Halo Suamiku!

Dia Mengaku, Aku Mencintaimu



Dia Mengaku, Aku Mencintaimu

0Su Xun tidak pernah berpikir dan tidak percaya bahwa Ye Zi benar-benar bisa meninggalkan dirinya seperti ini, tetapi ketika semua ini terjadi, seluruh hidupnya seakan runtuh.     

Karena dia tidak pernah membayangkan tentang apa yang akan dia lakukan tanpa Ye Zi dalam hidupnya.     

"Su Xun, kamu sama sekali tidak mencintaiku. Lalu, untuk apa kamu memintaku untuk kembali padamu. Pergilah, aku ingin istirahat, tolong."      

"Tidak, tidak seperti itu, Ye Zi, aku menyukaimu, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu!! Bisakah kamu percaya padaku?" Su Xun memegangi kakinya dengan mata merah karena panik dan mendongak dengan penuh harap.     

Aku sangat mencintaimu.      

Mendengar kata-kata ini, Ye Zi perlahan menunduk dan melihat pemandangan cemas dan ketakutan Su Xun. Bibirnya perlahan terangkat, tapi senyum itu bukan pertanda baik. Dia tidak tahu apakah dia hanya berbelas kasih untuk dirinya.     

Su Xun mengatakan jika dia mencintainya.      

Sekarang, dia sudah tumbuh dewasa.      

Cinta, cinta macam apa yang ditunjukkan dengan hal seperti tu?      

"Su Xun, itu bukan cinta, itu adalah kebiasaan, itu ketergantungan..."      

Ketika Ye Zi mengatakan ini, dia tersenyum, tapi air matanya mengalir.     

Karena tidak ada yang lebih patah hati darinya saat ini.     

Kapan Su Xun akan mengerti tentang semua ini.      

Apakah dengan memintanya kembali dan mengatakan mencintainya itu akan membuatnya kembali begitu saja?     

"Tidak, tidak, Ye Zi, tidak seperti itu. Dengarkan aku..."     

Pada akhirnya, Ye Zi mengusir Su Xun keluar dari pintu dengan air mata yang terus mengalir. Setelah dia menutup pintu, dia berbalik, dan tubuhnya mulai meluncur ke bawah tak terkendali.     

Mendengar Su Xun meneriakkan namanya dan mengatakan bahwa dia mencintai dirinya sembari menggedor-gedor pintu dengan gila, Ye Zi hanya bisa berjongkok di lantai, menutupi mulutnya, dan menangis.     

Sedangkan Su Xun yang berada di luar pintu terus mengetuk pintu itu. Dia mengetuk selama sepuluh, dua puluh, tiga puluh menit, satu jam, dan akhirnya... sampai akhirnya, ketukan itu berubah menjadi kepalan tangan, dan dia memegangnya erat-erat.     

Dia menutupi matanya, dan tidak mengizinkan untuk melihat keputusasaan dan ketidakberdayaan dari mata merahnya saat ini, tetapi di malam hari, dia bisa merasakan bahunya gemetar terus-menerus.     

Dia mencintai Ye Zi.      

Dia sangat mencintai Ye Zi.      

Ketika masih kecil, ibu dan kakak perempuannya telah mengatakan bahwa Ye Zi adalah istrinya di masa depan.     

Dia bangga, melihat gadis kecil dengan gaun merah muda mengejar dirinya dan terus meneriakkan namanya. Awalnya dia sangat membencinya, tapi tetap saja, dia masih harus berhenti dan menunggunya.     

Dalam sekejap, Ye Zi kecil tumbuh menjadi gadis remaja. Di masa itu, dia masih suka mengikuti dirinya dan menguntit di belakangnya. Meskipun dia tidak menyukainya, merasa terikat dan tidak bebas, tetapi dia tidak terlalu peduli.     

Sebenarnya, Ye Zi lah yang mengatakan sendiri jika dia akan menjadi istrinya di masa depan. Terlebih lagi, dia sudah menganggap dirinya bagian dari keluarganya sendiri.      

Meskipun Su Xun memberontak, tetapi beberapa gagasan itu telah ditanamkan sejak masa kanak-kanak, seolah-olah telah larut di tulangnya sendiri, tertanam dalam di benaknya bahwa bajingan kecil itu akan tumbuh menjadi isterinya kelak.     

Tapi seringkali, lebih sering.     

Dia merasa terlalu mudah dikelilingi oleh lebih banyak wanita di sekitarnya, jadi sepertinya dia tidak terlalu rela jika hidupnya harus sesuai keinginan mereka, apalagi jika harus bersama dengan Ye Zi.     

Meskipun sebenarnya dia juga menyukainya.      

Dia menyukainya dan kemudian rasa itu dia kubur di dalam hati, dan hanya bisa meledakkan keposesifan yang dia tujukan pada Ye Zi.      

Karena itu dia tidak membiarkannya terlihat cantik, apalagi jika itu mampu menarik perhatian pria lain, jadi dia——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.