Halo Suamiku!

Keputusan Rahasia Chen Nianbai!



Keputusan Rahasia Chen Nianbai!

Chen Nianbai ingin Su Li mengakui bahwa dia adalah dirinya sendiri. Jika dia bukan lagi manusia, bagaimana dia bisa tetap bersama Su Li?     
0

Sejujurnya, Chen Nianbai tidak menyangka tubuhnya akan berubah saat ini, sehingga seluruh kejadian ini membuatnya merasa sakit hati.     

Chen Nianbai tahu jika saat ini Su Li tidak bisa mendengarnya, tapi itu bukan masalah karena sebenarnya dia tidak ingin membicarakannya dengan Su Li. Dia tidak ingin membuktikan bahwa dia bukanlah orang yang nyata…...     

Malam itu, angin sejuk berhembus, sementara Chen Nianbai melihat sosok indah tidur berbaring di atas ranjang.     

Lalu dia berbalik perlahan..     

Di bawah sinar bulan yang dingin, tubuh kurus itu menampilkan sosok kesepian, yang dipenuhi dengan sentuhan kesedihan yang tak terkatakan.     

 ...     

Chen Nianbai terjaga sepanjang malam dan dia hanya duduk dengan tenang di samping tempat tidur.     

Sampai mata Chen Nianbai mendapati sesuatu, dia sedikit terpana.      

Kemudian dia bangkit dan melangkahkan kakinya.     

Sampai akhirnya dia berhenti di depan bungkusan hitam.     

Ini adalah sebuah paket hitam dan bukan miliknya. Itu adalah benda yang baru saja dibawa Su Li dari luar.     

Tiba-tiba Chen Nianbai menyadari bahwa setelah Su Li kembali, wanita itu tidak pernah memberitahunya apa yang akan dia lakukan selama seminggu kedepan.     

Apalagi memintanya untuk menemaninya dan menjadi pengawalnya seperti sebelumnya.     

Tapi--      

Kali ini, Su Li sama sekali tidak mengatakannya.      

Chen Nianbai segera menyadari jika Su Li tidak ingin dirinya pergi bersamanya dan tidak bisa memintanya untuk pergi ke sana.... Mungkin ada beberapa tempat berbahaya…...     

Saat itu pikiran itu melintas, seketika dia menundukkan kepalanya dan membuka paket hitam itu.     

Benar sjaa...!      

Senjata yang ada di dalamnya membuat wajah Chen Nianbai terlihat jelek dan muram.     

Ada beberapa hal yang mungkin Su Li tidak tahu, jika semakin dia menyembunyikannya dari Chen Nianbai, justru itu akan membuat Chen Nianbai menjadi semakin khawatir! Karena semua spekulasi berasal dari dirinya sendiri, jadi itu semua hanya menjadi angan-angan.      

Chen nianbai menarik napas dalam-dalam,     

Kemudian dia mengikat paket itu lagi, tetapi di lubuk hatinya, dia telah membuat keputusan secara diam-diam.     

 **     

Keesokan harinya, di bandara.     

Su Li akan pergi dengan membawa paket hitam bersamanya, diikuti oleh Chen Nianbai untuk mengawalnya.     

Su Li berkata dia akan kembali ke Roma.     

Tapi itu hanya kedok belaka. Ketika tiba di Roma, dia akan naik pesawat khusus untuk langsung pergi ke zona perang Timur Tengah.     

Di bandara.      

Di bangku umum, tergeletak seorang pria muda dengan janggut tebal, mendengkur dan tidur dengan kamera video di lengannya.     

Tapi kali ini dia terbangun dengan linglung.     

Ini adalah reporter koran Xiaoyuji. Dia sangat miskin dan bekerja lembur dengan putus asa. Dia ingin berjaga di bandara dan menangkap berita hiburan yang bisa memuaskan dirinya.     

Dia duduk di bangku dalam keadaan linglung. Dia memiliki penciuman sensitif, sampai akhirnya, dia menangkap sesuatu sekaligus, dan tiba-tiba melebarkan matanya sedikit untuk melihat pemandangan yang ditangkap oleh matanya.     

Waktu masih menunjukkan sedikit lebih pagi.     

Di sana, terlihat seorang wanita berjalan di depan, seorang pria mengikuti di belakangnya sembari memegang banyak barang.     

Tidak ada yang istimewa.     

Tetapi tak lama, wanita itu menoleh ke belakang pada pria yang mengikutinya. Jadi ketika dia melihatnya, wanita itu tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk memeluknya.     

Saat wanita itu menoleh ke belakang, adalah saat yang sama dimana reporter itu bisa melihat wajah di balik topi itu.      

Matanya seketika membelalak!     

Tapi detik berikutnya.     

Matanya perlahan menunduk, tertuju pada adegan tangan wanita itu yang menarik erat tangan pria itu di belakangnya.     

Kali ini, dia tidak hanya membuka matanya, tapi juga mulutnya...      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.