Halo Suamiku!

Nona, Bos Kami Tertarik Padamu



Nona, Bos Kami Tertarik Padamu

0"Kenapa, Nona? Kamu…..mengenal bos kami?"     

Su Li tidak menjawabnya, tapi setelah cukup lama, dia kembali berkata, "Karena dia susah di sini begitu lama, apa kamu mempunyai foto sebelumnya? Aku ingin melihatnya."     

Begitu kata-kata itu keluar.      

Ekspresi Mu Luo langsung membeku, dan akhirnya dia berkata, "Bos kami sangat benci difoto, jadi dia hanya punya sedikit foto."     

Su Li, "..."      

Melihat wajah Su Li yang benar-benar tampak kusut dan sepertinya hendak pergi, Mu Luo berkata dengan tergesa-gesa, "Ngomong-ngomong, Nona, aku akan memberitahumu sesuatu secara diam-diam."     

"Huh?"      

Alis Su Li membeku sebelumnya, bagian bawah hatinya serasa telah dipukul, dan dia sama sekali tidak tertarik lagi.     

Tapi detik berikutnya, begitu Mu Luo melontarkan kalimat itu, secara tidak sadar kembali menarik perhatian Su Li.     

"Nona, ini pertama kalinya bos kami berbicara dengan seorang gadis atas inisiatifnya sendiri. Oh, aku merasa, sepertinya dia sedikit..."     

Sebelum menyelesaikan kalimatnya, dua jari telunjuk kecilnya menyatu, menunjuk, dan kemudian tersenyum pada Su Li dengan penuh arti, "Tertarik padamu."     

Sementara Su Li hanya bisa terdiam, "..."      

Bocah ini.      

Kenapa dia tidak bisa mengerti maksud dirinya?      

Namun, dia sedikit mengernyit dan tidak ada komentar yang keluar dari mulutnya. Pasalnya, banyak orang yang memang menyukai dirinya.     

Sedangkan Mu Luo yang melihat wajah Su Li yang tampak acuh tak acuh tidak bisa menahan tawa, "Nona, kamu dingin sekali. Kamu pasti tidak tahu, saat bos kami melihatmu pindah kemari, dia memberimu suite yang ditempatinya di penginapan kami. Melihatmu lelah, dia sengaja menghiburmu dengan makanan. Dan barusan, dia pergi keluar, tapi dia berbohong kepadamu bahwa dia tidak keluar…..."     

Awalnya Su Li tidak terlalu ingin memperhatikan apa yang dikatakan bocah itu, tapi setelah mendengar kata-katanya, terutama kalimat terakhir, dia sepenuhnya membeku.      

Tunggu.      

Situasi…. apa ini?      

"Katakan sekali lagi?" Su Li membelalakkan matanya.     

Mu Luo bersusah payah untuk mengulanginya lagi, "...dia baru saja keluar, tapi saat kamu bertanya, anehnya, dia berbohong padamu. Aku rasa pasti bos kami gugup dan mengatakan sesuatu yang salah…..."     

Saat Mu Luo mengatakannya, entah apa yang dia temukan tapi tiba-tiba terdengar sebuah teriakan dan dia segera menundukkan kepalanya, "Anggap aku tidak mengatakanya. Bos sedang menatap ke sini."      

Dengan cepat dia berpura-pura sibuk dengan barang-barang di tangannya.     

Hati Su Li sekali lagi merasakan lonjakan yang tidak biasa.      

Tidak.      

Tidak.      

Siapa yang bisa memberitahunya apa yang terjadi di sini?     

Dia merasa seperti berada dalam permainan, terjebak dan pusing.     

Namun, memikirkan apa yang baru saja gadis kecil itu katakan kepadanya, dia sedikit menahan nafasnya, berbalik perlahan, mendongak, dan pergi menemui bos itu.     

Lalu.      

Saat Su Li mengangkat kepalanya, dia juga mendapati pria itu menoleh. Sekali lagi, dia kembali memalingkan mukanya.     

Kenapa.      

Dia tidak berani menatapnya?      

Kenapa, dia berbohong padanya?     

Dan memberinya kamar terbaik di penginapan Seaview Ini? Lalu menawarkan padanya sesuatu untuk dimakan?     

Hati Su Li merasa tergantung.     

Dia menyipitkan matanya sedikit dan mulai berpikir keras.     

Akhirnya dia berjalan mendekatinya lagi.     

Dia langsung duduk di sana, berpura-pura tidak terjadi apapun, sementara pria itu masih duduk di seberangnya, melihat ke arah kaca, seolah-olah melihat pemandangan di luar.     

Sembari meminum kopi.      

Ponsel di sakunya berdering yang menandakan ada banyak pesan masuk. Su Li mengeluarkannya dan melihat mikroblognya yang baru saja dikirim. Dalam waktu singkat, komentar ribuan telah tersemat di sana.     

Dalam mikroblognya, Su Li bertanya--     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.