Halo Suamiku!

Bicara Buruk Tentangku? Ingin Menyudutkanku?!



Bicara Buruk Tentangku? Ingin Menyudutkanku?!

0"Saat Rong Zhan berusia 16 tahun, dia mendorong kakak laki-lakinya saat menuruni tangga. Kakaknya hanya tiga tahun lebih tua darinya. Hidup kakaknya berhasil diselamatkan, tetapi dia harus berada di kursi roda sepanjang hidupnya. Dia tidak akan pernah berdiri lagi. Hidupnya telah dihancurkan. Tangan dan kakinya terluka dengan sangat mengenaskan. Sang Xia, kamu benar-benar berpikir bahwa tinggal bersamanya akan lebih baik daripada tinggal...bersamaku?"      

Sang Xia benar-benar terpana. Begitu mendengar ucapan Bo Yi, sebuah nama tiba-tiba melintas di benak Sang Xia...     

Bibirnya bergetar. Ia mencoba mengatakan sesuatu, tetapi bibirnya terasa lemah.     

Mungkin itu bukan hanya karena apa yang telah dilakukan Rong Zhan, tetapi juga karena objek dari apa yang Rong Zhan lakukan...     

Siapa itu?      

Mendapati Sang Xia yang tidak mampu bergerak sama sekali, Bo Yi mencoba menenangkannya. Ia berpikir Sang Xia telah merasa ketakutan begitu mengetahui segala sesuatu pada diri Rong Zhan. Jadi ia membungkuk untuk membawa Sang Xia pergi.      

Meskipun Sang Xia tidak lagi bisa menerimanya, tapi ia tidak akan pernah membiarkan Sang Xia bersama dengan Rong Zhan.      

Karena ia tidak akan bisa tahu kapan Sang Xia akan mengetahui...rahasia pertamanya...     

Saat itu, mungkin saat-saat yang sangat berat di hatinya...apakah itu akan menghapus semua…?      

Ia, tidak mau seperti ini, juga tidak bisa menerimanya.      

Dan saat ia memegang Sang Xia.      

"Brak!"     

Pintu toilet ditendang terbuka secara tiba-tiba dengan keras.     

Sosok tinggi tegap dengan berpakaian hitam muncul di pintu.      

Sosok itu bersandar malas ke pintu dengan kepala tertunduk dan api biru muda dari korek yang menyalakan rokok di bibirnya yang tipis.     

Ketika ia mengangkat kepalanya lagi, ia sedikit menyipitkan mata elangnya yang panjang dan sempit sembari mengeluarkan cincin asap yang menambahkan sedikit aura berbahaya pada wajahnya yang lembut.     

Bibirnya menampilkan senyum sinis lalu berkata dengan nada sarkastik, "Bo Yi, jelaskan padaku, apa yang ingin kamu lakukan pada istriku di sini?"     

Aura monster, angkuh, dan berbahaya, siapa lagi kalau bukan Rong Zhan?      

Bo Yi yang melihat Rong Zhan datang, tidak menampilkan ekspresi apapun di wajahnya. Ia mengusap lembut lengan Sang Xia dan berkata dengan pelan, "Sangsang, pergilah dulu."     

Sang Xia menatap Rong Zhan yang berdiri di pintu. Tanpa sadar ia memegang lehernya sendiri sembari menahan napas. Sejujurnya, ia tidak berani melihat Rong Zhan.      

Sang Xia bukan takut dengan Rong Zhan yang mencari tahu tentang apa yang ia dan Bo Yi lakukan, tapi lebih karena dengan apa yang telah dikatakan Bo Yi...     

Sang Xia menunduk dan hanya ingin pergi dengan segera.      

Dan Sang Xia dapat merasakan pandangan tajam seseorang yang mengarah padanya, yang mampu membuat bulu kuduknya berdiri. Saat ini ia sama sekali tidak berani mendongak untuk melihatnya.      

Saat ini, Rong Zhan telah menghalangi pintu dengan jari-jari putih dan ramping, serta sebatang rokok di antara jarinya. Ia menyipitkan mata elangnya yang panjang dan sempit, lalu menatap Sang Xia tanpa berkedip. Sejujurnya, Sang Xia sangat ingin melarikan diri dari tempat itu dengan cepat.     

Sang Xia tidak berani menatap Rong Zhan.      

Sang Xia takut pada Rong Zhan.      

Rong Zhan bisa melihat semuanya dalam diam dan jari-jarinya mengepal.     

Ia tidak menghentikan Sang Xia dan membiarkannya melewatinya.     

Karena, dibalik ini...     

Adalah pria yang tepat berada di depannya saat ini!     

"Bo Yi, ini yang terakhir. Kuharap setelah ini, kamu tidak akan pernah lagi menyentuh istriku."      

Rong Zhan menarik sudut bibirnya yang tipis. Ia memberikan secercah senyuman, tetapi tatapan matanya dipenuhi embun beku.      

"Ah ... ikut campur?" Ironi itu melintas di mata Bo Yi, "Rong Zhan, aku juga menyarankanmu untuk tidak melangkah terlalu jauh. Kamu tahu bahwa dia milikku. Mengapa kamu ingin merampokku?"     

"Merampokmu?"     

Rong Zhan tampak seperti mendengar sebuah lelucon dan langsung memadamkan puntung rokok tanpa bicara. Detik berikutnya, tiba-tiba ia terlihat seperti singa gila. Tanpa aba-aba ia bergegas meraih kerah leher Bo Yi dan menekannya di dinding. Ia menjadi bersemangat dan menggeram dengan marah, "Sebenarnya siapa yang merampok siapa? Siapa yang sebenarnya lebih tercela? Aku hanya telah menemukan wanita yang menjadi milikku. Kamu telah membawanya selama bertahun-tahun tahun. Bo Yi, apa kamu benar-benar sakit? Siapa yang sebenarnya menyelamatkannya? Kenapa kamu begitu egois dengannya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.