? Apa masa mudamu tidak baik?"     

Su Li merasa akrab dengan cara Xiaobai memandang matanya. Setelahnya, dia berkata lembut, "Temani aku berjalan-jalan di sini."     

Tanpa menunggu jawabannya, Su Li berbalik dan berjalan ke suatu arah.     

Dia menuju ke sisi samping dengan lebih sedikit orang. Dengan begitu, dia berada di sebelah gunung yang menjulang tinggi di tepi laut. Ada banyak terumbu karang, dan pasir lembut berangsur-angsur digantikan oleh batu-batu kecil.     

Sementara Xiaobai di belakang, melihat punggung Su Li yang perlahan menjauh, dia mengangkat pandangannya yang rumit, dan akhirnya menghela nafas lembut, lalu berjalan mengikutinya.     

"Kamu tahu…... aku juga punya cinta pertama di masa mudaku."     

Ketika Su Li mengatakan ini, dia tidak menatap ke arah Xiaobai, melainkan tetap berjalan perlahan di sepanjang pantai, memandangi laut tanpa batas.     

"Aku ingat apa yang terjadi di antara kami…... Bahkan sekarang, aku tidak pernah melupakan itu, tetapi justru teringat semakin dalam."     

Saat ini, dia seperti sedang terjebak dalam ingatan, dan suara indah itu perlahan seperti sedang menceritakan sebuah dongeng, "Aku tidak hanya ingat saat dia berjalan pulang selama beberapa jam sebagai orang yang tidak punya uang hanya untuk mengantarku pulang, tetapi aku juga tidak bisa melupakan rasa maluku di hadapannya. Hal-hal kecil semacam itu, bahkan aku mengingatnya.     

Suatu hari ketika aku berusia 16 tahun, aku jatuh cinta dengan cinta pertamaku. Saat itu, kami tidak bersama. Aku ingat di hari itu..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.