Halo Suamiku!

Rong Zhan Mematahkan Hatinya Dan Menyakitinya



Rong Zhan Mematahkan Hatinya Dan Menyakitinya

0Apa dia benar-benar akan meninggalkan dirinya, apa dia benar-benar akan berbaring di ranjang rumah sakit yang dingin, entah akan bertahan hidup atau mati?     

Sang Xia benar-benar tidak bisa menerimanya.     

Kali ini, dia hanya bisa memeluknya erat-erat, setiap menit, setiap detik, dan tidak mau berpisah darinya.     

Jadi Sang Xia menangis dan tertidur dalam pelukan Rong Zhan.      

Sesaat kegelapan berlalu, dan setelah beradaptasi dengan lingkungan, akhirnya mata Rong Zhan bisa melihat segala sesuatu di malam itu. Melalui jendela, sinar rembulan itu samar-samar masuk menyinari pandangan Rong Zhan yang menatap Sang Xia dalam pelukannya dan akhirnya tertidur.     

Jadi sekarang dia bisa mengamati wajahnya dengan hati-hati.      

Rambut di dahi dan pelipisnya basah dan menempel di pipinya. Meskipun Sang Xia menutup matanya, tapi Rong Zhan bisa melihat matanya memerah dan bengkak, begitu pula dengan hidungnya.     

Terlebih lagi, dalam tidurnya, Sang Xia menguburkan dirinya dalam pelukan Rong Zhan dari waktu ke waktu hingga kembali menangis.     

Kemudian tanpa sadar tangan itu memeluknya.     

Penampilannya, hanya dengan dilihat dari samping terlihat begitu tidak berdaya, sangat menyedihkan, benar-benar membuat hati Rong Zhan menegang.     

Dia seolah merasakan rasa sakit yang sama.      

Saat ini.      

Rong Zhan diam-diam bersumpah bahwa dia akan mencintainya dan memanjakannya sepanjang hidupnya, dan tidak akan pernah melihatnya menangis begitu menyakitkan dan tak berdaya.     

Dia akan selalu menemaninya, bahkan jika harus menentang hukum manusia dan ilahi.     

Dia sangat percaya jika Sang Xia adalah satu-satunya di sepanjang hidupnya ini.      

Untuk pernikahan.     

Jika bersedia menikah mereka akan menikah, jika tidak juga tak apa.      

Selama Sang Xia ada di sisinya, semuanya akan baik-baik saja.      

Mata sipit dan jahat Rong Zhan kali ini dipenuhi dengan rasa sakit. Sembari mencium alis dan matanya, dia bergumam, "Kenapa, kenapa kamu menangis, jangan menangis, sayang."     

Dia menangis dengan begitu memilukan hari ini.      

Awalnya Rong Zhan pikir Sang Xia menangis karena kesakitan yang disebabkan oleh aksinya, tapi rupanya kekasihnya terus menangis, dan saat itu juga Rong Zhan merasa itu tidak biasa.      

Jelas terlihat kali ini dia dipenuhi dengan kesedihan dan rasa sakit.     

Dan tidak ada cara untuk menyembunyikannya.     

Namun, bukankah sepertinya semuanya baik-baik saja sebelum dia mandi?     

Tapi begitu dia selesai mandi, kenapa Sang Xia seperti orang yang berbeda?      

Apakah--      

Entah apa yang dia pikirkan saat ini, tapi tubuh Rong Zhan seketika membeku, alisnya yang panjang berkerut erat, dan matanya langsung tertuju ke tempat Sang Xia menggantung mantelnya!      

 **     

Setelah malam itu, Sang Xia terbangun dalam pelukan Rong Zhan yang lebar dan kuat.     

Tapi Sang Xia enggan untuk beranjak.      

Setelah dia tertidur, dia bermimpi. Dia benar-benar memimpikan masalah Rong Zhan. Dia menangis dalam mimpi, hatinya serasa ditarik dan rasanya sulit untuk bernafas.     

Tapi Rong Zhan menahan wajahnya dan mengatakan padanya dengan senyuman bahwa dia telah ditipu. Itu palsu. Dia tidak memiliki penyakit sama sekali.     

Kemudian dia menangis lagi dan terus bertanya apakah ini nyata. Dia meminta Rong Zhan untuk tidak menipunya lagi karena dia tidak sanggup jika harus menghadapi ini.      

Dalam mimpinya, Rong Zhan berkata pada dirinya bahwa itu palsu.     

Akhirnya Sang Xia menerimanya.     

Namun, saat dia tersadar di pagi hari, dia berpikir lama sebelum akhirnya menyadari bahwa itu hanya mimpi.     

Pada kenyataannya.     

Rong Zhan tidak mengatakan itu pada dirinya.     

Jadi perasaan putus asa yang luar biasa dan tak terkatakan itu datang lagi.     

Jantungnya berdenyut.     

Dia bangun pagi-pagi sekali, karena sulit untuk kembali tidur.     

Dua baris air mata bening dari kedua sisi matanya membasahi bantal. Akhirnya, dia membuka matanya sedikit dan menoleh untuk melihat Rong Zhan yang ada di samping tubuhnya.     

Dia masih berada di sisinya, dengan lengannya yang panjang dan kuat di dadanya dan memeluknya dengan cara melindungi.     

Rambutnya yang agak panjang menutupi alis dan matanya. Wajahnya yang halus dan jahat memiliki garis luar yang tajam. Sepasang mata elangnya yang panjang dan sempit adalah aset yang begitu luar biasa untuknya. Sang Xia lebih tahu dari siapapun kelembutan macam apa yang Rong Zhan miliki di balik mata itu…...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.