Halo Suamiku!

Babak Final Su Li vs Xiaobai (6)



Babak Final Su Li vs Xiaobai (6)

0Bagaimana dia bisa ada di sini!     

Bukankah dia ada di rumah untuk menunggunya kembali?     

Sembari mengatakannya, Su Li tidak bisa menahan diri untuk tidak memukul punggungnya dengan marah.      

Wajah Chen Nianbai kali ini terlihat agak pucat. Dia juga memeluknya dan berkata dengan suara rendah, "Xiaoli, kamu sudah terbiasa denganku sepanjang waktu dan aku tidak bisa meninggalkanmu saat ini. Aku masih perlu melindungimu....uhuk, uhuk...!"     

Sebelum Chen Nianbai berhasil menyelesaikan kalimatnya, dia terbatuk di pelukan Su Li.      

Hati Su Li serasa tercabik mendengarnya. Bagaimana Chen Nianbai bisa melakukan hal ceroboh macam ini! Sejujurnya, Su Li masih ingin menyalahkannya, namun ketika dia ingin menarik kembali tangannya, matanya secara tidak sengaja menyentuh tangan yang panas dan lembab. Seketika itu juga dia terkejut.      

Awalnya, dia pikir itu air.      

Tapi saat ini, di bawah sinar bulan, saat Chen Nianbai masih memeluknya dan tangannya ada di belakangnya, begitu Su Li mengangkat tangan, matanya menyentuh warna merah tua yang mengejutkan.     

Sementara Chen Nianbai masih memeluknya erat dan mencoba untuk menekan dirinya sambil terus terbatuk.      

Dan tubuhnya juga semakin tenggelam dalam pelukan Su Li.      

Melihat pemandangan ini, mata Su Li sontak memerah dan ujung jarinya gemetar.      

Tidak.      

Tidak.      

Bagaimana ini bisa terjadi?      

Dia menggigit bibirnya dan membenamkan wajahnya di bahu Chen Nianbai. Dia melakukan itu untuk menahan gejolak yang menyerang dirinya sendiri.     

Chen Nianbai memeluknya erat-erat. Tampaknya dia takut jika dia tidak memeluknya sebentar saja dan merasakan suhu tubuhnya, dia tidak akan pernah merasakan itu lagi.     

"Xiaoli, Xiaoli... ambil ini."      

Dia menyerahkan senjatanya pada Su Li.     

Bagaimanapun, Su Li berusaha untuk berpura-pura tidak tahu apa-apa, tidak menemukan apa-apa. Dia mencoba yang terbaik untuk menekan suaranya yang gemetar dan berkata dengan suara serak, "...Tidak, Chen Nianbai, bukankah kamu di sini untuk melindungiku…... Apa yang kuinginkan dengan senjata ini? Aku mau kamu. Aku ingin kamu melindungiku dan aku tidak menginginkan yang lain. Aku tidak menginginkan apapun."     

Saat itu, air mata panas besar dari mata Su Li jatuh di pundak Chen Nianbai. Mendapati itu, Chen Nianbai kembali meraihnya dan memeluknya semakin erat.     

Dengan segenap kekuatannya.     

Perasaan tidak berdaya dan putus asa muncul dari lubuk hatinya. Sementara tenggorokan Su Li saat ini penuh dengan kepahitan.     

Beberapa saat yang lalu, Chen Nianbai menghilang begitu saja di dasar laut. Dia telah tertembak, bukan?     

Itu tembakan yang nyata, bukan?     

Saat itu juga, Chen Nianbai tahu bahwa dia mungkin tidak bisa melindungi Su Li dengan baik, jadi dia kembali dan mengambil dua senjata untuk membela diri.     

Chen Nianbai tertegun. Dia merasakan air mata di bahunya yang dingin, dan ujung jarinya tidak bisa menahan gemetar, "...Maafkan aku, Xiaoli. Jangan menangis. Maafkan aku…..."     

Tapi Su Li menggigit pundaknya dengan keras, dan air mata justru mengalir semakin deras. Sembari terisak dia berkata, "Kamu bajingan! Aku tidak ingin kamu meminta maaf padaku, aku tidak ingin kamu mengatakannya…..."     

Sampai pada kalimat itu, Su Li tiba-tiba melepaskan pelukannya, dan kemudian melihat wajah Chen Nianbai yang semakin pucat dengan tatapan menyakitkan, lalu mata merahnya juga menunjukkan arti yang kejam, dan kembali melanjutkan, "Chen Nianbai, aku pernah berkata, tidak peduli apapun, aku akan tetap bersamamu! Bahkan kematian bukanlah menjadi alasan. Lalu apa yang aku takutkan? Aku tidak peduli dengan kematian.Yang aku pedulikan…..."     

Ketika mengatakan ini, dia memiliki nada yang kuat di detik terakhir, tapi detik berikutnya tiba-tiba saja suaranya menjadi tegang. Air matanya runtuh sepenuhnya. Dia meraih lengannya dan tersedak parau, "Satu-satunya hal yang aku pedulikan adalah kamu...,..."     

Satu-satunya hal yang aku pedulikan hanyalah kamu...      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.