Halo Suamiku!

Seketika wajah merah Rong Zhan terpampang jelas di sana.      

Membuat para penonton berteriak ricuh ingin mengetahui apa yang dikatakan Sang Xia pada Rong Zhan, tapi Rong Zhan tentu saja tidak akan memberitahukannya pada para penonton.      

Karena di lubuk hatinya yang paling dalam, apa yang diucapkan kekasihnya padanya seperti yang dia katakan saat di tempat tidur, yang membuatnya malu luar biasa.     

Tetapi juga bangga.      

Dia meraih tangan Sang Xia, memarahinya, tetapi tidak lupa tetap menggenggam tangannya.     

Saat itu, dalam benak Rong Zhan, itu mungkin momen termanis dan terindah dalam hidupnya.     

Kata-kata Rong Zhan mengejutkan orang-orang yang mengenalnya, bahkan yang telah mengenalnya dengan baik.     

Karena mungkin semua orang tidak menyangka jika dia begitu menyukai Sang Xia.     

Seperti yang Rong Zhan katakan sebelumnya, meskipun dia sudah dewasa, tapi baginya Sang Xia masih merupakan harta karun berharga yang ada di telapak tangannya.     

Sedangkan Tang Ye yang melihat apa yang terjadi malam ini, dia tidak akan pernah berani berkomentar.     

Wanita itu telah menguasai hidup Rong Zhan sampai mati.     

Dan Sang Zhirou yang melihat adegan seperti itu, wajahnya terlihat pucat dan jelek. Saat ini tangannya terkepal erat demi menahan rasa sakit di hatinya.      

Dia sama sekali tidak memiliki perasaan untuk Rong Zhan, tetapi dia hanya menderita karena putusnya hubungan dengan Tang Ye dan kesal dengan posisi Su Li sekarang. Terlebih lagi saat ini, dia melihat Sang Xia bisa menjadi orang yang luar biasa. Mendengar pengakuan hati Rong Zhan, dia sangat iri sampai akan menjadi gila. Seluruh tubuhnya bergetar dan sepertinya ia sudah akan meneteskan air mata.     

Dia sangat membenci Sang Xia yang berhasil mendapatkan memiliki semua ini, dan dia juga membenci Tang Ye yang meninggalkannya, juga kebersamaan Tang Ye dan Su Li.     

Apalagi Bessie, saat ini, dia hanya bisa mengerutkan kening memandangi adegan mereka yang bahagia dan merasa pemandangan itu sangat menyakiti matanya.      

Andai saja dia bisa menggantikan wanita dalam pelukan pria itu?     

Rong… Zhan, Rong Zhan…      

Dia merapalkannya dalam hati, dengan diam-diam, mengingat nama itu.     

　　＊＊     

Di akhir konser, lagu terakhir yang akan dinyanyikan berjudul (Selama Kamu Mencintaiku).      

Selama kamu mencintaiku….     

Selama kamu mencintaiku….      

Selama kamu mencintaiku….     

Aku berada di bawah tekanan…      

Tujuh miliar orang di dunia mencoba menyesuaikan diri ..."     

Sebagai lagu terakhir konser, lagu ini sangat berirama dan emosional. Hampir untuk kedua kalinya, orang-orang di antara penonton mengangkat tongkat lampu mereka dan bernyanyi bersama. Tongkat lampu itu sepertinya menyatu menjadi gelombang, dan berayun layaknya ombak di lautan!     

Gerakan cahaya lampu di sekitar aula besar itu sangat indah. Ketika klimaks dari babak kedua datang, kembang api kembali meledak di langit malam, satu demi satu, membuat semua orang benar-benar mabuk, berteriak dan menjerit.     

Sampai akhir yang sempurna dari pertunjukan ini, pemandangan malam ini akan selalu diingat di benak mereka dan menjadi kenangan yang tidak akan pernah mereka lupakan seumur hidup!     

　　＊＊＊     

Butuh waktu lama untuk menyelesaikannya, tetapi tidak satupun dari ini ada hubungannya dengan Sang Xia dan Rong Zhan.     

Sang Xia telah dikawal keluar dari halaman belakang. Konser pertama berhasil diselesaikan, yang merupakan awal yang sempurna. Konser berikutnya akan dilangsungkan satu setengah bulan kemudian di Amerika.     

Pada saat itu, satu minggu telah terlewati dengan penuh sesak dan sekarang, setelah konser pertama, mereka bisa beristirahat untuk sementara waktu.     

Akhirnya kegugupan yang sebelumnya menyerang sudah bisa dikendalikan dan dapat kembali bernafas lega.      

Dan yang terpenting adalah Sang Xia bisa kembali bersama pria yang sombong ini.     

Saat Sang Xia keluar dari halaman belakang——