Halo Suamiku!

Pertemuan Hugh Dan Hacker Joy!



Pertemuan Hugh Dan Hacker Joy!

0Sehari sebelumnya, Sang Xia mengirimkan nomor ponsel pribadi Rong Zhan pada teman yang ia mintai bantuan untuk bertemu dengan Rong Zhan.     

Tapi waktunya jelas sudah disepakati sebelumnya, kenapa tiba-tiba dia berubah pikiran dan tidak mengatakannya pada Sang Xia, dan kenapa justru menginformasikannya sendiri langsung pada Rong Zhan?     

Meskipun .      

Sang Xia memintanya untuk membantunya, tapi dia tidak mengatakan hubungan pribadi apa yang dia miliki dengan Rong Zhan…...     

Benarkah dengan dirinya yang bersikap seperti ini bisa memisahkannya dengan Rong Zhan?      

Kenapa dia berpikir terlalu jauh? Ini tidak ada apa-apanya!      

Sang Xia menyipitkan matanya sedikit dan berpikir keras untuk beberapa saat.     

Untuk pertemuan ini, sesuai dengan rencana, telinga Qiu Ci akan dipasang perangkat penyadap kecil karena dari awal Sang Xia tidak akan pernah muncul di antara mereka. Jadi agar Qiu Ci menghadapi pertanyaan Rong Zhan dengan lancar, Sang Xia akan menguping dan memberikan jawabannya dari tempat persembunyiannya.      

"Sayang, aku akan menemui seseorang nanti. Apa kamu mau ikut denganku?"     

"Wanita?"     

Sang Xia mengangkat alisnya sembari mengajukan pertanyaan itu dengan sengaja.      

"Salah satu anggota pentingku, tokoh inti, dan juga peretas." Rong Zhan tidak menjawab secara langsung.      

"Wanita?"      

Sang Xia bertanya lagi.      

Detik selanjutnya, Rong Zhan justru tertawa meremehkan, "Apa kamu pikir aku seperti seorang pria penggoda di luar sana? Terlepas dari jenis kelamin mereka, semuanya sama bagiku."      

Sudut bibir Sang Xia sedikit terangkat begitu mendengar Rong Zhan berkata demikian.      

"Pergilah, aku akan menunggumu di dalam mobil."      

Mendapat jawaban ini, Rong Zhan tidak meminta ataupun memaksa. Lalu dia memberitahu pengemudi itu beberapa patah kata. Ketika tiba di tempat, mobilnya berhenti dan Rong Zhan turun dengan memakai jaket hitam.     

Sementara Sang Xia mengawasinya berjalan pergi.     

Di lubuk hatinya, dia tidak tahu ia merasa lega atau kecewa tanpa alasan. Dia menarik kembali pandangannya, lalu tatapannya jatuh pada pengemudi asing itu. Dengan bahasa Inggris, dia meminta kepadanya untuk pergi sebentar karena ingin membuat panggilan telepon.     

Pengemudi itu turun lalu Sang Xia mengeluarkan earphone-nya dan bergegas memakainya.     

Sesaat, dia mencoba mendengar suara yang ada di sana.      

Tempat pertemuan itu sangat santai. Itu adalah kedai kopi dengan orang-orang yang datang dan pergi. Hanya saja, di pagi hari seperti ini, jumlah orang yang datang lebih sedikit.     

Beberapa mobil diparkir di pinggir jalan, terlihat mewah dan elegan. Lalu diikuti oleh para agen.      

Itu semua adalah orang-orang dari markas.      

Rong Zhan tidak pernah memberitahunya. Mungkin juga karena dia merasa Sang Xia tidak perlu tahu, tapi Sang Xia bisa langsung tahu dengan sendirinya. Rong Zhan adalah kekasihnya, tentu saja dia sudah hafal dengan tabiatnya.      

Sang Xia mengarahkan pandangannya ke kedai kopi dan langsung bisa melihat Qiu Ci di sana.     

Saat itu, Qiu Ci menggunakan kacamata berbingkai perak.      

Dia mengenakan kemeja di dalam, lalu di luarnya menggunakan mantel sweater putih krem panjang, dengan wajah kecil dan halus, memakai mata bingkai perak tipis, yang menunjukkan sosok wanita anggun.     

Rambutnya yang hitam setengah panjang terlihat sangat lembut.     

Hanya dengan melihat penampilannya, sulit untuk mengira jika dia tiga tahun lebih tua dari dirinya dan seumuran dengan Rong Zhan.     

Di luar, ada sebuah mobil berhenti.     

Qiu Ci langsung memperhatikan mereka.     

Lalu dia melihat beberapa mobil menepi satu demi satu. Tak berselang lama, seseorang turun untuk membuka pintu mobil. Kemudian dia melihat seorang pria tinggi dan tegap keluar.     

Sesaat, gerakan tangannya yang ingin meminum kopi perlahan membeku.     

Pria macam apa itu?     

Tampak bermartabat dan jahat, ia merasa bahwa ketika pria itu muncul, semua mata akan tertuju padanya, tidak hanya penampilannya yang sangat luar biasa, tetapi juga auranya dalam melakukan segalanya.     

Padahal, dalam banyak kesempatan, Rong Zhan nampak baik-baik saja, malas tapi anggun, santai tapi tidak kehilangan semangat.     

Qiu Ci yang ada di dalam sana, dibalik kacamata itu terlihat kekaguman yang tak terelakkan.      

Dan saat itu——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.