Perjuangan Menembus Surga

Istirahat



Istirahat

0Melihat gadis yang menyapanya dengan wajah penuh kebahagiaan itu, wanita di dalam baju seputih sinar bulan itu tertawa dengan lembut. Sikapnya tenang, menunjukkan sifatnya yang bak seorang bangsawan. Sikapnya itu tidak membuat orang – orang disana berpikir bahwa ia adalah orang yang dingin. Sikapnya itu menggambarkan seseorang yang tenang dan penyendiri, yang membuat orang – orang disana mengaguminya. Bagaimanapun juga, waktu tiga tahun membuat gadis yang kekanak – kanakan itu menjadi jauh lebih dewasa.     

Semua orang di ruangan itu memandangi senyuman di wajah cantik wanita berbaju putih itu. Mereka semua hanya bisa diam terpaku melihatnya.     

Setelah wanita itu masuk ke dalam ruangan, seorang pria tua dengan baju yang sama ikut masuk ke dalam sana dan kemudian berdiri di belakang wanita itu. Saat mata tuanya berkedip, sesekali terpancar sinar yang terang. Tangannya yang penuh kerutan dan seperti cakar elang itu terulur dari lengan bajunya dan bergerak sesuka hatinya.     

Sesudah Ling Lin menyapa wanita berbaju putih itu, ia tersenyum dan menyapa orang tua itu dengan ramah, "Pak Tua Ge Ye."     

Orang tua yang bernama Ge Ye itu mengangguk dan tertawa, "He he bertahun – tahun kita tidak bertemu, Ling Lin benar – benar menjadi semakin cantik."     

Wajah wanita berbaju merah yang bernama Ling Lin itu memerah. Ia menarik tangan lembut wanita berbaju putih itu dengan manja. Ia berkata, "Kak Nalan, aku tidak menyangka kakak akan turun dari Gunung Misty Cloud. Jika ayah dan yang lainnya tahu, mereka akan merasa sangat senang."     

"Aku hanya menjalankan perintah guru. Terlebih lagi, saat ini aku memang perlu pulang ke rumah, jadi, aku mampir ke sini." Kata wanita berbaju putih itu dengan lembut. Ia melihat – lihat seluruh ruangan itu sebelum berkata dengan nada bercanda, "Aku melihat wajah adik Ling Lin yang muram tadi. Apakah ada orang yang mengganggumu?"     

Seolah diingatkan oleh pertanyaan itu, sebuah senyum kecut terlihat di wajah cantik Ling Lin. Walaupun ia manja, ia bukanlah orang yang bodoh. Melihat sikap pria paruh baya yang menyelamatkannya tadi, ia tahu bahwa pria muda itu bukanlah orang yang dapat ia lawan. Jadi, ia tidak menceritakan peristiwa itu dengan rinci agar tidak terjadi masalah yang lebih besar.     

"Itu bukanlah sesuatu yang serius. Aku hanya bertemu seseorang yang menarik." Ling Lin menggoyangkan tangannya. Ia melirik patung batu yang telah berubah menjadi cairan di sampingnya itu. Wajahnya yang cantik berubah pucat. Pria muda tampan yang terlihat lemah itu tidak punya belas kasihan sama sekali terhadap wanita yang diserangnya.       

Setelah tiga tahun latihan, wanita berbaju putih itu bukan lagi gadis kekanak – kanakan yang akan kabur ke rumah orang lain untuk menghindari perjanjian pernikahan hanya karena ia tidak menginginkannya. Jadi, ia dapat melihat perubahan di wajah Ling Lin. Iya menatap ke sisinya, melihat batu cair yang masih mengepulkan asap panas itu. Ia benar – benar tidak dapat percaya. Seketika, wajahnya berubah serius.     

Wanita berbaju putih itu menoleh dan bertukar pandang dengan Ge Ye di sebelahnya. Keduanya dapat melihat keterkejutan di mata satu sama lain.     

Saat mereka bertukar pandang, mereka berpikir, "Orang ini adalah orang yang kuat dan benar – benar mempunyai Dou Qi tipe api yang sangat hebat." Setelahnya, ekspresi terkejut mereka mulai hilang.     

Wajah Ling Lin hanya memucat sesaat sebelum kembali normal. Ia berbalik dan melihat sekelompok pria muda yang berkumpul di dekatnya. Tetapi, saat mereka memandang wanita berbaju putih itu dengan kagum. Wajah salah satu pria yang tidak dapat menutupi perasaannya itu berubah merah dan matanya terlihat penuh dengan perasaan.      

Melihat ekspresi pria itu yang memalukan, Ling Lin merengut. Ia bergumam dalam hatinya, "Sekelompok laki – laki sok jagoan. Klan kalian yang lemah tidak dapat dibandingkan dengan wanita itu. Kalian akan hancur seperti kerikil yang diinjak."     

Ling Lin menggelengkan kepalanya, tidak mempedulikan para pria muda itu. Ia tersenyum dan berkata kepada wanita berbaju putih itu, "Kak Nalan, sebentar lagi matahari akan terbenam, apakah kau tidak ingin bermalam di sini saja? Tempat ini punya ruangan khusus untuk memberi hiburan kepada orang – orang sekelas kakak."     

"Baiklah, aku akan mengikuti saranmu, adik Ling Lin." Wanita berbaju putih itu tersenyum dan mengangguk. Ia sekali lagi menatap batu yang mencair itu. Ia tersenyum lalu berkata dengan nada serius, "Sebelum aku turun dari Gunung Misty Cloud, guru telah memberitahuku bahwa Dou Qi di wilayah ini sangatlah besar. Di sini juga banyak orang – orang yang unik dan kejadian – kejadian misterius. Aku tidak menyangka akan melihat sesuatu yang baru, secepat ini.     

Mendengar hal ini, Ling Lin tersenyum dengan canggumg, tetapi tidak berkata apapun. Ia fokus berjalan di depan wanita itu untuk menunjukkan jalan bagi wanita dan orang tua itu.     

Saat mereka sudah pergi, terdengar bisikan – bisikan yang terdengar seperti lalat di ruangan itu.     

"Ck ck, sungguh tidak terduga. Bahkan murid pribadi ketua Sekte Misty Cloud datang untuk merayakan ulang tahun Mo Cheng. Reputasi Klan Mo pasti bertambah besar."     

"Betul. Ia sangatlah anggun walaupun usianya masih muda. Terlebih lagi, melihat kekuatan kita sekarang, kita tidak sebanding dengannya. Ia benar – benar pantas disebut sebagai murid pribadi Pemimpin Sekte Misty Cloud."     

"He he, benar – benar wanita yang cantik. Siapapun yang menikahinya, mempunyai beban yang berat. Ia adalah pemimpin masa depan Sekte Misty Cloud dan seorang putri dari klan Nalan. Siapakah orang di kerajaan Jia Ma ini yang dapat menandingi posisinya?"     

"Eh, aku tidak sengaja mendengar sebuah rumor bahwa dulunya, anak ketiga dari pemimpin klan Xiao di kota Wu Tan adalah tunangannya."     

"Cih, dari mana kau dapat berita itu? Tiga tahun lalu, Putri Nalan mendobrak masuk ke markas klan Xiao dan memaksa pemimpinnya untuk membatalkan pertunangan itu."     

"Ah? Bukankah itu hal yang sangat memalukan untuk klan Xiao?"     

"Lalu mengapa jika itu memalukan? Apakah klan Xiao mampu menandingi klan Nalan atau Sekte Misty Cloud? Bahkan setelah dipermalukan dengan sangat, mereka hanya dapat menelan rasa malu itu. Terlebih lagi, semua orang tahu bahwa anak ketiga dari ketua klan Xiao itu adalah orang yang cacat. Ia tidak dapat disejajarkan dengan kekuatan Putri Nalan yang luar biasa."     

"Cih. Kau tidak tahu apa – apa, tetapi berani berbicara berdasarkan informasi yang tidak jelas itu." Seorang pria yang duduk di pojok menatapnya, ia berkata dengan malas, "Putri Nalan memang pergi ke markas klan Xiao untuk membatalkan pertunangan itu. Tetapi, ia tidak mendapatkan surat pembatalan pertunangan. Ia malah mendapatkan surat cerai. Ya, Putra klan Xiao itu menceraikan orang yang posisinya sebanding dengan putri kerajaan itu."     

"Cerai?" Saat kata ini keluar, semua orang di ruangan itu terdiam. Mulut mereka menganga, tidak dapat mempercayai hal itu. Siapa yang dapat percaya bahwa seseorang yang tidak berguna berani menceraikan tunangannya yang posisinya jauh berada diatasnya?     

"Sial, orang ini benar – benar luar biasa." Walaupun kebanyakan dari orang di ruangan itu tidak percaya sepenuhnya terhadap cerita itu, ada beberapa orang yang bergumam dengan wajah terkejut.     

Butuh keberanian yang sangat besar untuk dapat menceraikan tunangan yang posisinya sangat tinggi dan wajahnya sangat cantik. Banyak dari orang – orang itu yang mengerti bahwa mereka tidak mempunyai keberanian semacam itu.     

…     

Sambil berdiri di depan pintu, Xiao Yan menatap pria paruh baya dari klan Mo itu yang sedang menutup pintu kamarnya dengan pelan. Ia berbalik dan memperlihatkan wajahnya yang lelah. Ia memijat mata hitamnya dan mengulurkan tangannya yang lemas ke arah Hai Bo Dong.     

Hai Bo Dong mengambil secangkir teh dari atas meja, meneguknya dan berkata kepada Xiao Yan, "Aku yakin, hal pertama yang ia lakukan setelah pulang adalah mencari tahu siapa kita."     

Xiao yan meregangkan pinggulnya sambil berjalan masuk ke kamarnya. Ia berkata, "Ya." Xiao Yan mengangguk, ia melanjutkan, "Biarkanlah ia melakukan apa yang dia ingin lakukan. Klan Mo tidak punya kemampuan sehebat itu untuk dapat menemukan informasi tentang kita. Sekarang, lebih baik kita beristirahat dahulu. Terbang tanpa berhenti selama beberapa hari benar – benar menguras tenagaku… Hmm, setelah kita beristirahat, kita akan pergi ke markas klan Mo untuk mencari Qing Lin."     

Melihat Xiao Yan akan masuk ke kamarnya, Hai Bo Dong mengangguk dan berjalan masuk ke kamarnya. Perjalanan beberapa hari itu juga membuat ia sedikit lelah.     

Setelah masuk ke kamarnya, Xiao Yan membuka matanya yang terasa berat itu. Ia melawan rasa kantuk di matanya. Ia mengusap cincinnya, sebuah cahaya hijau muncul dan membentuk Kursi Teratai Hijau yang melayang di udara.     

Kakinya menapak lantai dengan pelan sebelum ia duduk dengan tegak di kursi itu. Lalu, energi hangat mulai terasa di tubuh Xiao Yan yang bersentuhan dengan kursi itu, membuat rasa lelahnya mulai hilang.     

Xiao Yan menarik nafas dalam - dalam. Ia mengulurkan tangannya dan seberkas api hijau mulai bergerak bebas di ujung jarinya. Beberapa saat kemudian, ia menggeleng dan berkata dengan nada kecewa, "Karena kekuatannya yang sangat mengerikan, jurus ini tidak dapat dikendalikan semudah yang kukira."     

Setelah berlatih mengendalikan api hijau itu di telapak tangannya, Xiao Yan memejamkan matanya dan mulai memasuki mode latihan.     

Saat Xiao Yan memasuki mode latihan, energi di sekitarnya mulai bergerak. Kemudian, benang - benang energi itu terkumpul menjadi garis – garis energi. Kecepatan penyerapan energi ini jauh melebihi kecepatannya dulu. Jelas bahwa manfaat perubahan Metode Qi mulai terlihat dengan jelas.     

Garis – garis energi, dengan cepat menembus permukaan Teratai Hijau itu. Setelah melewati beberapa kali proses penjernihan, energi itu masuk ke tubuh Xiao Yan.     

Tubuh Xiao Yan diselimuti oleh pecahan – pecahan energi hijau yang bersinar mengikuti jalur Qi nya. Dinding – dinding jalur Qinya berdenyut dan Qi itu semakin jernih. Sejumlah besar energi yang tidak jernih diserap oleh dinding – dinding Qi itu. Setelah diserap, energi yang tidak jernih itu dikeluarkan melalui pori – pori Xiao Yan.     

Saat energi itu mengalir di jalur Qi yang rumit itu dan telah menyelesaikan satu putaran penuh, garis – garis energi itu telah mencapai kemurnian. Kemudian, energi yang telah dimurnikan itu melewati proses pembakaran oleh 'Inti Api Teratai Hijau'. Saat itu juga, gelombang – gelombang besar energi itu terlihat menciut dan beberapa saat kemudian, energi itu benar – benar hilang. Energi itu berubah menjadi setetes energi cair berwarna hijau yang bersinar. Cairan ini dengan pelan menetes ke dalam vortex.     

Saat Xiao Yan memasuki mode latihan yang membuatnya tidak sadarkan diri, Ling Lin sedang berjalan di depan wanita anggun berbaju putih itu, menyusuri koridor di luar ruangan itu. Tidak sengaja, ia berhenti di depan kamar Xiao Yan dan Hai Bo Dong. Ia membuka pintu dan perlahan memasuki ruangan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.