Halo Suamiku!

Sang Xia: Aku Akan Memanjakanmu Seperti Anak Kecil Yang Bodoh



Sang Xia: Aku Akan Memanjakanmu Seperti Anak Kecil Yang Bodoh

0Sejak awal Sang Xia mendengar ini, dia mencoba menahan emosinya yang melonjak. Namun tak sanggup menahan lagi, hidungnya sudah terasa masam dan berangsur-angsur matanya mulai menjadi merah.      

Sebenarnya dia sudah mengerti.      

Dia sudah mengetahui semuanya.      

Sifat asli Rong Zhan memang berbeda dari apa yang dia tampilkan kepada orang luar. Namun, selain fakta bahwa dia tidak menikmati cinta sebelumnya, banyak hal tidak jauh berbeda dari apa yang dia katakan dan dapat dimengerti, seperti dia yang memiliki kehidupan liar dan tidak teratur.     

Tetapi dia adalah orang yang tidak ingin ditahan, ingin menjalani kehidupan yang stabil dan sederhana dengan Sang Xia saat ini. Dan keinginan itu masih mencuat di dalam hatinya.     

Dia berkata begitu banyak karena tidak ingin beberapa penggemar mengkhawatirkan kepribadiannya dan tidak mendukung kebersamaan mereka.     

Dan pada kenyataannya, Sang Xia jatuh cinta padanya, pada karakternya yang sebenarnya, yang sangat baik, benar-benar baik.     

Rong Zhan kemudian berdiri di sana menatapnya, dengan mata elang sipitnya yang penuh kelembutan dan memabukkan.     

Lalu Sang Xia turun dari kursi tinggi dan berjinjit dua langkah. Tangannya menangkap leher Rong Zhan dan pipinya didekatkan ke dadanya. Cairan panas dan lembab itu langsung membasahi dan merendam kerahnya.     

Wajahnya menghadap ke dalam sehingga tidak ada yang bisa melihatnya saat ini.     

Hanya Rong Zhan yang tahu.     

Rong Zhan melingkarkan lengannya di pinggang Sang Xia dan tangan satunya yang memegang mikrofon juga bergerak perlahan mengelus rambut Sang Xia dan menutupi tubuh Sang Xia sepenuhnya di dalam pelukannya. Dia lalu menundukkan kepalanya dan bibirnya dengan lembut menyentuh dahinya. Bibirnya lalu bergerak sedikit. Suara rendah yang mempesona terdengar perlahan, "Sayang, aku mencintaimu."     

Sayang, aku mencintaimu….      

Awalnya, dia hanya ingin membisikkannya pada Sang Xia, tetapi karena mikrofon yang digenggamnya terlalu dekat ke mulut Rong Zhan, jadi beberapa orang masih mendengarnya, lalu berteriak dan melihat ke dua orang yang berpelukan itu. Mereka sangat tersentuh.     

Pada saat ini, Su Li justru menjadi masam. Dia mengepalkan tangannya erat-erat dan melipatnya. Melihat mereka saling berpelukan, hatinya tergerak dan kecewa.     

Padahal seharusnya dia juga ikut senang.      

Semoga Rong Zhan bisa memberinya kebahagiaan. Bagaimanapun Sang Xia adalah orang yang emosional dan tidak mudah terbuka pada orang lain.     

Su Li berharap, Rong Zhan tidak akan pernah mengecewakan Sang Xia.      

Banyak orang kelihalang kata-kata, entah itu Tang Ye, Cheng Donglin, atapun Sang No.     

Anthony muncul dengan mikrofon, cambang putih, dan kumis, tetapi masih tidak bisa memudarkan pesonanya yang begitu matang.     

Saat Sang Xia melihat Anthony datang, dia ingin melepaskan diri dari pelukan Rong Zhan, tetapi Anthony menggelengkan kepalanya. Dia tahu banyak kata yang ingin diucapkan oleh keduanya, tapi pelukan akan akan menyalurkannya dalam sebuah kata yang lebih bermakna.      

"Semoga kebahagiaan selalu berada di sisi kalian!"      

Sang Xia tersenyum dengan bibir berdesir, seperti Epiphyllum mekar di malam hari yang terlihat luar biasa.     

"Aku juga sudah lama tidak tersentuh, Sang Xia. Maafkan atas sikap gosipku ini, tapi aku benar-benar ingin mendengarnya sekarang. Apa yang ingin kamu katakan kepada kekasihmu setelah dia menyelesaikan kata-katanya tadi?"     

Begitu kata-kata itu keluar, para penonton berseru dan bertepuk tangan.     

Sang Xia dan Rong Zhan saling memandang lalu berkata kepada Antony, "Ada yang ingin aku katakan padanya, tapi maaf, aku hanya ingin mengatakan padanya sendiri."     

Mata Anthony membelalak tapi dia tertawa. Dia hanya ingin memanjakan penyanyi utamanya, "Baiklah, mari kita lihat apa yang kamu katakan padanya."     

Rong Zhan yang mendengar kata-kata Sang Xia, matanya dipenuhi dengan harapan.      

Apa yang ingin dikatakan kekasihnya padanya?      

Sang Xia lalu menatap Rong Zhan. Dia kembali mengait lehernya dengan satu tangan...     

Sedangkan Rong Zhan melingkarkan lengannya di pinggang Sang Xia dan sedetik kemudian, dia mendengar suaranya perlahan mengalun.     

Suaranya sangat kecil, tapi apa yang Sang Xia katakan membuat wajah Rong Zhan menjadi aneh dan rumit. Telinganya masih agak merah seolah-olah dia malu karena kata-kata yang keluar dari mulut Sang Xia. Dia menggigit bibir bawahnya sedikit dan melontarkan satu kata, "Sialan!"     

Sang Xia berkata, 'Aku hanya ingin memanjakanmu, memanjakanmu seperti bocah kecilku yang bodoh.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.