Halo Suamiku!

Kakak Sang Terpojok Dan Bersembunyi Di Warnet



Kakak Sang Terpojok Dan Bersembunyi Di Warnet

Saat Sang Xia berada di halte bus dan menyadari orang-orang itu mungkin berlari ke arahnya, ia bergegas berbalik dan berlari. Ia berlari di sepanjang jalan sampai akhirnya ia melewati sebuah...warnet.      
0

Itu tidak jauh dari tempatnya berlari.     

Warnet itu adalah tempat umum. Ada banyak anak muda bermain game di dalamnya. Suasana di dalam pasti sangat ramai.     

Akhirnya Sang Xia memutuskan berlari ke sana dengan kecepatan tercepat. Sesampainya di pintu, Sang Xia berhenti sejenak dengan terengah-engah. Begitu melihat ke belakang, ada tujuh atau delapan gangster yang terus mengejarnya.     

Ketika Sang Xia tiba di tempat yang begitu banyak orang, mereka pasti akan berhenti dan tidak lagi bisa membawa Sang Xia.      

Tanpa ragu-ragu, Sang Xia bergegas berbalik untuk masuk ke dalam warnet.      

"Hoi, apa yang akan wanita itu lakukan di warnet? Adakah yang bisa diharapkan untuk membantunya?"     

Para gangster yang mengejar Sang Xia terus mengutuk.      

Tapi tidak ada yang tahu.     

Setelah memasuki warnet, Sang Xia beralasan mencari orang dan kemudian dengan santai mencari bilik kosong untuk duduk ketika orang tidak ada yang memperhatikannya. Ada segala macam orang dan karakter di bilik warnet. Kebanyakan dari mereka bersumpah serapah dan sedang memainkan semua jenis permainan.     

Begitu Sang Xia duduk, tangannya mulai mengetik di atas keyboard komputer. Dengan suasana yang intens dari orang-orang yang bermain game di warnet, sekelompok gangster itu tiba-tiba sudah tiba di pintu depan!     

"Bip!"      

Di bilik warnet, sub layar ratusan mesin komputer menyala beberapa kali, dan yang berikutnya hanya menyisakan layar hitam!     

"Sialan! Apa yang terjadi!"     

"Aaah! Cicada milikku! Aku belum punya warna biru aaaahhh!"     

"Komputer sialan! Cari mati! Nezha datang untuk membunuh Joe kecilku dan aku sudah akan membunuhnya!"     

"Sepatu besarku sudah akan segera meledak!"     

Semua pemain yang sedang bermain game di dalam warnet berteriak seperti kebakaran jenggot!     

Semua yang ada di dalam tiba-tiba berdiri dengan kemarahan yang meledak-ledak.      

Para gangster yang bergegas masuk tidak menunggu waktu untuk menangkap Sang Xia. Mereka mengira dengan memiliki tongkat di tangan mereka, tidak akan ada yang berani menyinggung mereka. Tetapi begitu masuk, mereka melihat semua orang bangkit dan tampak galak, bersumpah serapah dan menendang kursi. Kaki para gangster itu lemas seketika.     

Sial.      

A, ada apa ini?     

Sang Xia bangkit dan langsung mengambil kursi untuk menghancurkannya. Seolah meledakkan amarahnya, ia berteriak, "Apa kalian datang kemari untuk mencari mati? Apa yang kalian lakukan dengan memutus listrik kami!"     

Seketika itu juga.      

Semua orang menatap langsung ke pintu, seolah-olah mereka telah menemukan target untuk meluapkan amarah mereka. Tiba-tiba, di warnet yang begitu besar itu, masing-masing orang dengan marah mengambil kursi dan bahkan mereka yang memiliki keterampilan bagus melompat keluar dari kursi itu dan langsung melompat melewatinya     

"Sialan, kalian ingin mati!"     

"Persetan, persetan kalian!"     

"Sekarang, giliranku sudah selesai sampai di sini. Hari ini aku tidak perlu memberi mereka pelajaran!"     

Detik itu juga orang-orang di dalam warnet bergegas berkelahi dengan geng tujuh atau delapan gangster kecil yang baru saja masuk.     

Sang Xia yang memandang adegan ini, hanya duduk di kursi sembari mendesah ringan. Lalu ia memanggil penjaga warnet yang terlihat bodoh itu untuk sesaat dan berkata, "Ayolah, jangan hanya melihat itu. Berikan aku coca cola."     

Bukankah tidak mudah membunuh ratusan orang di dalam warnet seperti itu?     

Sang Xia langsung meminum hampir setengah botol cola dingin sampai bersendawa.     

Sedangkan di luar.      

Rong Zhan dan Cheng Donglin baru saja tiba...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.