Perjuangan Menembus Surga

Kegagalan



Kegagalan

0Hal aneh itu tiba-tiba muncul diluar dugaan Xiao Yan. Ia melihat tatapan kagum orang-orang ke arahnya dan ia hanya bisa mengangkat bahunya. Ia lalu memasukkan api berwarna hijau itu ke dalam tungku obat. Setelah ia memasukkannya, barulah api dari peserta lain kembali normal.     

"Orang ini," gumam Putri Kecil. Ia sedikit putus asa. Karena ia tidak pernah melihat 'Api Surgawi', ia selalu mengira bahwa 'Api Kering Air Biru' nya tidak lebih lemah dari 'Api Surgawi'. Tapi, dengan tampilan api itu yang luar biasa, setiap orang tahu bahwa api itu jauh lebih lemah dari 'Api Surgawi' karena kalau tidak, api itu tidak akan bersikap patuh seperti itu.     

Jika dibandingkan dengan keputusasaan di wajah Putri Kecil, muka Liu Ling terlihat sedikit lebih putus asa. Api warna coklatnya adalah api yang gurunya dapatkan dari Binatang Magic tingkat lima setingkat Dou Wang, dengan dibantu oleh banyak orang kuat. Sebelumnya, apinya menjadi pusat perhatian, tetapi, sekarang, apinya tunduk kepada api lain. Melihat hal itu, ia bingung harus berkata apa.     

"Humph. Apa gunanya mempunyai api yang bagus kalau ia tidak bisa mengendalikan apinya, ia hanya akan membakar dirinya jika bermain dengan api seperti itu," Yan Li tertawa dingin sambil memasukkan api berwarna hitam di tangannya ke dalam tungku.     

Ketika kejadian aneh itu berakhir, semua peserta kembali fokus kepada ujian yang sedang mereka jalani. Mereka memasukkan api di tangan mereka ke dalam tungku masing - masing. Setelah itu, mereka mengeluarkan bahan obat mereka dan memulai langkah pertama dari pengolahan pil obat yaitu pemurnian.     

Xiao Yan menatap tungku obat dengan seksama. Terkadang, ia melambaikan tangannya dan memasukkan satu atau dua bahan obat dari meja ke dalam tungku obat dan setelah itu mengatur suhu dari api hijau itu. Ia perlahan mulai membuat esensi penting untuk membuat pil itu sesuai dengan catatan di resep obatnya.     

Walaupun resep obat itu tercatat dengan jelas di pikirannya, Xiao Yan tidak berani bersikap ceroboh sedikit pun. Hanya ada tiga set bahan obat yang disiapkan. Jika ia kehilangan bahan obat karena ia ceroboh, hal itu akan meningkatkan kesempatan gagalnya dalam membuat pil itu. Xiao Yan tidak mau hal itu terjadi, jadi ia tidak berani memasukkan bahan obat secara bersamaan walaupun ia bisa mengatur 'Inti Api Teratai Hijau'. Ia memilih metode ter - aman dengan hanya memasukkan dua bahan obat satu per satu.     

Ada beberapa orang yang memiliki pikiran yang sama seperti Xiao Yan, termasuk Putri Kecil dan Liu Ling. Bahkan, Yan Li yang sombong pun, terlihat sangat serius ketika ia mengendalikan api; dengan teliti mengolah tiap bahan obat. Semua orang tahu seberapa menyedihkannya jika seseorang kehilangan bahan obatnya di saat seperti ini.     

Semua peserta diam, yang terdengar hanya suara pancaran api yang sedang mengolah bahan obat. Karena semua orang diam, suara itu terdengar di seluruh alun - alun.     

Karena suasana menjadi tenang, para penonton yang awalnya ribut menjadi tenang. Mereka menatap para ahli kimia di bawah.     

"Mereka semua menyembunyikan sesuatu. Anak muda jaman sekarang…" kakek Nalan yang duduk di kursi VIP melihat nyala api dibawah dan tersenyum, "Melihat fenomena unik tadi, sepertinya Yan Xiao muda itu lebih hebat dari yang lainnya."     

"'Api Surgawi' adalah benda unik yang bahkan tidak dimiliki oleh Tetua Gu He. Kekuatannya tidak bisa dibandingkan dengan api Putri Kecil dan api lainnya yang didapatkan dari Binatang Magic," Nalan Yanran yang berada disampingnya membalas.     

"Ke-ke, benar sekali," Nalan Jie mengangguk dan tiba-tiba berbalik ke arah Nalan Yanran dan berkata, "Apakah orang - orang dari Sekte Misty Cloud yang datang tadi pagi memintamu untuk kembali?"     

"Ya," Nalan Yanran mengangguk.     

"Ah," Nalan Jie menghela nafas. Suaranya rendah, "Apakah karena Perjanjian Tiga Tahun sudah dekat?"     

Mendengar itu, pergelangan tangan yang Nalan Yanran gunakan untuk merapikan rambut hitamnya tiba-tiba berhenti bergerak. Ia mengerutkan bibir merahnya dan berkata lembut, "Ya, itu juga salah satu alasannya."     

"Xiao Yan sudah menghilang selama hampir dua tahun. Sudah kukatakan bahwa sebelum ia meninggalkan Kota Wu Tan, ia sudah membentuk vortex Qi nya dan telah menjadi seorang Dou Zhe. Ia dapat melakukan semua hal itu kurang dari satu tahun. Kamu seharusnya tahu betapa susahnya meningkatkan Dou Qi seseorang sebelum ia menjadi seorang Dou Zhe. Tapi, ia tiba-tiba kembali bangkit dalam waktu kurang dari satu tahun. Dengan kata lain, bakatnya yang dulu pernah hilang, telah kembali," Nalan Yanran menghela nafas panjang. "Dalam waktu dua tahun ini, tidak ada informasi apapun tentang dia. Tapi, melihat bakatnya, sepertinya sekarang ia ada di kelas Dou Shi."     

Nalan Yanran menganggukkan kepalanya.     

Nalan Jie mengusap dahinya dan berkata dengan nada yang terdengar lelah. "Ah, aku tidak mau berkata apa-apa lagi. Kamu tidak akan percaya jika aku memberitahumu. Tapi, kuharap kamu minta maaf padanya siapapun yang menang atau kalah dalam Perjanjian Tiga Tahun, itu."     

"Minta maaf??" mendengar itu, Nalan Yanran mengerutkan alisnya dan melihat ke arah Nalan Jie, "Aku tidak salah! Untuk apa aku minta maaf?"     

"Jika kau pergi ke Klan Xiao seorang diri dan meminta Xiao Zhan membatalkan perjanjian tunangan dengan cara baik - baik, semua masalah ini tidak akan terjadi. Tapi, kau, dengan sadar, memilih untuk menggunakan kekuatan Sekte Misty Cloud dan memaksa Klan Xiao untuk membatalkan perjanjian pertunangannya. Kau tahu jelas bahwa hal itu sangat mempermalukan Klan Xiao. Hanya karena statusmu naik dengan pesat dalam beberapa tahun ini, kamu jadi terlalu sombong untuk meminta maaf," Nalan Jie melihat ke cucunya dengan cuek, "Kau tahu kan jika hal ini terus berlanjut, hal ini akan membuat jarak antara kau dan Xiao Yan semakin jauh."     

"Walaupun jarak kami tidak semakin jauh, dia dan aku tidak akan bisa bersatu. Karena hal itu, tidak masalah jika jarak kami semakin jauh,' Nalan Yanran cemberut dan melambaikan tangannya untuk menghentikan Nalan Jie. Lalu, ia melanjutkan perkataannya, "Kakek, kamu tidak usah capek-capek memikirkan masalahku. Ketika Perjanjian Tiga Tahun sudah selesai, dia dan aku tidak akan lagi memiliki hubungan apapun. Kenapa kamu terus memikirkan dia seolah - olah tidak ada orang lain yang tertarik pada cucumu ini? Berhentilah berbicara. Ayo kita bersantai saja dan menonton kompetisinya."     

Setelah itu, Nalan Yanran melihat ke arah alun - alun. Ia menutupi telinganya dengan Dou Qi, tidak ingin mendengar omelan Nalan Jie.     

Melihat sikap Nalan Yanran, Nalan Jie tidak bisa melakukan apapun, walaupun ia marah, karena ini adalah tempat umum. Saat itu, ia hanya bisa menatapnya dengan penuh amarah lalu mengembalikan pandangannya ke alun - alun.     

Sekarang sudah lewat hampir setengah jam sejak ujian dimulai. Beberapa ahli kimia yang hanya perlu mengolah sedikit bahan obat sudah selesai mengolah semua bahan obatnya. Mereka sekarang bersiap-siap untuk langkah selanjutnya.     

Xiao Yan mengabaikan peserta lain yang sudah menyelesaikan proses pengolahan bahan dan fokus pada tungku obatnya. Tangan kirinya sesekali memasukkan bahan obat, sementara tangan kanannya dengan cepat menarik keluar bahan - bahan yang sudah terolah sempurna dari dalam tungku obat dan memasukkannya ke dalam botol giok.     

Ketika Xiao Yan sibuk mengolah, keringat muncul di dahinya. Ia tidak menghapus keringatnya dan lanjut memasukkan bahan obat terakhir kedalam tungku obat. Sepuluh menit kemudian, ia mengambil keluar bahan terakhir yang sudah sempurna dan dengan hati-hati, ia memasukkannya kedalam botol giok.     

Melihat proses pengolahan yang berjalan dengan lancar, Xiao Yan menghela nafas lega yang panjang. Ia menolehkan kepalanya dan melihat sekelilingnya. Ia kaget melihat Putri Kecil, Liu Ling, dan Yan Li ternyata belum menyelesaikan proses pengolahan mereka.     

"Tsk tsk, sepertinya tingkatan pil obat yang ingin mereka buat juga tidak rendah. Walaupun jumlah bahan obat yang diperlukan tidak menentukan tingkatan sebuah pil obat, tapi, pil yang membutuhkan lebih banyak bahan untuk disempurnakan dan lebih sulit untuk dibuat, biasanya memiliki tingkatan yang lebih tinggi," Xiao Yan menggelengkan kepalanya dan beristirahat sejenak. Setelah itu ia kembali serius dan lanjut ke langkah selanjutnya, yaitu melebur bahan-bahan itu menjadi pil.     

Api berwarna hijau itu perlahan muncul dari dalam tungku obat. Ia menatap api yang menyala-nyala itu dengan saksama, lalu tangannya tiba-tiba bergerak seperti menari. Satu demi satu botol - botol yang lain ia masukkan ke dalam tungku. Api di dalam tungku lalu membungkus bahan obat itu.     

Xiao Yan menutup mata dan mengeluarkan Kekuatan Spiritualnya melalui alisnya. Kekuatan Spiritualnya keluar dengan cepat. Seketika itu juga, semua reaksi dari bahan - bahan yang melebur di dalam tungku langsung masuk ke dalam pikirannya. Setelah itu, ia membandingkannya dengan reaksi yang tercatat di resep obat untuk menentukan apakah arah dari proses pengolahannya sudah benar atau tidak.     

Ketika Xiao Yan mulai menggabungkan dan membentuk pil, Putri Kecil, Liu Lang, dan Yan Li telah menyelesaikan proses pengolahan bahan obat mereka. Tanpa istirahat atau kata-kata apapun, mereka dengan cepat memasukkan bahan yang sudah mereka olah ke dalam tungku obat dan mulai melebur bahan obat menjadi pil.     

Saat itu, ada beberapa suara lembut yang terdengar di alun - alun itu. Suara ini sangat familiar bagi para ahli kimia. Suara itu terdengar tiap kali mereka gagal membuat sebuah pil obat, Terkadang terlihat ada peserta yang meninggalkan area perlombaan dengan wajah sedih. Peserta yang jumlah awalnya sekitar seratus orang itu perlahan mulai berkurang.     

Pertemuan Besar itu seperti saringan dengan lubang yang besar, membuang para peserta yang lemah. Orang-orang yang masih layak tinggal setelah disaring dalam beberapa ronde adalah orang-orang yang unggul di antara generasi muda.     

Waktu berjalan dengan pelan. Para peserta yang awalnya terlihat tenang mulai sedikit terengah - engah. Beban yang besar memang cepat membuat orang merasa lelah.     

"Bisakah kamu melihat pil obat mana yang memiliki tingkatan tertinggi?" Hai Bo Dong berkata pelan. Ia berjalan dengan lambat ke belakang Fa Ma dan melihat alun - alun itu.     

"Aku tidak tahu." Fa Ma menggelengkan kepalanya, "Tapi, aku mungkin akan mendapat beberapa petunjuk ketika pilnya akan terbentuk. Ketika pil obat tingkat empat sedang terbentuk, pil itu akan mengeluarkan aroma pil yang unik. Semakin kuat aroma sebuah pil, semakin tinggi tingkatan pil obat itu. Ketika pil obat tingkat lima dibentuk, sebuah gelombang energi akan muncul akibat besarnya energi di dalam pil itu."     

Hai Bo Dong mengangguk. Tangannya berada di belakang punggungnya sambil menunggu hasil dari kompetisi.     

Setengah jam kembali lewat. Di atas balkon, ekspresi Fa Ma berubah dan rasa bahagia muncul di wajah tuanya. Pandangannya mengarah kepada Xiao Yan. Di sana, ia mencium sebuah aroma samar keluar dari pil itu dan tersebar dari tungku merah tua itu.     

"Orang ini sangat cepat dalam membentuk pil! 'Api Surgawi' itu benar-benar luar biasa."     

Aroma samar yang tersebar dari tungku Xiao Yan juga tercium oleh Putri Kecil, Liu Ling dan Yan Li yang tidak jauh darinya. Putri Kecil dan Liu Ling terlihat cukup kaget. Namun, Yan Li tertawa dingin seperti menghina setelah ia mencium aroma itu. Berdasarkan kekuatan aroma obat ini, pil obat itu tidak bisa dibandingkan dengan pil obat yang sedang ia buat. Jika itu adalah seluruh kemampuan Xiao Yan, maka posisi juara pasti jatuh ke tangan Yan Li.     

Xiao Yan menatap pil berwarna hijau yang berputar di dalam tungku obat itu dengan saksama. Ia mencium aroma pil itu dan menggelengkan kepalanya. 'Pil Roh Hijau Bergaris Tiga' biasa tidak akan bisa menang.     

"Aku harus mengerahkan seluruh kemampuanku," Xiao Yan menghela nafas. Ia menghirup udara yang penuh dengan aroma obat dalam-dalam. Tangan kanannya kemudian mengeluarkan pil ungu pucat dari cincin penyimpanannya. Setelah itu, ia memasukkannya dalam mulutnya dan mengunyahnya. Ia lalu mengeluarkan Kekuatan Spiritualnya untuk mengatur api berwarna hijau itu. Api berwarna hijau itu pun menyusut dengan suara 'puff', ketika api hijau itu hampir menghilang, Xiao Yan membuka mulutnya dan api berwarna ungu pun keluar dan ia masukkan ke dalam tungku obat.     

"Orang ini ingin membuat garis kedua?" Fa Ma menjadi tegang melihat Xiao Yan. Ia juga tahu kalau Xiao Yan ingin menang, 'Pil Roh Hijau Bergaris Tiga' biasa tidaklah cukup. Tapi, ketika membuat 'Pil Roh Hijau Bergaris Tiga', hal yang paling susah adalah mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengubah apinya. Fa Ma tahu benar akan hal ini, karena dulu ketika ia membuatnya, ia gagal sebanyak dua atau tiga kali sebelum akhirnya berhasil. Di sisi lain, Xiao Yan baru saja mendapatkan resep obat ini. Masih banyak detail penting yang tidak mungkin ia mengerti dengan sekejap. Tidak peduli seberapa berbakatnya ia, tidak mungkin ia berhasil mempelajari resep obat tingkat empat dalam waktu singkat.     

"Anak muda, berhati-hatilah. Kamu tidak memiliki banyak kesempatan."     

Fa Ma bergumam lembut dan ekspresinya berubah. Ia merasakan bahwa api yang tenang didalam tungku Xiao Yan tiba-tiba berubah menjadi liar. Ini adalah kesalahan yang paling sering muncul dan yang paling sulit untuk dihindari ketika pergantian api.     

Fa Ma menatap bagian tengah alun - alun itu dengan seksama. Di sana, api ungu di dalam tungku obat itu seperti akan meluap keluar dari penutup tungku. Suhu di sekitar meja batu itu menjadi sangat panas sampai udara di sana terlihat bergetar.     

Ketika Xiao Yan menciptakan aktivitas besar itu, semua orang memandang ke arahnya. Ketika mereka melihat mukanya yang merah, mereka menarik nafas.     

"Ah, ia gagal." Fa Ma menghela nafas ketika ia merasakan fluktuasi energi yang makin keras. Wajah tuanya terlihat kesal.     

Setelah Fa Ma berbicara, suara - suara samar terdengar dari tungku obat di depan Xiao Yan. Api berwarna ungu itu tiba-tiba hilang dan abu berwarna hitam keluar dari tungku obat.     

"Ah." Mendengar suara itu, para penonton dari kedua sisi menghela nafas kecewa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.