Perjuangan Menembus Surga

Awal Dari Pertarungan Besar



Awal Dari Pertarungan Besar

0"Bam!"     

Enam sosok orang menerabas angin secepat kilat melewati tanah lapang di dalam hutan. Dalam sekejap, mereka bertabrakan di tengah, lalu Dou Qi bergelora di udara layaknya semburan lahar gunung berapi. Saat Dou Qi mereka bertemu satu sama lain, Dou Qi tersebut membentuk satuan angin Dou Qi kuat yang meremukkan daun gugur di sekitar!     

Lawan Xiao Yan adalah seorang pemuda bernama Su Xiao. Ia mungkin memiliki tubuh yang paling lemah dari ketiga ketua grup. Namun, dari pembicaraan sebelumnya, Xiao Yan tahu bahwa orang ini lebih tangguh dari dua orang lainnya. Jika tidak demikian, dengan kesombongan Leng Bai dan Xiu Yan, mereka tak akan terlalu peduli dengan perkataannya. Tetapi, keduanya setuju dengan berbagai macam saran dari Su Xiao dari sekarang, seolah - olah Su Xiao adalah pemimpin mereka.     

"Chi!"     

Pedang Penguasa Xuan Berat yang besar menebas angin saat pedang itu membawa kumpulan bayangan hitam serta angin angin kencang, seperti sebuah gunung besar yang jatuh, saat pedang itu ditebaskan ke bawah dengan kencang di depan Su Xiao.     

Pedang penguasa besar itu hanya berjarak lima belas sentimeter dari kepala Su Xiao, saat badannya melayang ke belakang dengan pelan, seperti sebuah daun yang terangkat oleh angin sepoi - sepoi. Pedang itu mendarat dengan kencang, sekitar setengah inci di depan tubuh Su Xiao. Angin yang dibawa tebasan pedang itu meniup rambut Su Xiao, hingga semua rambutnya terangkat.     

"Kekuatan yang amat besar." Su Xiao tersenyum, lalu berkata, setelah menghindari serangan pedang berat milik Xiao Yan. Kakinya seketika menekan ke tanah, lalu tubuhnya tampak sangat ringan, saat ia menerjang ke depan. Ia dengan penuh tipu daya, mendekat ke arah Xiao Yan dengan sangat cepat, lalu dua buah belati berwarna gelap, yang berukuran kurang lebih lima senti, dilemparkan ke arah Xiao Yan dari dalam lengan bajunya. Tiba - tiba, tangannya berayun seperti kincir angin, saat dua belati tersebut seketika mengeluarkan banyak bayangan, lalu setiap ujung dari semua belati itu membawa pusaran angin. Semua belati itu menerjang ke dengan cepat dan membingungkan ke arah Xiao Yan.     

Su Xiao melemparkan belatinya dengan kecepatan tinggi, yang amat mengejutkan. Dalam hal kecepatan serangan, Xiao Yan mengakui bahwa dirinya tak akan mampu mencapai kecepatan seperti itu. Ia mungkin tak bisa memiliki kecepatan tersebut, tetapi tidak sulit bagi dirinya untuk menahan serangan itu. Ukuran Pedang Penguasa Xuan Berat mungkin memang besar dan juga berat, tetapi pedang itu juga memiliki kekuatan yang sulit untuk dipungkiri.     

Ketika pedang itu diayunkan mundur, pedang itu tampak seperti sebuah perisai di depan Xiao Yan. Serangan belati Xu Xiao yang tanpa henti, tertahan oleh pedang penguasa. Saat itu, terdengar suara dentangan yang terus menerus dan terlihat percikan api yang terbang ke segala arah. Hanya dalam dua kali hembusan bernafas, Su Xiao telah mengayunkan belatinya hingga dua puluh sampai tiga puluh kali dengan sangat cepat dan ganas. Namun, serangan belatinya yang keras dan cepat seperti kilat, ternyata tak berdaya melawan pertahanan kokoh dari pedang berat milik Xiao Yan!     

Dari angin samar di sekeliling tubuh Su Xiao, tampaknya Dou Qi yang ia pelajari adalah bagian dari afinitas angin yang cepat dan lincah. Oleh karena itu, kecepatan dan kelihaiannya memang sangat mengejutkan. Setelah mengetahui serangannya tertangkis, Su Xiao tidak menyerah karena itu. Malah, ia mengandalkan kecepatan dan kelihaiannya yang seperti daun, lalu berulang kali melintas mengitari Xiao Yan. Belati di tangannya terkadang mengeluarkan sebuah lengkungan dingin saat belati itu dilemparkan ke tempat, dimana Xiao Yan berada. Dalam benaknya, ia jelas mengetahui bahwa pedang berat di tangan Xiao Yan menyimpan kekuatan besar yang mematikan. Jika ia membiarkan musuhnya mendapatkan kesempatan untuk menggunakannya, hal itu akan menjadi sebuah ancaman besar untuknya. Oleh karena itu, ia tak akan memberikan sedikitpun kesempatan kepada Xiao Yan untuk menggunakan kemampuan maksimal pedang penguasa miliknya.     

Jika ia ingin bertarung, ia harus menekan musuhnya hingga musuhnya tak memiliki sedikitpun kesempatan untuk membalas! Ketika ia bertarung dengan orang lain di Akademi Dalam, Su Xiao mengandalkan kelincahan dan kecepatan serangannya yang ia banggakan, untuk menekan penantang - penantangnya, hingga mereka di ambang kelemahan, sebelum mereka dapat mengeluarkan seluruh kekuatan mereka!     

"Kekuatan seorang Da Dou Shi bintang enam… Murid - murid di akademi dalam memang sangat kuat!" Tubuh Xiao Yan sesekali bergerak sedikit. Pedang berat di tangannya terlihat seperti perisai yang berulang kali berpindah tempat dan mengitari sekitar tubuhnya. Mata Xiao Yan berulang kali mengarah ke setiap sudut yang mengitarinya. Walaupun kelincahan dan kecepatan serangan Su Xiao sedikit melebihi dugaannya, bagi orang seperti Xiao Yan yang memiliki Penglihatan Spiritual yang juga bekerja sebagai matanya, ia dapat melihat apapun di sekitarnya dalam sekejap, terlepas dari saat musuh menyerang. Setelah itu, ia mengambil langkah - langkah untuk bertahan dan menyerang balik. Maka dari itu, Su Xiao mungkin memang tampak menyerang dengan amat keji di tempat itu, tetapi ia tak sedikitpun memberi ancaman kepada Xiao Yan.     

Di sisi lain, Xiao Yan telah mempelajari dasar kekuatan Su Xiao, saat mereka saling menyerang satu sama lain, sebelumnya. Harus diakui, ia tak dapat menahan kekaguman di dalam benaknya. Umur Su Xiao mungkin hanya sekitar dua puluh lima tahun. Meskipun kecepatan berlatih semacam ini masih memiliki selisih jika dibandingkan dengannya, dapat dikatakan bahwa kemampuannya untuk menguasai kekuatan semacam itu di umurnya sekarang, memanglah luar biasa. Dahulu, ketika Xiao Yan berada di Kekaisaran Jia Ma, Da Dou Shi terkuat yang pernah ia temui kebanyakan adalah mereka yang telah memasuki usia paruh baya dengan pengecualian Nalan Yanran. Selain itu, Ayah Xiao Yan yakni Xiao Zhan, juga termasuk di antara mereka. Dari situ, sudah jelas bahwa dengan pencapaian yang dimiliki Su Xiao, ia dapat dikatakan sebagai seseorang yang sangat berbakat, terlepas dari di mana ia ditempatkan waktu ia berada di Kekaisaran Jia Ma. Namun, seseorang yang sangat berbakat seperti ini, tak bisa dikatakan langka, di dalam Akademi Dalam.     

"Memang sudah jelas di mana inti Akademi Jia Nan berada. Akademi Dalam ini telah menumbuhkan rasa penasaranku..." Xiao Yan bergumam di benaknya. Ia mengayunkan tangannya, lalu pedang berat seketika terayun ke belakang. Seketika, pedang itu menahan dua buah belati yang meluncur secepat kilat.     

Saat pertarungan sengit di tempat Xiao Yan sedang berlangsung, di tempat - tempat lain pun terjadi pertarungan yang membuat darah semua orang mendidih. Dalam sekejap, suara teriakan, suara pedang dan pisau bertabrakan dan ledakan Dou Qi berulang kali muncul di hutan yang sebelumnya sepi dan kosong. Pertarungan itu tampak amat meriah seperti kembang api.     

Melawan dengan Leng Bai yang kekuatannya hampir sama dengannya, Bai Shan tak sedikitpun berani meremehkannya. Tombak panjang warna perak di tangannya tampak seperti seekor python petir. Saat tombak itu diayunkan dengan keras dan cepat, petir menyambar di udara, lalu mengeluarkan sebuah suara 'chi chi' yang amat menakutkan.     

Leng Bai cukup terkejut oleh kekuatan yang diperlihatkan oleh Bai Shan. Ekspresinya berangsur - angsur menjadi serius. Tangannya membawa sebuah pedang besar yang penuh dengan kilat dingin. Aura dingin senjata itu, sangat tajam, ketika ia menebas ke bawah, lalu mengangkat senjata itu. Sesekali, pedang itu merobek baju Bai Shan yang menyebabkan benjolan merah di kulitnya.     

Dibandingkan dengan pertarungan Xiao Yan dan Bai Shan, pertarungan Wu Hao adalah satu - satunya yang membuat benak setiap orang yang menyaksikannya dipenuhi dengan ketakutan. Pemuda yang dipanggil Xiu Yan itu, tak menggunakan senjata apapun. Namun, selama bertarung, tubuhnya dipenuhi dengan Dou Qi berwarna abu - abu terang. Di dalam Dou Qi yang membungkus badannya, warna kulitnya yang sebelumnya berwarna abu - abu terang, telah berubah menjadi seperti warna batuan gunung yang memperlihatkan kekuatan yang keras. Saat ia mengayunkan kedua tangannya yang amat besar, kedua tangan itu seperti batuan yang terbang melintas. Jika lawannya adalah seorang penakut, pasti ia tak akan berani melawan Xiu Yan satu lawan satu dengan sembarangan.     

Semua serangan Xiu Yan termasuk ke dalam tipe kekuatan murni yang tak mempunyai banyak trik. Jika lawannya adalah orang lain, lawannya mungkin akan mengandalkan gaya bertarung menghindar untuk melawannya. Tetapi, Wu Hao berbeda. Dari pedang berat berwarna darah miliknya yang hampir sama seperti pedang berat milik Xiao Yan, ia bahkan tak pernah mundur di pertarungan itu. Dou Qi warna darah, tak hentinya bergelora di tubuhnya. Ia seketika mengayunkan tangan beratnya yang membawa suara seperti ledakan, saat serangannya berulang kali bertabrakan dengan serangan Xiu Yan.     

Sikap Wu Hao, dimana ia sama sekali tak menghindar, membuat Xiu Yan merasa lebih percaya diri, saat mereka bertarung. Ketika ia bertarung dengan orang di Akademi Dalam, jarang ada orang yang mau bertarung dengannya menggunakan cara seperti itu. Tiba - tiba, ia tak dapat menahan rasa puas di benaknya saat ia menatap langit dan tertawa keras. Ia mungkin memang bertarung sambil tertawa, tetapi pukulan tangannya yang berputar - putar tak melemah sedikitpun karena hal tersebut. Sebaliknya, serangan - serangannya telah bertambah kuat. Suara 'hu hu' dari hembusan angin yang dihasilkan oleh tangannya, membisingkan orang hingga gendang telinga mereka terluka. Pada radius setengah meter dari dirinya, daun gugur yang terkena pukulannya akan hancur menjadi debu.     

Di tanah lapang terbuka itu, letusan energi dahsyat berulang kali terdengar dari tiga tempat bertarung yang berbeda. Keenam orang itu terlihat seolah - olah seperti perekat, saat mereka bertarung satu sama lain. Kekuatan mereka tampak seperti kumpulan pedang. Ketika mereka sesekali muncul, mereka akan memotong pepohonan di sekitar menjadi dua bagian, lalu, pohon - pohon itu akan tumbang!     

Di luar ketiga pertarungan ini, area yang paling meriah berada di tempat dimana kelompok murid baru bertarung melawan dua belas kakak tingkat. Dou Qi warna - warni terlihat di area pertandingan hingga Dou Qi itu tampak sangat indah.     

Dalam lingkaran pertarungan yang ricuh ini, murid baru memang memiliki jumlah yang lebih banyak tetapi mereka dirugikan karena mereka tidak memiliki komunikasi dan kerjasama yang baik. Di sisi lain, kedua belas kakak tingkat di Akademi Dalam tidak hanya memiliki kekuatan individu yang melebihi kekuatan murid baru, tetapi mereka juga memiliki kerja sama tim yang lebih bagus dari pada yang dimiliki murid baru. Karena itu, setelah pertarungan telah dimulai, banyak murid baru yang berangsur - angsur terpental keluar dari lingkaran pertarungan itu. Namun, keadaan mereka mulai membaik dengan berpartisipasinya Xun Er dan Hu Jia. Karena sebuah pondasi, serangan - serangan murid baru berangsur - angsur menjadi teratur. Akhirnya, Xun Er dan Hu Jia masing - masing menggiring murid baru saat keduanya memotong pertahanan gendang logam dari kedua belas kakak tingkat seperti dua buah pisau tajam yang memisahkan kelompok dua belas orang yang sedang berdekatan dan secara bertahap menaklukkan mereka.     

Harus dikatakan, efek yang diberikan Xun Er dan Hu Jia sangatlah penting. Setelah lingkaran pertahanan musuh dirobek, pera murid senior akhirnya mulai panik. Hanya dalam waktu tujuh hingga delapan menit, terdapat dua hingga tiga murid senior yang terpental keluar dari lingkaran pertempuran, setelah tubuh mereka menerima lebih dari sepuluh tinju dan tendangan secara bersamaan. Setelah itu, mereka muntah darah dan roboh.     

Keseluruhan area pertandingan berangsur-angsur berubah warna menjadi putih panas saat itu juga. Kebrutalan pertarungan juga membuat orang - orang terkejut. Meskipun tidak menyebabkan satupun kematian, banyak murid yang telah melukai musuhnya hingga terluka parah karena mata mereka memerah. Mereka adalah para murid baru dan juga para senior.     

Singkatnya, 'Kompetisi Berburu Energi Api' tahun ini tampaknya akan mengejutkan seluruh orang di Akademi Dalam. Hal ini karena kompetisi tersebut adalah yang pertama kalinya selama sepuluh tahun terakhir, dimana murid baru yang berpartisipasi dalam Kompetisi Berburu telah memberikan tekanan kepada murid yang lebih tua hingga sejauh ini.     

Saat pertandingan di area pertandingan telah benar - benar memanas, sebuah perubahan tampak dalam pertarungan Xiao Yan.     

Setelah saling menyerang selama lebih dari sepuluh menit, Xiao Yan dapat dikatakan, telah memahami pola serangan Su Xiao secara keseluruhan. Setelah itu, serangan Su Xiao Yang tampak seperti petir, juga berhenti.     

Tangan Xiao Yan memegang pedang berat dengan erat. Sesaat kemudian, ia mengeluarkan teriakan pelan, saat tubuhnya mulai berputar seperti sebuah baling - baling. Bayangan yang besar dan gelap, menghembuskan angin kencang yang mengenai wilayah di sekitarnya yang berjarak dua meter dari tubuhnya.     

"Klang!" Beranjaknya Xiao Yan dari posisi bertahan juga berada di luar perkiraan Su Xiao. Ia dengan segera mundur ke belakang, saat tangannya menekan sebuah belati ke arah tubuh pedang penguasa dengan amat terampil, ia memanfaatkan kekuatannya untuk mendorong badannya ke udara.     

Melihat Su Xiao lompat mundur, ujung bibir Xiao Yan memperlihatkan sebuah senyuman dingin. Pedang berat di tangannya segera ia tancapkan ke tanah, lalu tangannya dengan cepat membentuk beberapa segel. Beberapa saat kemudian, ia memiringkan kepalanya sedikit ke belakang, saat ia menggembungkan mulutnya dan langsung membukanya dengan tiba - tiba, sesaat kemudian. Seketika, sebuah auman harimau bersuara aneh, terdengar dari mulut Xiao Yan.     

Auman itu terdengar dari mulut Xiao Yan, ketika Su Xiao yang sedang berada di belakangnya, seketika mendengarkan suara gaduh, yang seperti petir di pikirannya. Dalam sekejap, benak Su Xiao menjadi pusing dan lumpuh.     

'Raungan Harimau Singa Penghancur Emas'! Ini adalah Teknik Dou gelombang suara yang telah dikuasai Xiao Yan sebelum perjalanannya menuju ke Akademi Dalam. Sekarang, setelah ia mengeluarkannya untuk pertama kalinya, ia mendapatkan sebuah efek yang membuatnya bergembira!     

Walaupun kepeningan Su Xiao hanya bertahan sekejap saja, waktu yang singkat itu menentukan siapa pemenang dalam pertarungan antara orang - orang kuat!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.