Halo Suamiku!

Dia Kekasihku/Dia Anakku



Dia Kekasihku/Dia Anakku

0Dalam kata-katanya, ini adalah lagu yang dinyanyikan kekasihnya untuknya dan dia adalah pendengar pertama.     

Dia satu-satunya yang dimanjakan oleh Sang Xia.      

Rong Zhan mendengarkan lagu itu dan menyaksikan setiap gerakan kekasihnya di atas panggung. Setiap detiknya, hatinya terasa penuh. Mungkin dia pernah hidup terlalu kasar sebelumnya dan sama sekali tidak memikirkan musik. Tetapi pada saat ini, dia tahu dia salah.     

Selain daya tariknya yang kuat, musik juga telah membuat mutiara yang berdebu kembali bersinar.     

Penampilan menyanyi Sang Xia begitu serius dan indah yang membuat Rong Zhan bahkan khawatir apakah seseorang akan jatuh cinta pada Sang Xia seperti ini. Dia rasa, ya, kekhawatiran itu tidak bisa dihindari. Bagaimanapun, Sang Xia sangat menawan dan luar biasa.     

Tapi jika siapapun berusaha merebutnya, itu hanya akan menjadi mimpi.      

Sang Xia pernah berkata bahwa Rong Zhan adalah iblis, tetapi sebenarnya dia adalah sayap iblis. Sayap-sayap itu dibiarkan membentang pada Sang Xia untuk melindunginya, tetapi iblis hanya akan menyerahkannya kepada orang lain. Siapa pun yang akan merebut wanitanya, Rong Zhan tidak akan pernah membiarkannya.     

"Lihat Cheng Donglin, ini kakak iparmu, ini kakak sulungmu!"     

Mata Rong Zhan terus bergerak mengikuti gerakan Sang Xia dan terlihat kebanggaan luar biasa yang terpancar. Saat ini dia tidak sabar untuk memberitahu semua orang bahwa orang yang ada di hadapan mereka adalah miliknya, wanitanya.      

"Ya ya ya! Ya, bos, aku tahu Kakak Sang adalah wanitamu!"      

Cheng Donglin menjawab dengan tidak berdaya, tetapi Rong Zhan jelas tidak hanya ingin memberitahu Cheng Donglin. Dia juga bertanya pada Sang No, "Kamu tahu siapa dia? Jangan main-main. Dia adalah kekasihku! Karena itu, bersikap sopanlah pada kakak iparmu ini!"     

"Ya, ya, kakak ipar. Aku tahu kakakku adalah kekasihmu." Sebenarnya Sang No ingin membantah dengan keras kepala, tetapi dia tidak tahu harus memikirkan apa, jadi dengan cepat dia hanya memberikan respon patuh.     

Tetapi Rong Zhan tampaknya berpikir itu tidak cukup. Dia ingin seluruh dunia tahu.     

Karena dia tidak lagi bisa menyembunyikannya, jadi dia hanya ingin semua orang tahu bahwa ini adalah wanitanya dan agar tidak ada yang mengharapkannya lagi.     

Dan saat ini.      

Hati Rong Zhan juga memiliki pemikiran yang sangat impulsif.     

Impulsif?     

Tidak. Sebenarnya dia sudah memikirkannya sejak lama.     

Hanya saja Sang Xia telah mengambil tindakan tegas.     

Katanya dia sedang bermimpi.     

Tapi setelah sekian lama, dalam hati Rong Zhan berpikir, apakah Sang Xia masih berpikir seperti itu?     

…. Tidak salah lagi.      

Dia ingin Sang Xia menjadi istrinya.      

Itulah yang dulu selalu dikatakannya.      

Secara sah menyandang nama belakangnya dan tercatat secara resmi hitam di atas putih.      

Dengan begitu, dia punya kuasa penuh menentang siapapun yang masih mencoba menginginkan wanitanya.      

Tapi, Sang Sang, bisakah kamu?     

Bisakah kamu setuju untuk... menikahiku?      

Ketika Rong Zhan memikirkan ini, dia merasa tidak nyaman.     

Dia mengambil napas dalam-dalam, menutupi dadanya dengan satu tangan, dan akhirnya menoleh untuk melihat kesisi yang lain.     

Pandangannya tertuju pada pria yang duduk di sebelahnya.      

Dia memandang sekilas, lalu matanya mulai bergerak perlahan.      

Pada saat yang sama, mata yang tajam seperti mata serigala juga mulai bergeser, jatuh pada tubuh Rong Zhan.     

Dua garis pandang itu akhirnya bertemu di satu titik.     

Rong Zhan menatap tepat di mata orang itu. Meskipun pandangan orang itu tidak terlihat marah, tetapi terasa aura yang kuat yang terpancar. Namun tidak ada sedikitpun ketakutan di hati Rong Zhan.      

Rong Zhan meletakkan jarinya di bibir dan menggosoknya. Tiba-tiba dia mencibir dan berkata, "Apa menurutmu dia hebat? Itu kekasihku."     

Sedangkan pria itu hanya menunjukkan wajah tanpa ekspresi. Matanya yang tajam menatap Rong Zhan untuk waktu yang lama, juga tiba-tiba membuka mulutnya untuk mengucapkan sebuah kalimat, "Yah, itu putriku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.