Halo Suamiku!

Sesuatu Di Ruang Ganti



Sesuatu Di Ruang Ganti

0Rong Zhan sangat tersentuh hingga dia tidak berani memeluknya erat-erat.     

"Sayang, kamu sangat cantik."     

Sepertinya, Rong Zhan bisa membayangkan saat hari itu tiba, kelopak mawar kastil perlahan jatuh dari langit yang berwarna merah cerah, lalu gaun pengantin cantik dengan gaun retro perlahan berjalan menuju ke arahnya selangkah demi selangkah.     

Di altar, kedua orang itu akan bersumpah di hadapan pendeta, bertukar cincin di hadapan banyak kerabat dan teman, dan saat itu juga mereka bisa mewujudkan pernikahan yang sebenarnya.     

Entah kenapa.      

Hanya memikirkannya saja, hati Rong Zhan sudah tergerak dengan sendirinya tanpa bisa dijelaskan.      

Pernikahan, jelas baginya sangat begitu dekat, tapi juga terasa begitu jauh.     

Waktu pernikahan itu telah ditentukan setengah bulan dimulai dari sekarang.      

Namun, dia merasa adegan pernikahan dengan Sang Xia nantinya akan seperti adegan dalam mimpi yang ada di benaknya, tapi itu di luar jangkauan.     

Dan saat hari itu akan tiba, dia justru merasa ini semua seperti tidak nyata.      

Ketika Sang Xia mengganti gaun pengantinnya, Rong Zhan ikut pergi ke ruang ganti untuk membantunya mengganti pakaiannya.     

Sekarang ini, sang Xia sedang hamil dan tidak memakai sepatu hak tinggi. Sebelum sepatu datar kristal pernikahan yang dibuat khusus untuknya tiba, dia mengenakan sepatu datarnya sendiri. Saat sedang duduk di kursi, Rong Zhan setengah berlutut dan mengganti sepatunya secara langsung.     

Kemudian membantu Sang Xia melepas gaun pengantinnya yang mahal dengan perlahan-lahan.      

Bagian belakang gaun itu didesain terbuka, yang membuatnya sangat seksi dan menawan, sementara bagian depannya terlihat konservatif dan abstain. Ketika Rong Zhan membantunya melepaskan gaun itu dari belakang, dia tidak bisa tidak menundukkan kepalanya di punggung Sang Xia yang putih dan lembut, lalu meninggalkan ciuman yang panas dan lembab di sana.     

Kali ini, Sang Xia tidak memakai pakaian dalam di dalam, dan hanya mengenakan penutup bra.     

Ketika gaun itu perlahan meluncur ke bawah, dengan ciuman Rong Zhan, Sang Xia tidak bisa menahan erangan dan bersandar di lengan Rong Zhan.     

Tanpa membuang waktu, Rong Zhan langsung menunduk dan mencium bibirnya. Dia memeluknya erat-erat di pelukannya sembari menggosok punggungnya lembut.     

Sedangkan Sang Xia enggan untuk melepaskan diri.     

Dan Rong Zhan sudah menahannya sejak lama.      

Jika Rong Zhan bisa menahannya, dia akan menanggungnya. Dia benar-benar tidak berani main-main.     

Sekarang pun juga demikian, meski saat ini dia merasa kesakitan.      

Akhirnya, gaun itu selesai diganti.      

Hanya saja, ketika dua orang itu keluar lagi, wajah Sang Xia tampak tersipu, sedangkan mata Rong Zhan panas membara, dan ruang ganti itu dipenuhi dengan suasana yang menawan dan sentimental.     

Lalu, gaun pengantin itu diambil langsung oleh mereka.     

Sepertinya mereka hanya tinggal menunggu hari pernikahan yang akan datang.     

Ketika Sang Xia sedang duduk di dalam mobil, Rong Zhan tidak dapat menahan diri untuk tidak berkata, "Sayang, aku ingin menikah secepat mungkin dan mewujudkan pernikahan dalam mimpiku secepat mungkin."     

Setelah mendengarnya, Sang Xia memegang tangan Rong Zhan untuk menenangkannya dan terlihat lebih tenang, "Setengah bulan lagi, bagaimana persiapan di Roma? Kapan kita akan pergi ke sana?"     

"Besok malam, setelah pernikahan, kita akan berbulan madu di sana sampai kamu melahirkan bayi kita dengan selamat dan lancar."     

Jadi, Rong Zhan sudah mempersiapkan segalanya.     

Begitu mendengarnya, hati Sang Xia benar-benar tersentuh.      

Dia menyukai perasaan itu, rasa untuk bisa selalu mengandalkan Rong Zhan. Cara pria itu menyelesaikan segalanya dan melindungi dirinya di bawah sayapnya sangat mengesankan.     

Sang Xia memang rakus. Dia tahu bahwa ini mungkin tidak terlalu bagus, tetapi rasanya seperti racun yang membuat ketagihan.     

Hanya saja.      

Sekarang tampaknya semuanya berjalan terlalu baik.     

Sang Xia tidak bisa melupakan bahaya sebelumnya dan dia tidak akan pernah melupakan bahaya yang mungkin masih tersembunyi.     

Tapi sekarang semuanya terlalu nyaman dan momen semacam ini membuat mereka berdua sangat senang.     

Sang Xia selalu berharap begitu.     

Namun, pernikahan yang sudah lama dinantikannya, akankah menjadi kenyataan?     

  **     

Sang Xia dan Rong Zhan siap berangkat ke Roma keesokan harinya——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.