Halo Suamiku!

Su Li, Chen Nianbai, Akhirnya Saling Mengenal! (2)



Su Li, Chen Nianbai, Akhirnya Saling Mengenal! (2)

0"Tanpa peringatan, aku lari ke toilet setelah kelas, tetapi aku tidak akan pernah lupa ketika melewati pintu belakang kelas, melalui kaca, aku melihatnya diam-diam membersihkan sesuatu dan tanpa sengaja aku melihat noda darah di kursi ... "     

Saat Su Li mengatakan ini, perlahan ia menundukkan kepalanya.     

Saat ini, tidak ada yang bisa melihat penampilannya, tapi siapa pun bisa merasakan getaran emosinya…...     

Tapi setelah semua yang terjadi, kesepiannya menjadi lebih jelas.     

Setelah beberapa saat, Su Li tampak menarik napas dalam-dalam. Ketika membuka mulutnya lagi, entah apakah itu karena efek wine atau apa, tapi suaranya menjadi sedikit parau.     

"Aku masih ingat ketika kami bersama selama hampir setengah tahun. Musim panas itu, kami pergi ke supermarket bersama. Aku tahu tidak ada seorang pun di rumahku, jadi aku ingin membawanya pulang. Dia sangat pemalu, tapi akhirnya dia berhasil kupaksa untuk pulang bersama. Saat itu dia masih memegang semangka yang dibelinya dari supermarket.     

Kami pulang bersama, tetapi begitu memasuki pintu, kami bertemu dengan orang tuaku yang akan meninggalkan rumah…..."     

Saat ini, Su Li sepertinya memikirkan sesuatu yang menarik, dan suaranya diwarnai dengan senyuman, "Dia sangat ketakutan. Ayahku bertanya siapa dia. Kubilang dia adalah kakak kelasku yang membantu mengantarkan semangka. Lalu ibuku mengangkat bahunya dan berkata dengan penuh arti bahwa pria kecil yang membawa semangka itu bisa tumbuh menjadi sangat tampan. Dan kemudian, kamu tahu, orang tuaku tidak jadi pergi keluar. Saat itu, itu adalah pertama kalinya aku membawa pacarku ke rumah dan makan malam bersama mereka."     

"Tentu saja…...aku masih ingat..."     

Su Li telah memperhitungkan semuanya. Meski hanya hal-hal sepele macam itu, dia tetap mengingatnya dengan jelas.      

Hingga entah sudah berapa lama waktu berlalu…...     

Dia tidak tahu harus berkata apa lagi, lalu suaranya sedikit bergetar, "...Sampai hari itu, terjadi sesuatu. Dia meninggal dalam pelukanku dengan berlumuran darah. Aku tidak percaya momen itu benar-benar terjadi, dan sampai sekarang aku terus menunggu dia kembali."     

"Aku hanya menginginkan dia. Dia satu-satunya ambisi dalam hidupku. Aku tidak ingin tidak menunggu seumur hidup, apalagi menyerah. Aku takut suatu saat ketika aku menyerah, aku akan gagal, dan hanya akan ada penderitaan."     

Begitu suara seraknya keluar, Su Li sudah berdiri diam, ombak membasahi rok panjangnya. Saat ini dia mengenakan rok putih, tampak murni dan indah. Di bawah angin laut yang berhembus, dia sangat mirip dengan gadis kecil saat itu.     

Tepat pada saat itu, dia akhirnya berbalik.      

Dengan mata memerah, dia menatap tepat ke arah Xiaobai.      

Dan Xiaobai melihat, matanya telah ditutupi dengan lapisan kabut air. Dia menelan ludahnya dengan susah payah lalu dengan suara parau mengatakan kalimat itu, "Aku tidak pernah ingin mendapatkan orang yang lebih baik, tidak peduli waktu, tidak peduli dengan identitas apa pun, tidak peduli tentang segalanya, aku hanya ingin, orang yang ada di depan mataku ini. Dia... kapan dia akan mengerti?"     

Aku hanya ingin, orang yang ada di depan mataku saat ini…...      

Dia, kapan dia akan mengerti.      

Tidak ada kecocokan maupun ketidakcocokan.      

Su Li tidak ingin mendengar bahwa dia layak mendapat orang yang lebih baik.     

Karena di dalam hatinya, tidak ada yang lebih baik dari Xiaobai.     

Su Li menatapnya dengan mata merah. Dua bulir air mata jernih mengalir. Kali ini, dia menatapnya dalam, dan perlahan-lahan, pandangannya menyiratkan kerinduan yang tak tertahankan.     

Dia memohon padanya.     

Memohon padanya untuk tidak mendorongnya pergi.      

Sementara saat ini, tinju Xiaobai sudah terkepal erat, dan matanya sudah dipenuhi dengan warna merah.     

Saat Xioabai melihat Su Li seperti itu, dasar hatinya seolah tercekik, dan matanya seperti menanggung banyak kesabaran.     

Sampai akhirnya--     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.