Halo Suamiku!

Cinta Terindah, Dia Memujanya Bak Pahlawan



Cinta Terindah, Dia Memujanya Bak Pahlawan

0"Rong Zhan, saat dia memintamu untuk berlutut…" Di tengah ucapannya, suara Sang Xia tiba-tiba tersendat, lalu dengan lembut dia mengerutkan bibir bawah, kelopak matanya sedikit terkulai, dan bulu matanya bergetar.     

Sang Xia terlihat cantik sekaligus dingin, terutama saat ini, matanya yang basah menadakan kekhawatiran yang mendalam pada Rong Zhan, takut jika Rong Zhan akan benar-benar melakukan hal itu.     

Jika Rong Zhan benar-benar berlutut, Sang Xia pasti akan merasa bersalah, sakit hati, dan marah.     

Seketika, hati Rong Zhan melunak saat melihat Sang Xia seperti ini. Dia memegangi pinggangnya dan memeluknya erat. Lalu dia menyentuh keningnya dan mencium hidung kecilnya. Tak lama, suaranya yang menawan dan mempesona terdengar, "Sayang, tidak masalah apakah aku berlutut atau tidak. Yang terpenting, kamu tahu, tidak ada di dunia ini yang lebih penting bagiku daripada dirimu."     

Meskipun harus mempertaruhkan martabatnya ataupun segalanya.      

Rong Zhan bisa saja mengalah untuk sesaat, dia bisa mengambil apapun lagi, hanya dia, Sang Xia, satu-satunya yang tidak bisa dia serahkan.     

Sang Xia sangat terharu mendengarnya.      

Sebenarnya, Sang Xia adalah orang yang sangat tidak mudah percaya, sehingga sulit untuk jatuh cinta pada orang lain. Siapapun itu harus melakukan banyak hal untuknya, agar dia bisa percaya apa yang pria itu maksudkan padanya. Dan Rong Zhan lah yang bersedia mengambil langkah itu.      

Tapi pada awalnya Rong Zhan hanya sangat terobsesi padanya.     

Tapi begitu dia mencintainya, dia akan menjadi seperti perangko pada amplop yang sama sekali tidak bisa disingkirkan.      

Betapa beruntungnya dia bertemu Rong Zhan?     

"Rong Zhan..." Sang Xia memanggil namanya dengan manja, penuh kasih sayang, lalu menatapnya sembari memegangi bibirnya, mencium lembut, dan kemudian terlontar kalimat dari mulutnya, "Aku mencintaimu."     

Aku mencintaimu.      

Aku mencintaimu, Rong Zhan.      

Rong Zhan tersenyum dan wajahnya yang lembut saat ini sangat mampu menarik hati dan jiwa orang-orang yang melihatnya.     

Saat ini, tidak ada yang bisa lebih memuaskannya daripada ini.     

Cinta terindah     

Dan Sang Xia memujanya bak pahlawan.     

Sementara Rong Zhan menyayanginya seperti anak kecil yang begitu tulus dan murni.     

 **     

Sang Xia berkata pada Rong Zhan jika dia ingin melatih dirinya sendiri dan mempelajari keterampilan pertahanan yang sesungguhnya. Rong Zhan setuju, tetapi dia memberikan syarat jika Sang Xia hanya dapat memulainya setelah melahirkan anaknya karena begitu dimulai, itu bukanlah pelatihan yang sederhana, dan tidak sebanding dengan kerugian jika mereka menyakiti anak itu.     

Nanti, Rong Zhan akan mengajarinya secara langsung dan ia sendiri yang akan menjadi pelatihnya.     

Sedangkan rencana Sang Xia yang akan membuat video klip bersama dengan band Anthony, dia juga sudah membicarakannya pada Rong Zhan. Meskipun awalnya Rong Zhan ragu, namun pada akhirnya dia menyetujuinya.      

Mereka perlu hidup, tetapi mereka tidak bisa diam sepanjang hari hanya karena takut akan sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan, dan itu tidak baik.     

Selama sarana dan prasarana ada, semuanya akan damai dan aman.     

Rong Zhan memerintahkan lima atau enam agen terbaiknya untuk melindungi Sang Xia. Bisa dibilang bahkan nyamuk pun akan sulit untuk mendekatinya.     

Tapi yang sedikit disayangkan bagi Sang Xia adalah, menurut jadwal keberangkatan yang diberikan oleh Anthony, disebutkan jadwal syuting akan dimulai dalam seminggu kedepan. Rong Zhan sangat sibuk di minggu-minggu itu, jadi Sang Xia khawatir Rong Zhan tidak akan bisa menemaninya.      

Sebenarnya, Sang Xia juga tahu bahwa waktu untuk syuting video klip akan diperpanjang. Mereka juga sudah sepakat bahwa selama lebih dari sebulan, Rong Zhan tidak bisa menemani sepenuhnya.     

Sebelum dimulai, mereka masih memiliki seminggu untuk melakukan kontak dekat. Akhirnya Sang Xia dan Rong Zhan kembali lebih dulu ke kota T.     

Namun, ketika meninggalkan Amerika, Rong Zhan mengeluarkan ponselnya untuk mengirimkan pesan.     

Tidak ada kata lain dalam pesan itu, hanya dua kata, "Terima kasih."     

Setelah pesan berhasil terkirim, Rong Zhan melihatnya dan tiba-tiba merasa ada yang kurang. Tak lama, satu pesan lagi dituliskan, "Aku mengucapkan terima kasih untuk kekasihku."     

Bukan dia.      

Setelahnya Rong Zhan naik pesawat, lalu turun dari pesawat dan tiba di kota T. Setibanya di sana, dia menerima pesan. Dia membacanya dan pesannya berbunyi:     

[Cucu keluarga Rong lah yang aku selamatkan. Tidak ada hubungannya denganmu. ]     

Rong Zhan tidak bisa membalas apapun lagi, "..."      

Di sebelahnya, Sang Xia mendapati tampilan Rong Zhan yang rumit dan aneh. Saat ini, Rong Zhan sedang melihat ponselnya dengan dingin dan sudut matanya tiba-tiba tertarik.     

Sangat sulit baginya untuk mengucapkan kata terima kasih, sementara yang satunya sulit untuk menerima ucapan itu begitu saja.     

Kenapa hubungan antara ayah dan putranya begitu canggung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.