Halo Suamiku!

Nyeri Sampai DI Ulu Hati



Nyeri Sampai DI Ulu Hati

0Nikmat?     

Wajah Sang Xia yang jernih dan dingin tampak memerah, matanya yang panjang menyipit. Ia hanya melirik Rong Zhan seolah sudah berada di titik termalas dan lelah, lalu berbalik.      

Kaki putih dan lembut itu otomatis menggosok sprei.      

Tangan itu juga memegang kain sprei sampai keluar dari lipatan dalam.      

"Nikmat?"     

Melihat Sang Xia tidak mengatakan apa-apa, Rong Zhan mencondongkan tubuh lagi dan berkata dengan senyum buruk, "Apakah nikmat? Aku melihatmu bergetar beberapa kali. Sangat ketat ..."     

"Rong Zhan, kamu benar-benar tidak tahu malu!"      

Sang Xia tidak bisa lagi menahannya. Telinganya benar-benar memerah, lalu tanpa aba-aba ia berbalik untuk mengutuk Rong Zhan.     

Bajingan ini benar-benar hina.      

Tetapi sesaat setelah kaki Sang Xia menendang-nendang sprei, Rong Zhan langsung menariknya yang membuat Sang Xia meringkuk kesakitan.      

"Jangan kira aku tidak tahu apa yang kamu sukai ketika kamu seperti ini."     

Saat ini Rong Zhan tidak ingin menanyakan tentang foto yang dikirim Tang Ye padanya. Setidaknya ia sudah memeriksa dengan cermat apa yang sedang terjadi. Semua sudah sangat jelas setelah ia memeriksanya.      

Meskipun Sang Xia berada di hotel bersama pria lain, tapi ia tidak melakukan sesuatu yang luar biasa.     

Rong Zhan tahu itu.      

Kali ini, dengan ragu-ragu Sang Xia mencoba menyerang dengan tinjunya, tetapi ia justru mendapati Rong Zhan yang menghindar dengan cepat dan bangkit untuk mengambil sesuatu dari lemari.     

Ternyata ia mengambil sebuah salep putih.      

Setelahnya, ia langsung menuju ke ujung tempat tidur dan menjangkau untuk memisahkan kaki Sang Xia.      

"Apa yang kamu lakukan! Rong Zhan… jangan mendekat. Sakit."      

Sang Xia pikir Rong Zhan akan mengacau lagi, karena itu Sang Xia menolak dan mengerutkan kening.      

Sedangkan Rong Zhan dengan lembut menarik sudut bibirnya, menundukkan kepalanya dan mencium kakinya sabil terus membujuknya untuk memisahkan kakinya, "Sayang, jangan takut. Aku tahu kamu tidak tahan, jadi aku akan meletakkan sesuatu padamu, dan itu akan lebih nyaman setelah selesai. "     

Sang Xia memang kesakitan, tetapi ia tidak bisa melakukannya begitu saja. Dengan setengah menyangga, ia mengulurkan tangan untuk mendorong Rong Zhan, "Berikan padaku, aku akan melakukannya sendiri. Kamu bisa pergi dulu."     

Rong Zhan meraih pergelangan tangan Sang Xia sambil menatap kuku jarinya dan mengangkat alis, "Kukumu tidak terpotong, sayang. Itu justru akan lebih melukai. Lebih baik aku yang melakukannya."     

Sang Xia hanya bisa menahan napas. Ia sudah tidak tahu lagi harus merasa marah atau malu.      

Tapi bagaimana lagi Sang Xia harus menolaknya? Saat ini sudah tidak ada lagi cara untuk mengalahkan pria dengan pikiran yang buruk itu. Jadi mau tak mau Sang Xia hanya bisa membiarkannya.      

Tapi dua detik kemudian.      

Terdengar suaranya yang serak, "Sayang… bolehkah aku mencium kekasihku lagi… huf.. Itu bengkak…"      

Sang Xia hanya menutupi matanya dan kepalanya terkubur dalam bantal.     

Sialan! Bajingan!      

Sang Xia menendang lagi dan menolak, "Keluar! Keluar dari sini!"     

Tapi suara Rong Zhan yang mempesona terus membujuk berulang kali, "Sebentar, hanya sebentar…"      

Ahh!      

Saat itu juga Sang Xia menarik selimut erat-erat dan mengeluarkan jejak suara ambigu      

  **     

Jam 8 malam.      

Sang Xia pikir Rong Zhan tidak akan keluar. Tanpa diduga, ia melepas jubah mandinya dan mengganti bajunya dengan mengenakan setelan hitam formal.     

Lalu ia pergi ke ruang ganti, membuka laci, berdiri di sana, dan memilih deretan jam tangan yang berputar di dalam, dan akhirnya memilih jam tangan Italia.     

Sebenarnya Sang Xia tidak ingin berbicara dengannya, tetapi ponsel Rong Zhan yang berada di atas ranjang tiba-tiba berdering.      

Sang Xia terkejut karena kelelahan yang tak dapat dijelaskan. Mau tak mau ia meraih ponsel itu untuk menemukan tiga kata di sana: Gu Sisi     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.