Perjuangan Menembus Surga

Mempercayakan



Mempercayakan

0Tawa keras Xiao Yan pun usai dan ia merasakan tubuhnya penuh dengan energi. Sudut mulutnya membentuk senyuman, sembari ia mengepalkan tangannya. Saat itu, cahaya hijau menyelimuti kepalan tangannya. Setelahnya, cahaya itu menjadi gelap dan sebuah ujung yang tajam muncul di tangannya.     

Xiao Yan membuka kakinya, lalu menghentak lantai. Tubuhnya nampak seperti telah menghilang dan dalam sekejap, muncul satu meter dari tempat asalnya. Tinjunya mengandung tenaga yang sangat besar yang dapat membuat orang menghela nafas. Ia menghantamkan tinjunya ke pilar besar di hadapannya.     

"Bang!" suara keras terdengar dan pecahan - pecahan kayu terbang ke segala penjuru. Xiao Yan menoleh dan menatap tinjunyanya yang telah menerobos pilar. Setelahnya, ia tertawa lembut dan menarik tangannya kembali, meninggalkan sebuah lubang dan retakan yang dalam di pilar itu.     

Telapak Xiao Yan mengerat sedikit. Jemarinya sedikit tertekuk, seiring cahaya hijau pudar muncul di ujung jemarinya. Sesaat kemudian, ia menjentikkan jarinya dan energi berwarna hijau terlontar dari jarinya layaknya anak panah tajam. Tiba - tiba, suara 'bang' terdengar dan menghancurkan pot bunga di atas meja.     

"Emisi Eksternal Dou Qi." Melihat vas bunga yang pecah, Xiao Yan tertawa pelan. Setelah mencapai kelas Da Dou Shi, Dou Qi dapat meninggalkan tubuh penggunanya dan muncul di lingkungan eksternal, karena Dou Qi tidak lagi dibatasi oleh tubuh. Ini adalah sebuah keuntungan yang dapat digunakan dalam sebuah pertarungan     

Xiao Yan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Ia menggoyangkan tangannya dan mengembalikan kursi teratai hijau ke cincinnya. Dengan kibasan tangan, sebuah tenaga mendorong jendela terbuka. Ia menatap langit, yang telah hampir sore. Xiao Yan terkejut bahwa ia telah memakan begitu banyak waktu.     

Xiao Yan berdiri di depan jendela dan berpikir sejenak. Ia berniat untuk pergi ketika tawa Hai Bo Dong terdengar dari pintu, "Apa kamu sudah selesai?"     

Mendengar pertanyaan itu, Xiao Yan tersenyum. Dengan kekuatan Hai Bo Dong, ia tentu dapat merasakan ombak energi yang perlahan kembali normal.     

Setelah Xiao Yan merespon, pintu kamar dibuka oleh Hai Bo Dong. Ia tersenyum dan menatap ke sekitar ruangan. Sontak, tatapannya terfokus pada Xiao Yan dan ekspresi terkejut muncul di wajahnya, "Qimu nampak telah mencapai Da Dou Shi?"     

Xiao Yan mengangguk. Ia baru saja menyelesaikan peningkatannya dan Qinya masih belum dapat dikendalikan sepenuhnya. Jadi, orang sekuat Hai Bo Dong tentu dapat melihat kekuatannya dengan sekali tatap.     

Hai Bo Dong mengelus janggutnya. Ia menatap Xiao Yan, matanya memicing dengan aneh, dan terkadang, alisnya akan berkerut. Sejenak kemudian, ia bertanya pelan, "Tampaknya ini adalah kekuatanmu yang sebenarnya, bukan?"     

Hati Xiao Yan melonjak. Matanya memicing. Ia menatap Hai Bo Dong, namun tidak mengatakan apapun.     

"Hahaha, aku sudah merasa bahwa ada yang aneh. Dengan umurmu yang kurang dari dua puluh tahun, kamu seharusnya tidak dapat menjadi seorang Dou Huang secepat itu, bahkan, jika kamu telah mulai berlatih di rahim ibumu." Hai Bo Dong mengibaskan tangannya. Menandakan bahwa Xiao Yan tidak perlu khawatir, seiring ia berkata, "Aku kira, ada suatu kekuatan yang amat dahsyat yang terbenam atau tersegel di dalam tubuhmu. Apa aku benar? Alasan mengapa kamu dapat melawan seorang Dou Huang adalah karena kamu mengandalkan kekuatan itu, bukan?"     

"Tenang. Aku tidak bermaksud apa-apa dengan pertanyaanku. Ini hanya perasaan yang kerap hadir ketika kekuatan itu muncul, sehingga membuatku mulai bertanya-tanya. Hahaha, tapi kelihatannya, tebakanku cukup akurat." Hai Bo Dong tersenyum pada Xiao Yan. "Meskipun kekuatan itu bukan milikmu, fakta bahwa kamu dapat mengendalikannya akan membuat seorang Dou Huang pun akan cukup takut akanmu. Selama kamu memiliki kekuatan di dunia ini, kamu akan mendapatkan rasa hormat dan perlakuan setara dari para orang kuat. Tidak akan ada yang peduli dari mana kekuatan itu datang atau apakah kekuatan itu milikmu. Semua orang hanya fokus di satu hal; apakah kamu kuat atau tidak."     

Xiao Yan menganggukkan kepalanya dalam diam. Memang benar, tidak peduli kekuatan itu milik siapa, selama orang tersebut dapat mengendalikannya, maka orang itulah empunya kekuatan itu! Hai Bo Dong jelas mengerti akan hal itu. Jadi, ia tidak peduli dari mana asal kekuatan Xiao Yan datang. Yang ia kuatirkan adalah, apakah Xiao Yan dapat menyainginya jika Xiao Yan memakai kekuatan itu.     

"Hahaha, aku mendapatkan sesuatu ketika aku keluar tadi." Melihat ekspresi Xiao Yan, Hai Bo Dong cukup bijak untuk mengganti topik. Ia mengeluarkan sebuah surat kuno nan mewah, berwarna putih seperti awan, dari sakunya. Awan putih tertera di permukaan surat itu. Sebuah pedang menembus awan itu, memancarkan aura mencekam.     

"Apakah itu dari Sekte Misty Cloud?" Melihat simbol awan, kening Xiao Yan berkedut keheranan.     

"Benar." Hai Bo Dong menganggukkan kepalanya. Ia mengibaskan surat di tangannya itu dan berkata, "Ini merupakan undangan dari Sekte Misty Cloud. Mereka mengundang beberapa tetua dari grup tertentu dan beberapa orang kuat."     

"Undangan?"     

"Kamu harusnya dapat menebak bahwa Sekte Misty Cloud sedang gencar mengundang orang - orang terkenal ke Sekte Misty Cloud besok untuk menghadiri 'Perjanjian Tiga Tahun' antara kamu dan Nalan Yanran. Aku pikir, itu untuk membantu Nalan Yanran, yang adalah Ketua Sekte junior selanjutnya, untuk mendapatkan kekuatan dan reputasi. Bagaimanapun juga, jika ia menang esok, reputasinya akan tumbuh pesat. Bukan hanya di Sekte Misty Cloud, tapi juga di luar." Hai Bo Dong tersenyum saat menjawab.     

"Tidakkah Sekte Misty Cloud bersikap amat lancang? Bagaimana jika Nalan Yanran kalah? Siapa yang akan kehilangan muka? Apakah kepala Yun Yun telah di diapit oleh dua pintu?" Xiao Yan tertawa dingin.     

"Mungkin, tapi, sepertinya ini tidak berhubungan dengan Yun Yun. Dari apa yang aku tahu, kemungkinan besar, Yun Yun sedang tidak berada di Sekte Misty Cloud. Semua yang terjadi di sana diatur oleh Dewan Tetua Sekte Misty Cloud." Hai Bo Dong membentangkan tangannya di depannya selagi menjawab.     

"Tidak sedang berada di Sekte Misty Cloud? 'Perjanjian Tiga Tahun ini' merupakan hal yang amat penting bagi Nalan Yanran. Di saat seperti ini, gurunya sendiri malah tidak hadir?" Mendengar hal itu, Xiao Yan merasa amat kebingungan dan terkejut.     

"Rupanya, setelah kita bertemu dua Dou Huang misterius di Kota Yan, Yun Yun dan si tua Jia segera datang ke sana. Dari apa yang Jia Lao katakan, ia tampaknya menemukan sesuatu dari tempat pertempuran kita. Kemudian, ia tidak kembali ke Sekte Misty Cloud. Aku pikir, apa yang ia temukan berhubungan dengan dua Dou Huang misterius itu. Hanya seseorang sekuat itu yang dapat membuatnya kuatir." Hai Bo Dong menyuarakan pikirannya.     

Xiao Yan mengangguk kecil dan menghela nafas lega di hatinya. Karena Yun Yun tidak ada di Sekte Misty Cloud, marabahaya dari perjalanan mereka kali ini telah berkurang drastis.     

"Tapi, menurut tebakanku, ia akan segera kembali. Kemungkinan besar, ia akan kembali ke Sekte Misty Cloud dalam dua hari. Bagaimanapun juga, ia sangat menganggap penting Nalan Yanran. Jadi, cobalah untuk tidak lama - lama berada di Sekte Misty Cloud setelah kamu menyelesaikan perjanjian itu. Kalau tidak, kita tidak tahu apa yang akan terjadi jika Yun Yun kembali." Hai Bo Dong mengingatkan.     

"Tentu." Xiao Yan mengangguk kecil. Ia berputar dan menatap langit yang perlahan menggelap. Setelah diam beberapa saat, ia mengucapkan selamat tinggal pada Hai Bo Dong dan pergi keluar dari penginapan sendirian. Ia berdiri di ujung jalan yang ramai oleh orang - orang yang lalu lalang dan perlahan menghembuskan nafasnya. Mengikuti arus pejalan kaki, ia berjalan menuju Rumah Pelelangan Primer.     

Di dalam rumah pelelangan, ia tanpa sengaja bertemu Ya Fei yang sedang mengawasi aula utama. Ketika keduanya bertemu, mereka saling tersenyum. Ya Fei kemudian mengusir para pengikutnya. Xiao Yan berjalan mengikuti sosok rupawan Ya Fei dan menuai banyak tatapan dari orang-orang di tempat itu. Akhirnya, mereka duduk santai di dekat jendela di sebuah ruangan kosong di lantai dua rumah pelelangan.     

Ya Fei menerima seteko teh dari seorang pelayan wanita sebelum meminta pelayan itu untuk pergi. Ya Fei menuangkan secangkir teh untuk Xiao Yan dan dirinya sendiri, sebelum menyandarkan diri ke sofa empuk dan menaikkan kedua kakinya.     

Ya Fei mengelus pipinya sendiri, menatap keluar jendela, dan memperhatikan rumah lelang di bawah, serta keluar masuknya pengunjung. Wanita itu lalu asal bertanya, "Apakah kamu akan ke Sekte Misty Cloud besok?"     

"Iya." Xiao Yan mengangkat cangkir tehnya dan menyeruput isinya sembari mengangguk kecil.     

"Betapa cepat tiga tahun ini telah berlalu. Bocah kecil yang dulu telah menjadi dewasa sekarang." Ya Fei menoleh dan menatap wajah sederhana sang pemuda. Sejenak kemudian, pipi Ya Fei memerah, "Hei! Bisakah kau melepas benda itu untuk sementara?"     

Sejenak, Xiao Yan tidak bereaksi. Ia merasa ragu untuk beberapa saat sebelum membasahi tangannya dengan sepercik teh. Kemudian, ia mengibaskan tangannya di sekitar lehernya dan perlahan melepas topengnya.     

Dengan lepasnya topeng itu, wajah sederhana tersebut menghilang. Kini, di hadapan Ya Fei adalah wajah lembut dan tampan yang memancarkan perangai yang kuat. Pada wajah muda dan tampan itu, Ya Fei masih dapat melihat sisa - sisa kelembutan paras yang dulu.     

Mata rupawan Ya Fei tidak berkedip sekalipun kala ia menatap sepasang pupil hitam legam di hadapannya. Bahkan, setelah tiga tahun berlatih keras, pemuda itu masih amat tampan.     

"Kamu terlihat jauh lebih baik sekarang." Ya Fei mencondongkan tubuhnya ke depan, menautkan sepuluh jarinya bersama, dan menaruh tangannya di atas meja. Dagunya ditumpu oleh tautan jemarinya, sembari tersenyum dan bercakap dengan Xiao Yan.     

Xiao Yan mengelus wajah aslinya yang telah lama ia sembunyikan. Sebuah perasaan baru terbit di dalam dirinya.     

"Ketika urusanmu dengan Sekte Misty Cloud telah selesai, kemana kamu akan pergi? Apakah kamu akan pulang?" tanya Ya Fei sambil tersenyum.     

"Aku akan pulang. Namun, kemudian, aku akan pergi ke Perguruang Jia Nan."     

"Perguruan Jia Nan ya…" mendengar ini, Ya Fei kebingungan. Sontak, ia mengingat sesuatu dan bertanya, "Apakah kamu akan mencari Xun Er?"     

"Itu salah satu alasannya." Xiao Yan tersenyum. Ia menunduk dan menyeruput tehnya. Karena itu, ia tidak melihat rasa kecewa yang muncul di wajah cantik Ya Fei.     

"Saat ini, kamu adalah orang yang paling berkuasa di Klan Primer. Jika bisa, aku ingin meminta bantuanmu untuk menjaga Klan Xiao. Aku pasti akan membalas pertolonganmu di masa depan." Xiao Yan menggenggam cangkir tehnya dengan kedua tangannya dan dengan ragu memberitahu Ya Fei alasannya menemui wanita itu. Meskipun ia mengenal beberapa orang yang lebih berkuasa daripada Ya Fei di ibukota, orang yang dapat ia percayai hanyalah Ya Fei.     

"Membalas kebaikan hatiku? Bagaimana kau akan melakukan hal itu?" tanya Ya Fei, sembari memutar bola matanya dan tersenyum.     

"Uh… hal ini bahkan belum terjadi dan kamu sudah meminta bayaran?" Xiao Yan tidak tahu harus tertawa atau menangis kala mengatakan ini.     

Ya Fei mengecapkan bibirnya dan menyandarkan diri ke sofa. Tubuhnya membentuk sebuah lengkungan putih yang memikat dan berkata, "Siapa yang tahu kapan kau akan kembali kali ini. Terakhir kali, kau pergi selama dua tahun. Aku takut kamu akan memakan waktu lebih lama kali ini."     

Xiao Yan tersenyum, namun tidak membantah. Kemudian, ia merubah topik pembicaraan. Bagaimanapun, ia telah mengatakan niatannya pada Ya Fei. Xiao Yan tahu apa yang wanita cerdik ini akan lakukan.     

Keduanya duduk bersama dan berbincang untuk waktu yang lama, hingga bulan sabit perlahan mencapai puncaknya di langit malam. Baru ketika itu, Xiao Yan bangkit berdiri, mengucapkan selamat tinggal, dan pergi.     

Di ruangan yang kosong dan hening, seorang laki - laki tengah membersihkan meja. Sesekali, ia akan mengedarkan pandangannya untuk menatap wanita rupawan yang tengah menyandarkan diri pada kaca jendela. Laki - laki itu amat iri pada pemuda sederhana yang baru saja meninggalkan tempat itu. Pemuda itu dapat berbincang begitu intim dengan pujaan hatinya.     

Selagi bersandar pada kaca jendela, Ya Fei menatap lekat sosok tinggi dan tegap yang tengah berjalan keluar. Beberapa kemudian, ia menghela nafas lembut. Semburat patah hati menghias wajah cantiknya.     

"Aku harap kau menang."     

Keesokan harinya, matahari terbit dari horizon dan bersinar terik. Dalam sekejap, sinar hangat menyelimuti dataran itu.     

Di dalam sebuah ruangan, seorang pemuda menarik lepas sebuah topeng dari wajahnya dan memasukkannya ke dalam cincin penyimpanan. Mulai sekarang, lelaki bernama Yan Xiao akan menghilang. Ia yang sekarang dikenal sebagai Xiao Yan!     

Xiao Yan melepas jubah panjang ahli kimianya dan mengenakan jubah hitam kelam yang membuat wajahnya yang halus dan tampan terlihat misterius.     

Setelah membasuh wajahnya dengan air dingin, Xiao Yan mengangkat kepalanya dan menatap paras putih dan lembut seorang pemuda di kaca. Ia tersenyum tipis seiring tangannya bergerak dan cincin penyimpanannya bersinar. Pedang hitam panjang Xiao Yan tiba-tiba muncul!     

Tangan Xiao Yan bergerak menggenggam hulu penggaris dan kemudian memutarnya hingga desau angin timbul dari tenaga yang dikerahkan Xiao Yan. Seiring munculnya suara pelan, penggaris raksasa itu disematkan pada punggungnya.     

Xiao Yan menepuk-nepuk tangannya, membuka pintu, dan melangkah keluar. Ia turun dari penginapan dan berjalan keluar dengan tenang tanpa suara. Ia berjalan mengikuti jalan menuju perbatasan kota. Akhirnya, ia berdiri di bukit kecil di luar kota.     

Xiao Yan menengadahkan kepalanya dan memperhatikan gunung raksasa bersalju yang berdiri angkuh di kejauhan. Suara denting aduan pedang melambung ke angkasa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.