Perjuangan Menembus Surga

Meninggalkan Kemiskinan Melalui Pemurnian Pil



Meninggalkan Kemiskinan Melalui Pemurnian Pil

0Setelah berjalan keluar dari 'Tempat Seribu Obat,' Xiao Yan mengangkat wajah dan menatap ke langit gelap. Ia menghela nafas panjang. Mulai saat ini, ia telah resmi menjadi anggota dari klan miskin. Empat bahan rangkaian obat untuk memurnikan 'Pil Roh Hijau Tiga-Garis' tidak hanya benar - benar menghabiskan seratus tiga puluh ribu koin emasnya, tapi juga membuatnya mengeluarkan total tiga atau dua puluh tujuh 'Pil Pemulih Energi' agar berhasil mendapatkan bahan - bahan obat dari seorang petugas yang terkesan. Orang seharusnya mengetahui bahwa menurut harga nilai pasarnya, 'Pil Pemulih Energi' dapat dijual lebih dari lima ribu koin emas sekeping. Jika dua puluh tujuh keeping pil ini dijual bersamaan, setidaknya akan terjual untuk lebih dari seratus ribu koin emas.     

"Aku sangat miskin layaknya pengemis… semoga bahan - bahan ini tidak hancur saat sedang dimurnikan. Jika tidak, aku takut, jika aku harus benar - benar mengeluarkan 'Sari Kelahiran Singa Kristal Ungu' untuk dijual," Xiao Yan tertawa kecut. Walaupun ia membeli bahan-bahan empat set obat yang dibutuhkan untuk memurnikan 'Pil Roh Hijau Tiga-Garis,' sangatlah tidak mungkin untuk mencapai seratus persen keberhasilan dengan kemampuannya yang sekarang. Terlebih lagi, jika ia berhasil dalam dua dari empat kesempatan, mungkin ia bisa mendapatkan keuntungan dari dalam transaksi ini. Namun, masalahnya adalah ia tidak berani untuk merasa yakin, bahwa ia dapat mempertahankan tingkat keberhasilan setinggi itu. Saat itu, dalam Pertemuan Besar Ahli Kimia di dalam Kekaisaran Jia Ma, kemungkinan ia tidak dapat memperoleh kualitas 'Pil Roh Hijau Tiga-Garis' yang tinggi, jika ia tidak mengandalkan keberuntungan. Tapi, siapa yang dapat menjamin bila keberuntungan seperti ini akan selalu menemaninya?     

Xiao Yan berbalik dan memperhatikan papan nama horisontal dari 'Tempat Seribu Obat'. Ia menggertakkan giginya dan mencaci 'toko yang tidak adil' itu sebelum membersihkan lengan bajunya dan bergegas ke jalan untuk memulai mencari tempat yang tenang, dimana ia dapat memurnikan beberapa pil.     

Ia perlahan berjalan mengikuti jalan selama lebih dari sepuluh menit, sebelum berhenti di luar sebuah penginapan. Ia ragu - ragu sebentar, sebelum memasukinya.     

Di dalam ruangan yang kecil yang tenang, Xiao Yan mengeluarkan terlebih dahulu bahan - bahan obat yang telah ia beli tadi dan menaruhnya di meja satu per satu. Saat ia mengeluarkannya, perlahan ia berkata, "Untung diriku tidak menolak ganti rugi yang Duo Ma telah berikan kepadaku tadi. Jika tidak, aku tidak akan mempunyai cukup uang untuk tinggal di penginapan. Hidup yang sedang kujalani… ck ck… benar benar terlalu keji."     

Setelah Xiao Yan mengambil semua ramuan obat, akhirnya ia mengeluarkan kuali obat, yang tingkatnya tidak begitu tinggi. Setelah ia selesai, ia menepukkan tangannya dan tersenyum sedih sambil mengatakan, "Sepertinya, akan ada pertarungan yang hebat… lupakan, anggap sebagai pemanasan."     

Xiao Yan menjentikkan jari - jarinya perlahan dan gumpalan api hijau muncul dari ujung jarinya. Api itu melesat masuk ke dalam saluran api kuali obat. Seketika, bibit api berwarna hijau berubah menjadi bunga api yang membara dan terbakar di dalam kuali obat.     

Xiao Yan memperhatikan api hijau yang membesar dan mengambil nafas panjang. Ia menekan berbagai emosi di dalam hatinya dan jari panjangnya tampak memutarkan bunga - bunga dan memetik daun ketika melintas dengan cepat di permukaan meja. Satu per satu, bahan - bahan obat melengkung saat mereka dilempar masuk ke dalam kuali obat. Dalam sekejap, mereka berubah jadi bubuk.     

Di dalam ruangan yang tenang, api hijau menari di dalam kuali obat seperti peri. Percikan api yang memantul dari tembok membuat gerakan yang mengancam dan terlihat sangat mengesankan.     

Bahan - bahan obatan yang terlempar ke dalam kuali obat satu per satu. Berbagai macam bubuk obat dengan warna yang berbeda perlahan menggumpal dan akhirnya mulai menunjukan peleburan di bawah kobaran api.     

Satu jam kemudian.     

Mata Xiao Yan menatap seksama pada bentuk embrio pil obat yang telah terlihat sebagian di dalam kuali obat. Ia mengeluarkan Danwan berwarna ungu dari dalam cincin penyimpanan dan dengan cepat memasukkannya kedalam mulutnya. Ia mengunyah dengan perlahan dan segel yang berada di tangannya seketika berubah. Di dalam kuali obat, dapat dilihat api berwarna hijau dalam sekejap menghilang. Di saat yang bersamaan, Xiao Yan membuka mulutnya, menyemburkan api berwarna ungu yang menyerbu masuk kuali obat.     

TL: Danwan/Yaowam – pil yang sudah tidak memiliki fungsi obat dan berbahaya jika diminum.     

"Dor." Api Ungu baru saja memasuki kuali obat, ketika ekspresi Xiao Yan sedikit berubah. Sebuah suara pelan dan teredam seketika terdengar dan setumpuk jelaga berwarna hitam meluncur keluar dari dasar kuali obat.     

"Cih, gagal." Xiao Yan menggelengkan kepalanya tak berdaya, sambil memperhatikan tumpukkan abu berwarna hitam.     

"Kau tadi terlalu gelisah saat pil obatnya sedang melebur. Kau juga tadi tidak sabar, saat api sedang berubah. Jika kau menyuling obat tanpa rasa sabar, kesempatanmu untuk berhasil tidak akan sampai dua puluh atau tiga puluh persen." Yao Lao bersuara dengan lemah di dalam hati Xiao Yan. Ia tidak berbasa - basi. ketika ia memberitahukan kesalahan - kesalahan yang Xiao Yan buat saat menyuling tadi.     

Xiao Yan terdiam menganggukan kepalanya. Ia tidak tahu bagaimana ia harus menjelaskan dirinya. Malahan, ia berdiri terdiam di depan kuali obat untuk dua menit dan mengambil nafas panjang. Emosi dari kegagalannya di awal dengan cepat dibuang seluruhnya dari pikirannya. Wajahnya tidak penuhi kebahagiaan ataupun kesedihan. Ia melambaikan tangannya dan gumpalan api berwarna hijau melesat ke dalam kuali obat.     

Pikiran Xiao Yan sedang tenang. Api berwarna hijau menari di dalam mata hitamnya. Tangan panjangnya perlahan pindah dari permukaan meja sebelum melakukan gerakan tiba - tiba. Secepatnya, bahan - bahan obat sekali lagi tersapu masuk ke dalam kuali obat.     

Penyulingan berlanjut dengan tenang di dalam ruangan kecil dan sunyi. Setelah hampir sejam terlewati, mata Xiao Yan yang menyipit, seketika terbuka lebar. Segel yang berada di tangannya seperti kupu - kupu yang menari, yang terang dan indah. Ia membuka mulutnya tiba - tiba dan Api Ungu melesat ke dalam kuali, sementara api hijau menghilang diam - diam.     

Pil bulat berwarna hijau pucat terguling dan berputar di atas Api Ungu di dalam kuali obat. Warna ungu yang indah dan Garis Pil berwarna hijau perlahan muncul di permukaan pil obat.     

"Hu."     

Xiao Yan mengusap keringat dingin dari keningnya dan menghela nafas panjang. Ia tidak mengambil resiko lagi, dan memanggil 'Api Pembeku Tulang', yang dimiliki oleh Yao Lao. Walaupun ia dapat menyebabkan Pil Roh Hijau untuk benar - benar memiliki tiga garis, jika ia ingin berhasil dan meningkatkan kualitasnya, ia kini tidak begitu berani memastikan bahwa garis terakhir dapat berhasil dalam sekali coba, seperti saat Pertemuan Besar Ahli Kimia. Keberuntungannya yang sekarang bergantung pada 'Pil Roh Hijau' dua garis ini. Jika ia tidak berhati - hati dan terluka karenanya, itu akan benar - benar membuat seseorang tertegun tanpa bisa berkata - kata.     

"'Pil Roh Hijau Dua-Garis', mungkin dapat dilelangkan dengan kisaran empat ratus ribu. Namun di sisi lain, 'Pil Roh Hijau Tiga-Garis' dapat mencapai harga tinggi berkisar enam ratus ribu. Perbedaan keduannya hampir dua kali lipat." Suara senyuman Yao Lao, yang terkesan menggoda, terdengar.     

TL: Benar, matematika penulis sedikit tidak tepat… hanya sedikit…     

"Empat ratus ribu dapat membantu mengembalikan modalku." Pojok mata Xiao Yan berkedut sambil ia berusaha untuk mengontrol godaan. Ia menyimpan pil obat ke dalam botol giok dan duduk bersila di atas tempat tidur, yang berada di samping, dan beristirahat untuk setengah jam. Setelah itu, ia berdiri sekali lagi, melangkah ke samping meja dan mulai untuk menyuling.     

Xiao Yan berdiam diri di ruangan kecil itu satu siang hari penuh selagi ia menyuling sisa bahan - bahan obat. Ketika langit perlahan menjadi gelap, bahan - bahan obat yang ada di atas meja akhirnya tersuling semua. Di atas meja, ada dua botol kecil, masing masing menyimpan pil bulat berwarna hijau pucat. Aroma medis yang perlahan keluar dari botol, membuat orang - orang merasa sangat tenang.     

Api berwarna ungu sedang membara dan membakar di dalam kuali obat. Garis ungu pucat telah muncul di Pil Roh Hijau terakhir, ketika dijaga agar tetap hangat di dalam api ungu. Dari empat set bahan obat, ia mungkin dapat berhasil menyuling tiga 'Pil Roh Hijau Dua-Garis'. Tingkat keberhasilan ini sudah tinggi sampai terkesan mengejutkan. Tentu saja, jika bukan Yao Lao yang sangat berpengalaman memberi arahan dari belakang dan efek dari 'Api Surgawi', pasti akan Xiao Yan tidak akan meraih tingkat keberhasilan yang dapat membuat orang - orang iri seberapapun bakat mereka dalam menyulingkan obat.     

Api berwarna ungu perlahan melompat kedalam gelap mata hitam Xiao Yan. Matanya mulai melihat ke arah Pil Roh Hijau, yang perlahan selesai dengan hangat dan tahapan gizi. Ia menjilat bibirnya perlahan sambil pojok matanya melihat ke dua 'Pil Roh Hijau Dua-Garis' yang ada di atas meja. Seketika, mata gelap dan hitamnya menjadi sedikit panas.     

"Hei, aku tahu pada akhirnya, kau masih saja kehilangan kesabaran dan berencana untuk menyuling sebuah 'Pil Roh Hijau Tiga-Garis'." Yao Lao tampak jelas tahu apa yang Xiao Yan pikirkan, saat tawa mengejeknya terdengar berulang kali di dalam hati Xiao Yan.     

"Hee hee. Bagaimanapun juga, aku sudah menyuling dua 'Pil Roh Hijau Dua-Garis'. Walaupun yang ini akan gagal, aku masih akan menghasilkan keuntungan. Seseorang terkadang harus mengambil resiko untuk membuat hidup mereka lebih menarik, kan?" Xiao Yan membuka mulutnya dan tersenyum. Jarinya perlahan menepuk cincin hitam dan gumpalan yang padat bibit api berwarna putih perlahan keluar.     

Saat api berwarna putih kental muncul, suhu ruangan yang awalnya hangat, turun dengan seketika. Ekspresi Xiao Yan perlahan menjadi suram. Kekuatan Spiritualnya terperangkap di sekitar api berwana putih dan secara berhati - hati melemparkannya ke dalam kuali obat. Api berwarna ungu di dalamnya terhalau dengan Kekuatan Roh yang lain dan ditarik dari kuali obat sebelum perlahan menghilang.     

Api berwarna putih masuk sesaat api berwarna ungu ditarik. Kendali yang dibutuhkan untuk dapat mengoperasikan keduanya di waktu yang bersamaan dikuasai oleh Xiao Yan, yang Kekuatan Roh nya telah sepenuhnya terfokuskan, tanpa ada kesalahan. Bahkan Yao Lao pun bersuara 'ah' dengan pelan.     

Ketika api berwarna putih masuk ke kuali obat, kuali obat perlahan gemetar untuk beberapa kali, di saat suhu yang menurun secara tiba - tiba. Ada garis retakan kecil yang perlahan melebar.     

"Merubah - rubah antara dingin dan panas benar - benar membuat kerusakan yang besar pada daya tahan kuali. Lain kali aku membutuhkan kuali obat yang lebih baik jika aku punya waktu. Jika tidak, aku akan gelisah setiap kali menyuling obat kedepannya." Pojok mata Xiao Yan melirik ke garis retakan kecil sambil bernafas lega dan menggelengkan kepalanya. Namun, ekspresinya tidak begitu pucat untuk saat ini. Selama ia bisa mengendalikan api dengan benar, kuali obat ini seharusnya masih dapat membantunya hingga pil obat benar - benar selesai dimurnikan.     

Api berwarna putih tebal itu seperti ular putih kecil di dalam kuali obat, saat benda itu menyelubungi pil obat. Gumpalan suhu aneh dipisahkan oleh sebuah celah perlahan - lahan muncul pada pil obat.     

"Yah, pengendalian api kali ini sedikit lebih baik dari terakhir." Yao Lao mengangguk dan memuji sedikit saat ia melihat pergerakkan kecil dari api berwarna putih.     

Wajah Xiao Yan benar - benar serius saat ini. Keringat dingin berulang kali mengalir ke bawah dari dahinya. Tidak peduli bagaimana orang mengatakannya 'Api Pembeku Tulang' adalah api yang bukan miliknya. Oleh karena itu, benar - benar melelahkan untuk mencoba mengendalikannya. Kini, hal Ini membuatnya tidak berani dengan sembarangan menjawab Yao Lao. Ia takut jika ia sedikit saja terganggu, suhu dari api bisa saja seketika naik sedikit dan membuat 'Pil Roh Hijau' ini benar-benar gagal.     

Pemanasan terakhir dan tahapan pemeliharan terus berlanjut selama hampir setengah jam. Ketika ia melihat Garis-Pil berwarna putih ini di atas pil obat berwarna hijau pucat telah merayap hingga akhirnya selesai satu putaran, Xiao Yan menghela nafas lega. Sebuah pikiran melintasi di benaknya dan api berwarna putih, yang dibungkus oleh Kekuatan Roh, dengan cepat ditarik keluar dari saluran api. Ia memberi isyarat dengan tangannya dan api itu sekali lagi masuk kembali kedalam cincin hitam gelap.     

Xiao Yan membalikkan tangannya dan botol giok muncul. Pil obat hijau zamrud melesat keluar dari kuali obat dan akhirnya berhenti, mengambang di depan Xiao Yan, sebelum ia memasukkannya ke dalam botol giok dengan sebuah senyuman.     

"Dua 'Pil Roh Hijau Dua-Garis' dan satu 'Pil Roh Hijau Tiga-Garis'. Ini modalku untuk menjadi kaya." Xiao Yan mengusap keringat dingin yang berkumpul di keningnya. Ia menatap tiga botol giok tersebut. Keuntungan berlimpah mendorong sebagian besar kelelahan yang memenuhi pikirannya. Setelah memasuki 'Daerah Pelosok Hitam', ia akhirnya baru saja tau ia cuma memiliki sedikit uang. Memurnikan 'Pil Ungu Pemulih Energi' membutuhkan banyak uang. Menyempurnakan yang disebut 'Pil Roh Tanah' juga membutuhkan banyak uang. Semua kewajiban ini benar-benar mengakibatkan kepalanya bengkak.     

"Krek." Saat Xiao Yan menyimpan botol giok ke dalam cincin penyimpanannya, suara pelan seketika terdengar dari depannya. Xiao Yan mengangkat wajahnya dan melihat. Garis retakan di kuali obat perlahan membesar hingga akhirnya kualinya hancur berantakan dengan suara yang jelas, berubah menjadi pecahan yang tersebar di seluruh meja.     

Xiao Yan terdiam, saat ia melihat kuali obat yang hancur. Ia tersenyum kecut dan berkata, "Ada juga uang yang dibutuhkan untuk membeli kuali obat yang lain."     

"Ah, untuk sekarang, aku harus pergi ke rumah pelelangan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.