Perjuangan Menembus Surga

Xun Er



Xun Er

0Melihat Xiao Yan yang sedang berpikir keras sambil mengetuk – ngetuk meja, Ya Fei menjadi gelisah. Kakek Nalan, sebagai ketua klan Nalan telah menjalin hubungan baik dengan klan Primer dalam masa jabatannya. Jika ia meninggal, kerjasama antara klan Nalan dengan klan Primer mungkin akan terhenti. Hal itu akan menjadi kerugian yang cukup besar.     

Tentu saja, Ya Fei tidak berpikir bahwa Xiao Yan dapat mengeluarkan racun dari tubuh kakek Nalan dengan kemampuannya. Walaupun ia telah berlatih dan meningkatkan kekuatannya, Ya Fei tidak berpikir bahwa Xiao Yan mampu memiliki 'Api Surgawi' yang legendaris itu.     

Ia benar – benar menunggu jawaban dari Xiao Yan karena ia ingin bertemu dengan guru misterius Xiao Yan yang tersembunyi itu. Setelah menyaksikan kekuatan Xiao Yan yang mengerikan di kota Wu Tan, Ya Fei merasa kekuatan Xiao Yan sangatlah misterius. Jika ia mau melakukannya, nyawa kakek Nalan mungkin dapat diselamatkan...     

Setelah diam selama beberapa saat, Xiao Yan mulai bicara, "Walaupun aku belum pernah mencobanya dan mendengar penjelasan metode Gu He, bukankah memasukkan 'Api Surgawi' ke dalam tubuh seseorang sangatlah beresiko? Jika orang yang mengendalikan api itu kehilangan konsentrasi sedikit saja, kakek Nalan dapat langsung terbakar dari dalam dan hangus menjadi abu. Kau tahu hal itu tetapi mengapa kau masih memintaku untuk mencobanya? Kau juga harus tahu bahwa aku tidak dapat mengendalikan emosiku dengan baik jika melihat Nalan Yanran."     

Ya Fei tersenyum kecut, mengangguk, dan berkata, "Hal ini memang sangat berbahaya, tetapi klan Nalan tidak punya pilihan lain. Jika mereka tidak mau mengambil resiko, kakek Nalan benar – benar tidak punya harapan lagi.     

"Apakah kau mau mencobanya?"     

Saat ia melihat Xiao Yan, Ya Fei menjadi senang. Jika Xiao Yan setuju, guru di dalam tubuh Xiao Yan setidaknya akan memberikan petunjuk kepada Xiao Yan jika saat Xiao Yan mencoba mengeluarkan racun itu jika ia tidak mau bertindak secara langsung. Jika itu terjadi, maka kemungkinan kakek Nalan untuk sembuh jauh lebih besar.     

"Aku harus mendapatkan 'Ludah Tujuh Roh Magic Hijau'."     

Xiao Yan merengut dan berkata pelan, "Apakah kau punya sesuatu yang dapat merubah penampilanku? Kau tahu bahwa aku bermusuhan dengan klan Nalan, jika mereka melihatku, mereka tidak akan membiarkanku melakukan hal yang berbahaya seperti mengeluarkan racun dari tubuh kakek Nalan... Ah. Sungguh merepotkan."     

Melihat Xiao Yan yang merengut dan terlihat tidak sabar, Ya Fei berpikir sesaat sebelum menganggukkan kepalanya dan berkata, "Benda yang dapat mengubah penampilan itu sangatlah langka, tetapi rumah pelelangan ini masih menyimpan satu buah..." Sambil mengatakan hal itu, ia melambaikan tangannya kepada seorang pelayan dan membisikkan sesuatu ke telinganya.     

Mendengar perintah Ya Fei, pelayan itu mengangguk dengan sopan dan dengan cepat berjalan meninggalkan ruangan itu. Beberapa menit kemudian, ia membawa sebuah kotak kayu yang indah sambil berjalan dengan terburu – buru sebelum meletakkan kotak itu di atas meja.     

Xiao Yan mengambil kotak kayu itu dan membukanya pelan – pelan. Saat itu juga, terlihatlah sebuah topeng tipis yang terlihat seperti kulit manusia. Xiao Yan yang penasaran, menyentuhnya dengan hati – hati sebelum menaruhnya di atas telapak tangannya. Topeng itu terasa dingin dan sangat tipis, seolah – olah topeng itu tidak menyentuh tangannya.     

"Benda ini terbuat dari sutra es yang diambil dari seekor 'Ulat Sutra Gunung Es.' Setelah diukir oleh pengrajin tingkat tinggi, terbentuklah wajah manusia di topeng itu. Jika kau memakai topeng itu, wajah aslimu tidak akan terlihat.     

Ya Fei tersenyum dan berkata, "Topeng sutra es ini dianggap sebagai benda kelas tinggi oleh Rumah Pelelangan Primer. Jika kami menjualnya, setidaknya harganya setara dengan tiga ratus ribu koin emas. Kali ini, aku akan memberikannya kepadamu secara gratis... dan kau tidak perlu menolaknya. Jika kau benar – benar dapat menyembuhkan kakek Nalan, keuntungan yang didapatkan oleh Rumah Pelelangan Primer akan jauh melebihi dari tiga ratus ribu koin emas. Anggaplah ini sebagai investasi."     

Mendengar hal itu, Xiao Yan berpikir sejenak sebelum menganggukkan kepalanya. Ia tidak menolak pemberian Ya Fei itu. Saat ia mengangkat topeng itu dan memakai topeng itu di wajahnya, sesuatu yang dingin terasa di kulitnya dan perlahan masuk ke tubuhnya. Saat itu, Xiao Yan dapat merasakan bagian – bagian wajahnya bergerak – gerak.      

Ya Fei melihat wajah yang perlahan berubah bentuk itu sebelum ia tersenyum, mengambil sebuah cermin, dan meletakannya di depan wajah Xiao Yan. Ia tersenyum dan berkata, "Cukup bagus, bukan?"     

Xiao Yan membuka matanya dan melihat wajahnya yang bentuknya telah benar – benar berubah dari aslinya. Ia terkejut dan terdiam sesaat sebelum ia menganggukkan kepalanya dengan puas, tetapi juga masih menyimpan rasa penasaran.     

"Walaupun orang kuat dapat menggunakan Qi-nya untuk mengenali orang lain, kau hampir tidak pernah bertemu dengan para anggota klan Nalan. Dulu, Nalan Yanran pergi dengan cepat, sekarang tidak mungkin ia dapat mengenali Qi mu... Jadi, dengan topeng itu, selama kau tidak diperhatikan dengan sangat seksama, seharusnya mereka tidak akan mengenalimu." Kata Ya Fei dengan senyuman.     

Xiao Yan mengangguk sambil mengusap – usap wajahnya yang tertutup topeng itu. Beberapa saat kemudian, ia berkata dengan malas, "Baiklah, aku akan pergi dan mencoba mengeluarkan racun itu. Aku akan mencoba sekuat tenaga, tetapi aku juga sudah bilang bahwa ini adalah hal yang sangat berbahaya. Jika sewaktu – waktu aku tidak dapat menjaga emosiku tetap tenang, atau jika aku kehilangan konsentrasiku sedikit saja, aku tidak mau bertanggung jawab jika orang tua itu berubah menjadi abu."     

Mendengar kalimat terakhir itu, Ya Fei hanya dapat menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku akan membuatkan surat rekomendasi untukmu. Saat kau sampai di markas klan Nalan, surat ini akan membantumu melewati proses pemeriksaan yang ketat."     

"Ya, kalau begitu tolong buatkanlah." Kata Xiao Yan sambil tersenyum dan mengangguk.     

Ya Fei berbalik dan mengeluarkan sebuah kertas berkualitas tinggi. Ia memegang pena dan membungkukkan tubuhnya sedikit. Lekukan - lekukan indah di tubuhnya terlihat saat ia membungkuk dan wajahnya yang cantik terlihat sangat serius saat ia menulis di kertas itu secara perlahan. Sesaat kemudian, ia menghela nafas dan menggulung surat rekomendasi itu dengan baik lalu menyerahkannya kepada Xiao Yan. Ia tersenyum dan berkata, "Adik Xiao Yan, jangan buat kakakmu ini kehilangan muka. Ini adalah pertama kalinya aku membuat surat rekomendasi untuk seseorang."     

"Semoga." Jawab Xiao Yan asal – asalan sambil tersenyum. Ia menerima surat rekomendasi itu dan tersenyum kepada Ya Fei, "Maaf karena telah merepotkanmu. Serahkan saja masalah ini kepadaku."     

"Oh ya, ada banyak orang di rumah pelelangan ini, supaya identitasmu tidak diketahui oleh orang lain, aku tidak akan mengantarmu keluar. Jika kau membutuhkan bantuanku, silahkan saja datang ke Rumah Pelelangan Primer dan aku akan berusaha sekuat tenagaku untuk membantumu." Kata Ya Fei dengan senyuman.     

Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Keraguan telah hilang dari hatinya saat ia melambaikan tangannya kepada Hai Bo Dong. Setelahnya, ia berjalan terlebih dahulu melewati pintu.     

Hai Bo Dong berdiri dengan malas, menatap Ya Fei, dan berkata, "Nona, jika Primer Tengshan, manusia sampah itu, bertanya tentang diriku, katakanlah bahwa saat aku ada waktu, aku akan mengunjunginya. Katakanlah padanya untuk tidak mencariku ke seluruh tempat seperti orang gila."     

"Eh... ya, tuan." Mendengar hal itu, Ya Fei terdiam. Dengan cepat, Hai Bo Dong tersenyum dan mengangguk. Ya Fei hanya dapat menurut walaupun ia belum mengerti apa hubungan Hai Bo Dong dengan ketuanya,     

Melihat kedua orang itu telah meninggalkan ruangan itu, Ya Fei berpikir selama beberapa saat. Setelahnya, ia berjalan keluar melalui pintu samping. Kedatangan seorang Dou Huang di Rumah Pelelangan Primer adalah sesuatu yang sangat jarang terjadi dan ia harus melaporkannya kepada para tetua klan. Tentu saja, selain melapor, ia akan mengeluh tentang Lei Ou dan Lei Lei...     

Pintu depan Rumah Pelelangan Primer berada di persimpangan jalan. Di situ, Xiao Yan berdiri dan melihat orang – orang yang berjalan hilir mudik di persimpangan itu. Ia kemudian melihat ke arah tengah kota. Di sana, terdapat markas salah satu dari tiga klan terbesar di Kerajaan Jia Ma, klan Nalan.     

"Ayo kita berangkat..." Kata Xiao Yan sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam lengan bajunya. Saat itu, ekspresinya berubah menjadi lebih tenang waktu ia berjalan ke arah markas klan yang dulu pernah hampir menjadi rumahnya.     

…     

Di perbatasan Kerajaan Jia Ma dan dua kerajaan besar lainnya, berdirilah sebuah perguruan tua. Perguruan itu memancarkan aura yang terasa sangat tua dan penuh pengalaman. Walaupun bangunan perguruan itu tidak membuat orang berdecak kagum, reputasi dan kekuatannya yang luar biasa dapat membuat bahkan ketiga kerajaan besar itu menghormatinya. Mereka sama sekali tidak berani bersikap tidak sopan apalagi mencari masalah dengan perguruan itu.     

Di dalam perguruan tua itu, terdapat banyak murid dari berbagai tempat. Murid – murid perguruan itu adalah orang – orang yang paling berbakat atau orang – orang yang jenius di tempat tinggal mereka masing – masing. Tetapi, terdapat banyak sekali orang jenius di tempat itu dan orang - orang yang dianggap sangat berbakat di tempat tinggal mereka hanyalah murid yang berhasil masuk karena beruntung.     

Saat upacara penerimaan murid – murid baru, orang tua yang sangat lemas, yang terlihat seperti ia dapat mati sewaktu – waktu hanya mengatakan dua buah kalimat pendek, "Tidak penting apa posisi kalian sebelumnya, sekarang, kalian semua hanyalah murid dari Perguruan Jia Nan dengan posisi yang setara. Aku tidak peduli jika kalian bertarung di sini selama tidak ada yang mati, tetapi jika ada yang berani menggunakan kekuatan klannya untuk membalas dendam, Perguruan Jia Nan akan menghabisi mereka tidak peduli berapa banyak orang yang datang..."     

Kharisma orang tua itu yang sangat besar membuat dua kalimat pendek itu tertanam di hati seluruh murid di sana.     

"Di tempat ini, jika kau adalah seekor naga, maka kau akan melingkar, jika kau seekor harimau, maka kau akan berjongkok!"     

Di sebuah puncak gunung di perguruan itu, seorang wanita muda yang mengenakan baju berwarna hijau berdiri di samping sebuah jurang. Semilir angin dari arah depannya membuat rambutnya yang sepanjang pinggang terbang ke belakang. Saat sisi roknya tertiup angin, terlihat lekukan tubuh seorang wanita muda.     

Mata wanita muda itu menatap ke arah langit timur yang jauh. Ia hanya diam seperti sebuah teratai yang bersih tanpa noda.     

Setelah diam selama beberapa saat, wanita muda itu mulai berbicara. Suaranya yang manis seolah – olah mampu membersihkan jiwa seseorang.     

"Keluarlah..."     

Saat suara wanita muda itu terdengar, sebuah bayangan berwarna hijau tiba – tiba muncul dari sebuah pohon besar di belakang wanita itu. Sosok bayangan itu menatap wanita muda yang membelakanginya itu dengan hormat. Sambil berlutut dengan satu kaki, ia berkata dengan penuh hormat, "Nona."     

Wanita muda itu berbalik dengan pelan dan memperlihatkan wajahnya yang sangat indah. Ternyata, Xun Er lah yang telah menjadi murid Perguruan Jia Nan...     

"Nona, Tuan muda Xiao Yan telah sampai ke ibukota Kerajaan Jia Ma!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.