Perjuangan Menembus Surga

Faksi Misterius, Aula Jiwa?



Faksi Misterius, Aula Jiwa?

0Pemuda berjubah abu - abu perlahan berjalan keluar dari gerbang kota barat 'Gerbang Zhen Gui'. Ia berdiri di atas parit dan mengangkat wajahnya untuk menatap pegunungan di kejauhan. Setelah itu, ia menolehkan kepalanya dan melihat kota perbatasan Kekaisaran Jia Ma ini, untuk terakhir kalinya. Setelah ia berjalan menjauh dari tempat ini, ia akan benar - benar bisa bebas berkeliaran di seluruh angkasa tinggi dan laut yang luas. Dunia luar pasti akan lebih menarik daripada kekaisaran ini.     

Xiao Yan menghirup nafas dalam - dalam. Akhirnya, ia berhenti bernostalgia dan berjalan menuju kejauhan. Punggung kurusnya perlahan menghilang di ujung jalan utama.     

Sekitar setengah jam semenjak pemuda berjubah abu - abu itu menghilang, sebuah udara hitam, secara aneh dan mendadak, muncul di langit di atas 'Gerbang Zhen Gui'. Udara hitam itu berputar - putar di angkasa, seperti dirasuki oleh roh, terlihat seperti hantu.     

Untuk beberapa saat, udara hitam itu bergerak maju mundur di langit di atas 'Gerbang Zhen Gui', tempat di mana Xiao Yan bertarung tadi. Seketika, benda itu disapu oleh angin ke arah, dimana Xiao Yan berjalan. Di sepanjang jalan benda itu meninggalkan jejak hitam yang hanya terlihat sebagian.     

Jalan utama yang terletak di antara hutan hijau yang lebat itu begitu sunyi. Hanya ada suara kicauan burung yang lembut, yang hinggap di cabang - cabang pohon, menambah hawa kehidupan di jalan yang kosong ini.     

"Guru, tadi kau…?" Setelah berjalan dengan diam untuk waktu yang lama, Xiao Yan akhirnya tidak bisa menahan keraguan di dalam hatinya ketika ia bertanya dengan pelan.     

Dua menit setelah Xiao Yan berbicara, helaan nafas pelan terdengar. Yao Lao tertawa kecut ketika ia menggumam, "Ah, benar - benar di luar dugaan, orang - orang ini muncul di dekat Kekaisaran Jia Ma. Mereka jarang ke sini. Kenapa kali ini…"     

Yao Lao menggumam pelan kepada dirinya sendiri, membuat Xiao Yan benar - benar bingung. Ia langsung bertanya dengan cermat, "Guru, siapa orang - orang itu yang kau sebut 'orang - orang itu'?"     

Setelah mendengar pertanyaan Xiao Yan, Yao Lao terdiam. Xiao Yan terkejut, ketika ia melihat gerak - gerik Yao Lao dan tidak melanjutkan perrtanyaannya. Alisnya sedikit berkerut, ketika ia terus mengikuti arah dari peta yang dibawanya, berjalan di sepanjang jalan yang mengarah ke 'Daerah Pelosok Hitam'. Namun, ia mulai merasakan kegelisahan di hatinya.     

"Anak muda, awalnya aku berencana memberitahumu tentang hal ini, saat kau telah menjadi lebih kuat. Tapi, sekarang, jejakku sudah ditemukan oleh mereka, tanpa kuduga. Rencana awalku juga gagal. Jika kau memang ingin tahu mengenai masalah ini, aku bisa memberitahumu sekarang, lebih awal dari yang aku harapkan." Yao Lao, yang terdiam untuk waktu yang lama, mendadak berkata, "Namun, aku harus memperingatkanmu sebelumnya, bahwa faksi yang terlibat dalam masalah ini sangatlah kuat. Jauh, jika dibandingkan dengan sekte seperti Sekte Misty Cloud. Bahkan, aku merasa permasalahan ini sangatlah susah. Apakah kau yakin kau ingin tahu?"     

Tangan Xiao Yan gemetar tanpa ia sadari. Tenggorokannya perlahan berguncang, saat ia menelan ludah. Langkahnya juga terhenti, ia berdiri dan diam di tempat yang sama. Ia memiliki firasat, bahwa masalah yang akan Yao Lao sebutkan akan membuat hari - hari stabil dan damai yang ia jalani di masa lalu, menghilang.     

Mengikuti kesunyian Xiao Yan, Yao Lao juga berhenti berbicara. Namun, Xiao Yan samar - samar merasakan kekecewaan terpancar dari cincin di jarinya.     

Setelah terdiam selama lima sampai enam menit, Xiao Yan mendadak menghembuskan nafas panjang. Ia mengangkat wajahnya dan memandang melewati celah - celah di antara dedaunan pohon ke arah langit biru yang luas. Jarinya mengusap cincin hitam itu, ketika ia berkata dengan suara yang halus, "Katakan padaku, guru. Meskipun aku tidak tahu seberapa kuat faksi yang terlibat dalam masalah ini, aku hanya ingin mengatakan satu hal. Aku adalah muridmu. Semua kemampuan milikku ini kau yang berikan kepadaku."     

"Ha ha, bagus, bagus! Mataku ini, Yao Chen, belum dibutakan untuk kedua kalinya! Ha ha!"     

Setelah suara Xiao Yan tak terdengar lagi, Yao Lao terdiam. Beberapa saat kemudian, ia berkata 'bagus' dua kali. Suara yang gemetaran hebat, terdengar dari hatinya. Saat suasana hatinya terganggu, ia telah mengatakan nama yang pernah mengguncang seluruh benua Dou Qi di depan Xiao Yan untuk pertama kalinya!     

Kata - kata Xiao Yan tenang dan tidak penuh emosi, kata - kata yang sama, yang telah keluar dari dalam hatinya, membuat Yao Lao, yang biasanya tenang dan acuh tak acuh, menjadi begitu emosional, hingga air mata tuanya berkeliaran. Ia telah merasakan rasanya dikhianati oleh orang yang paling ia percaya. Rasa sakit semacam itu, pada dasarnya, adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dilupakan. Namun untungnya, untuk kali ini, matanya yang pernah salah perhitungan, tidak mengulangi kesalahan yang sama!     

"Yao Chen. Inikah nama guru dulu?" Xiao Yan mengulangi nama yang asing itu di dalam benaknya. Namun, fokusnya terpaku pada kalimat yang lain. "Tidak dibutakan untuk kedua kalinya. Dengan kata lain, dia pernah buta. Ah, sepertinya masa lalu guru cukup susah."     

"Anak muda, aku sudah memberitahumu bahwa benua Dou Qi sangatlah besar. Di dalamnya, jumlah orang - orang kuat sebanyak awan di langit. Bahkan, orang yang dianggap paling kuat di Kekaisaran Jia Ma, Yun Shan, akan menghilangkan keangkuhannya, ketika ia memasuki benua ini. Ini dikarenakan adanya banyak orang di sana yang berkali - kali lebih kuat darinya." Nada pelan Yao Lao mengandung kesedihan, menarik perhatian Xiao Yan, hingga ia tidak berani sedikitpun mengalihkan pikirannya.     

"Karena wilayah yang sangat luas ini, ada banyak faksi yang aneh, yang telah dibentuk. Di antaranya, terdapat faksi yang misterius bernama 'Aula Jiwa'. Meskipun faksi ini hampir menutupi setengah benua ini, mereka jarang muncul di negara - negara yang jauh dari titik tengah benua, seperti Kekaisaran Jia Ma. Tidak banyak orang di benua ini yang tahu keberadaan mereka."     

"Aula Jiwa?" Xiao Yan menggumamkan nama itu sebelum berbicara dengan pelan, "Tadi, guru telah merasakan mereka di 'Gerbang Zhen Gui', benar?"     

"Ah." Yao Lao tersenyum kecut dan mengangguk, ketika ia berkata, "'Aula Jiwa' ini sangatlah kuat dan misterius. Terlebih lagi, cara mereka menjalankan pekerjaan mereka sangat aneh. Bahkan, aku tidak begitu mengerti tentang itu. Namun, mereka biasanya tidak menyerang orang biasa. Sasaran mereka adalah 'Roh Hidup', yang tubuhnya telah mati, tetapi, rohnya luar biasa kuat. Sebagai ahli kimia, kau juga harus tahu, bahwa ketika kekuatan roh mencapai batas tertentu, roh tersebut akan tetap bisa bertahan hidup, meskipun tubuhnya dihancurkan, demi mencari kesempatan untuk dihidupkan kembali. Roh - roh semacam ini disebut dengan 'Roh Hidup'!"     

"Hal itu seperti Guru, saat ini, bukan?" Xiao Yan mengerutkan bibirnya dan bertanya lembut.     

"Betul." Yao Lao mengiyakan. Suaranya seketika terasa seperti ada tambahan amarah dan kesuraman di dalamnya, "Mereka seperti pemulung roh, dalam benua ini. Setiap roh kuat yang telah meninggalkan tubuhnya, akan dirasakan oleh mereka. Setelah itu, mereka akan mengirim seseorang untuk membunuhnya secara misterius. Aku tidak tahu mengapa mereka dikhususkan untuk membunuh tubuh roh, tetapi, mereka tampaknya memiliki taktik pengekang spesial untuk roh. Dulu, tidak lama setelah tubuh lamaku dihancurkan, aku dikepung dan diserang oleh mereka. Meskipun aku akhirnya berhasil kabur dengan membunuh mereka, aku juga terluka parah karena hal itu. Tapi untungnya, aku mendapatkan sebuah 'Cincin Roh Jiwa Hangat' yang sangat langka, ketika aku membantu orang lain menyempurnakan pil obat saat itu. Pada akhirnya, ada seseorang yang membantuku membuat cincin hitam di jarimu itu. Karena inilah aku bisa kabur sebelum mereka bunuh. Akhirnya, cincin ini berputar - putar dan mendarat di tangan ibumu sebelum akhirnya diberikan padamu."     

Xiao Yan menghirup udara yang dingin. Bahkan, dengan kekuatan Yao Lao, ia dikejar hingga ia harus kabur ke segala arah. Sebenarnya seberapa kuatkah 'Aula Jiwa' yang misterius itu?     

"'Aula Jiwa' memiliki taktik spesial untuk berurusan dengan para roh. Oleh karena itu, bahkan aku kesusahan, jika hanya bergantung pada rohku untuk bertarung melawan mereka." Kata Yao Lao dengan suara lembut yang dalam, "Alasan kenapa aku ingin cepat - cepat dihidupkan adalah, karena aku takut pada mereka. Terlebih lagi, aku juga punya sejumlah permasalahan dan dendam yang harus aku selidiki seluruhnya dan selesaikan!"     

Xiao Yan menganggukkan kepalanya tanpa bersuara.     

"Anak muda, kau tidak perlu memikirkan cara untuk membantuku. Dirimu yang sekarang terlalu lemah. Yang aku yakin adalah potensi yang kau miliki. Selama kau diberi waktu yang cukup, kau pasti akan menjadi seorang yang benar - benar kuat di puncak. Tetapi, kau harus bertambah kuat sekarang juga! Jika tidak, ketika orang - orang itu datang untuk mencariku, aku khawatir, bahkan nyawamu pun akan berada di dalam bahaya!" kata Yao Lao perlahan.     

Wajah Xiao Yan perlahan menjadi serius. Ia mengepalkan tinjunya erat dan menjawab dengan suara yang dalam, "Guru, aku akan mendapatkan 'Api Hati Gugur' secepat mungkin. Setelah itu, aku akan membantumu menyempurnakan sebuah tubuh jadi kau tidak perlu lagi terancam oleh 'Aula Jiwa'."     

"Ah, aku hanya bisa bergantung padamu." Yao Lao menghela nafas dan seketika menyuarakan pemikirannya, "Untung saja aku langsung kembali ke dalam cincin secepat mungkin, tadi. Jika tidak, aku khawatir mereka sudah mengetahui posisi kita. Namun, ketika mereka sekarang telah merasakan sesuatu, aku rasa, secara berangsur - angsur, anggota 'Aula Jiwa' akan bertambah banyak di tempat ini. Oleh karena itu, mungkin, akan ada banyak masalah di masa yang akan datang, dimana kau harus bergantung pada dirimu sendiri. Karena, jika aku muncul sekali saja dan mereka mengetahui keberadaanku, nyawa kita berdua akan berada dalam bahaya."     

"Ah." Xiao Yan menganggukkan kepalanya dengan kuat. Hatinya yang tadi rileks karena telah berhasil meninggalkan Kekaisaran Jia Ma kini mendadak menjadi tegang. Meskipun saat ini tidak ada ancaman dari Sekte Misty Cloud, namun, makhluk yang lebih mengerikan telah muncul. Ia tidak memiliki pilihan selain mengatasinya dengan berhati-hati. Terlebih lagi, seperti apa yang dikatakan Yao Lao, dirinya yang sekarang terlalu lemah. Dengan kekuatannya yang kecil, jangan harap bisa melindungi Yao Lao dari pengejaran 'Aula Jiwa', Sekte Misty Cloud pun akan bisa menendangnya keluar seperti anjing yang kehilangan rumahnya.     

"Tanpa kekuatan, orang akan menjadi lemah dan tidak bisa melakukan apapun." Xiao Yan menghela nafas pelan, ketika ia mengepalkan tinjunya. Saat ini, ia sekali lagi merasakan perasaan tidak berdaya dan menginginkan kekuatan, seperti saat menghadapi Nalan Yanran di aula kediaman klan Xiao tiga tahun lalu!     

"Kekuatan! Aku butuh kekuatan!"     

Xiao Yan meraung keras di dalam hatinya. Di bawah tekanan 'Aula Jiwa' yang misterius, Xiao Yan memberitahu dirinya, bahwa yang ia paling butuhkan saat ini adalah kekuatan.     

"Karena sudah begini, mari kita terbang langsung ke Akademi Jia Nan. Kita tidak bisa terus melakukan perhentian singkat di sepanjang jalan." Sebuah peta dikeluarkan dari cincin penyimpanan. Xiao Yan dengan teliti mengamati benda itu untuk sesaat, sambil jarinya menelusuri garis merah di atasnya. Jarinya terhenti di sebuah bidang besar yang gelap di peta tersebut, lalu melewati sebuah wilayah hitam dan berhenti pada bintang berwarna biru di tengah wilayah tersebut.     

Pundak Xiao Yan sedikit bergetar dan Sayap Awan Ungu muncul perlahan dari punggungnya. Ia mengepakkan sayap dan tubuhnya terangkat ke udara. Setelah menyeimbangkan tubuhnya, ia akhirnya berubah menjadi sinar cahaya dan menghilang ke arah kaki langit bagian barat.     

Setelah menghilangnya Xiao Yan, daerah itu sekali lagi menjadi sunyi. Sekitar dua sampai tiga jam kemudian, gumpalan kabut berwarna hitam, mendadak terbang mendekat dari langit yang jauh. Akhirnya, benda itu berputar - putar di atas daerah, dimana Xiao Yan tadi berhenti. Suara rendah dan ragu - ragu terdengar dari kabut hitam tersebut. Gumpalan tersebut sempat ragu untuk sejenak, sebelum akhirnya terbang ke arah Xiao Yan terbang tadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.