Halo Suamiku!

Saat Itu Datang Padanya



Saat Itu Datang Padanya

0Ketika Sang Xia melepas penghalang terakhir, kilatan obsesi terpancar jelas di mata Rong Zhan.      

Nafasnya yang sejak awal sudah berat, bahkan menjadi semakin lebih berat.     

Seluruh tubuhnya mendidih panas, seolah-olah sebentar lagi dirinya akan meledak. Rong Zhan mengangkat dadanya dengan keras sembari menatap Sang Xia.      

Tubuh Sang Xia tidak besar.      

Bisa dibilang ramping.      

Tetapi setiap lekukan tubuhnya seperti mahakarya Tuhan yang paling sempurna.     

Sampai akhirnya Sang Xia membuka bibirnya ke binatang buas di depannya dan berseru, "Kemari..."     

Ia tidak bisa menolaknya.     

Kata "kemari" yang terucap dari bibirnya terdengar sangat seksi.      

Suara itu terdengar seperti nyanyian mempesona dan menyihir dari Laut Kaspia dalam mitologi Yunani kuno, yang ia tahu akan beracun ketika ia mendengarnya, tetapi ia menikmatinya.     

Rong Zhan meraung seperti binatang buas. Ia tidak lagi peduli, tanpa menunggu waktu ia langsung menerkamnya!     

-     

Pagi harinya.      

Bangun saat senja.     

Tirai bergerak lembut dengan jendela yang setengah terbuka dan angin sepoi-sepoi bertiup perlahan, tetapi tirai itu tidak bisa menularkan gairah dan keindahan di dalam ruangan.     

Awalnya Sang Xia tidak berencana untuk mengeluarkan suara apapun, tetapi kemudian, suaranya bahkan hampir serak saat Rong Zhan menyiksanya habis-habisan. .     

Seluruh tubuhnya diselimuti tanda kemerahan.      

Ini lebih buruk dari saat pertama kali.     

Akhirnya ia mulai menangis.     

Di atas karpet.     

Semua terlihat berantakan.      

Sosok itu muncul di tirai dengan samar.     

Membiarkan Sang Xia menanggung kekejamannya, kebenciannya, kecemburuannya, kegilaannya, dan cintanya.     

  ...     

Sepanjang pagi, Rong Zhan terus mengganggu Sang Xia. Dari karpet ke tempat tidur, sofa di ruang tamu, meja, balkon, kamar mandi, bahkan pelat pintu.     

Di apartemen kecil.     

Setiap sudut ruangan diwarnai dengan nafas kekecewaan.     

Tampaknya Rong Zhan benar-benar gila.     

  **     

Ponsel Sang Xia berdering.     

Ia mengulurkan tangan dan mencoba meraihnya beberapa kali, tetapi sedikitpun ia tidak dapat menyentuhnya.     

Lengan panjang Rong Zhan meraih benda pipih itu untuk Sang Xia . Dua kata nama yang di sana membuat mereka berdua bernapas dengan cepat.     

Sang Xia hanya melihatnya dan keterkejutan itu membuat matanya bergetar kabur.     

Suara kejahatan terdengar dingin dari mulut Rong Zhan. "Angkatlah."      

Sang Xia hanya menggertakkan giginya dan menggeram tertahan.      

"Angkat!"      

Rong Zhan membentak.      

Setelah mengatakannya, ia merebut ponsel Sang Xia sembari menekan tombol jawab.      

Mata Sang Xia melebar tiba-tiba, tanpa sadar mengulurkan tangannya untuk meraihnya kembali, tetapi Rong Zhan membuangnya, meninggalkan jarak di belakang.     

Dan kemudian melayangkan tatapan penuh intimidasi pada Sang Xia.      

Sang Xia merengek dan detik itu juga Rong Zhan langsung menutup mulut Sang Xia. Sedangkan pria itu jatuh ke ranjang dan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara.     

Dan wajah Sang Xia saat ini memerah dan dipenuhi dengan keringat, yang membuat Rong Zhan gila.     

Semakin sedikit Sang Xia berbicara, semakin Rong Zhan menyiksanya.     

Tetapi ketika Sang Xia tidak menahan teriakannya pada saat itu, tubuh lelaki di sisi yang lain itu semakin erat memeluknya. Ia menutupi mulut Sang Xia dari belakang, membiarkan Sang Xia menggigit tangannya, dan membiarkannya tidak mengeluarkan suara.     

Rasa-rasanya Sang Xia sudah akan pingsan.      

Sang Xia hanya bisa menatap layar ponsel yang mati di kejauhan. Akhirnya penelepon itu mengakhiri panggilannya. Sedangkan Rong Zhan, mau tak mau melepaskan bekapan di mulut Sang Xia sembari berbaring di sofa dengan dalam kekacauan.      

Untungnya Sang Xia masih bisa menahan diri.      

Betapa menyedihkannya ia.      

Tapi Sang Xia tidak menyesalinya.      

Karena Sang Xia mengerti bahwa bagi Rong Zhan, tidak ada yang bisa membuatnya jatuh cinta pada dirinya dan itu hanya kemampuan untuk membiarkan Sang Xia melayaninya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.