Halo Suamiku!

Rong Zhan Dilecehkan: Aku...Merasa Sakit Hati



Rong Zhan Dilecehkan: Aku...Merasa Sakit Hati

0Sang Xia kembali ke villa. Ia masih terbiasa tinggal di apartemen kecilnya sendiri di malam hari, jadi saat Rong Zhan belum menghubunginya hari ini, ia merasa bebas. Kali ini, ia kembali ke villa untuk mengambil sesuatu dan ketika masuk, ia bertemu Cheng Donglin.     

Rong Zhan sudah kembali?      

Sang Xia tertegun seketika.      

Cheng Donglin sedang berbicara dengan pengurus rumah tangga. Ketika ia melihat Sang Xia, ia langsung menatapnya dan bergegas mendekat, "Kakak Sang, kamu sudah kembali."     

Sang Xia mengangguk, lalu masuk, "Aku akan pergi dulu. Setelah mengambil barang, aku akan kembali ke apartemen."     

"Tidak, Kakak Sang…"     

Cheng Donglin memanggil. Bibirnya bergerak seperti ingin mengatakan sesuatu, tetapi ia sama sekali tidak mengeluarkan suaranya.     

Apa ia masih perlu menanyakan itu?      

Kakak Sang tidak menganggap serius bosnya. Meskipun bosnya tidak kembali selama beberapa hari, ia bahkan tidak bertanya.     

Mau tak mau Cheng Donglin hanya bisa merasa iba untuk bosnya.      

Namun….      

Cheng Donglin tiba-tiba mengendus. Entah apa yang ia pikirkan, tiba-tiba ia membuka matanya lebar-lebar. Bau asap?     

Kenapa Kakak Sang memiliki bau asap yang kuat di sekelilingnya?     

Apakah ia bersama pria lain?     

Melihat ini, Cheng Donglin dengan cepat mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi bosnya.     

Rong Zhan sengaja tidak kembali hari ini. Ia telah dihina dan itu sangat memalukan. Sejujurnya ia ingin kembali tetapi ia tidak bisa melakukannya.      

Ketika Cheng Donglin menelepon, Rong Zhan yang tinggal di hotel bertanya, "Bagaimana? Apa kamu bertemu dengannya?"     

Cheng Donglin menjawab ragu, "Ya, aku bertemu dengannya, tapi…"     

Sebelum Cheng Donglin selesai berbicara, Rong Zhan tiba-tiba tertawa dan mencibir, "Wanita ini, aku tahu dia akan menungguku kembali di rumah."     

Lalu ia melanjutkan, "Bagaimana? Saat melihatmu kembali apa yang dia katakan? Apa dia bertanya kapan aku pulang? Ataukah dia khawatir aku mencari wanita lain di luar? Atau…"      

"Tunggu sebentar, bos. Jangan bicara dulu." Cheng Donglin mengatakan itu dengan enggan.      

Ia menyentuh hidungnya dan ada perasaan malu untuk membuka mulutnya. Ia takut perkataannya akan menyerang jantung Rong Zhan yang muda dan rapuh.     

"Ada apa?"     

Ketika kata-kata Rong Zhan terputus, ia bisa mencium beberapa informasi sensitif yang akan menyebabkan wajahnya menjadi semakin menggelap.     

Cheng Donglin terdiam.      

"Dia… sepatah kata pun tidak bertanya tentangku?" Dari suara nafas seseorang di seberang, Cheng Donglin dapat merasakan dinginnya es setinggi tiga kaki di ponselnya.     

"Tidak, tidak, bos, jangan berpikir begitu. Kakak iparku mungkin sudah lupa..haha ..." Cheng Donglin tertawa berusaha menebus kesalahan Sang Xia sebanyak yang ia bisa, "Mungkin dia begitu ceroboh dan lupa. "     

"Lupa!" Rong Zhan menggertakkan giginya marah.      

Jika semakin jelas deskripsi Cheng Donglin, maka situasi akan semakin tak terkendali. Jadi lebih baik ia menutup mulut.      

Tiba-tiba Rong Zhan meraung, "Wanita tak berperasaan itu, biarkan pengurus rumah mengusirnya! Aku tidak ada di sana, minta dia keluar!"     

Cheng Donglin terkejut oleh apa yang didengar di telinganya. Ia buru-buru membuka suaranya dengan wajah kusut, "Tidak, bos, intinya adalah kakak ipar tidak tinggal di sini selama dua hari ini. Ketika Anda pergi, dia kembali ke apartemen. Hari ini, dia baru saja kembali untuk mengambil sesuatu. "     

Rong Zhan tidak mengatakan sepatah katapun.      

Cheng Donglin memanggil dengan ragu-ragu, "Bos?"     

Apa masalahnya? Kenapa tiba-tiba hening.      

Setelah hening cukup lama, terdengar suara Rong Zhan, tetapi ia tidak lagi mengaum seperti sebelumnya. Ia seperti kehilangan semua kekuatannya. Suaranya rendah, serak dan memilukan. Lalu ia berkata, "Cheng Donglin, Aku… hatiku sakit." Itu benar. Itu menyakitkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.