Perjuangan Menembus Surga

Penyergapan dan Pembunuhan



Penyergapan dan Pembunuhan

0Sebuah bayangan gelap mendadak melesat masuk ke dalam semak - semak di hutan yang lebat. Matanya memandang melalui celah - celah di antara batang dan menatap pada sebuah titik di bawah sebuah pohon yang besar, yang hanya berjarak seratus meter. Lebih dari sepuluh sosok manusia sedang beristirahat di tempat itu.     

Xiao Yan mengangkat wajahnya dan mengamati cuaca dari dalam hutan yang lebat. Ia sempat ragu sejenak, nafasnya begitu tenang hingga tidak ada goyangan sama sekali. Meskipun sasarannya ada di depan matanya, ia tidak terburu - buru menyerang. Lagipula, Fan Ling adalah seorang di tingkat Dou Ling, sementara dua orang tua di sisinya juga memiliki kekuatan sekitar kelas Dou Ling. Ditambah dengan penjaga yang cukup kuat, bahkan Xiao Yan yang dibantu oleh Yao Lao, akan kesulitan menghadapi mereka semua dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, ia harus mencari kesempatan terbaik untuk menyergap. Jika tidak, kemungkinan besar, situasinya akan merepotkan, setelah ia menunjukkan dirinya. Lagipula, kekuatan Sekte darah bisa dianggap cukup kuat di 'Daerah Pelosok Hitam'.     

Tatapan mata Xiao Yan terfokus dengan sungguh - sungguh pada kelompok Fan Ling itu. Mereka beristirahat selama hampir sepuluh menit sebelum mereka akhirnya berdiri sekali lagi. Ketika Xiao Yan hendak berpikir bahwa mereka akan bergegas melanjutkan rute mereka tadi, justru kelompok itu tiba-tiba berbelok dan langsung bergegas menuju bagian barat 'Kota Tanda Hitam'.     

"Uh." Xiao Yan terkejut ketika ia melihat rombongan Fan Ling mendadak berganti arah. Raut wajahnya seketika sedikit berubah. Apakah ia ketahuan? Pemikiran ini sempat berkelebat di benaknya untuk sesaat, sebelum akhirnya ia buang jauh - jauh. Orang paling kuat di rombongan itu adalah seorang Dou Ling, jadi, mustahil bagi mereka untuk melacak Qi-nya. Terlebih lagi, jika mereka menemukannya, perubahan arah gerak mereka tidak akan terjadi. Lagipula, seseorang yang dari luar tampak hanya seperti setingkat Da Dou Shi, tidak cukup untuk membuat mereka takut seperti ini.     

"Apa yang mereka rencanakan?" Keraguan terlintas di hati Xiao Yan. Jari kakinya dengan lembut menekan cabang pohon dan tubuhnya terlihat seperti seekor kelelawar pada malam hari, dengan lembut meluncur maju dan mendarat di sebuah pohon besar. Setelah itu, ia sekali lagi mengikuti ketat rombongan di depannya.     

Dua kelompok orang, satu di depan dan satu di belakang, hanya berjarak seratus meter di antara mereka ketika mereka bergegas maju ke arah wilayah barat 'Kota Tanda Hitam'. Setelah mereka berlanjut selama dua puluh menit, suara berat Yao Lao mendadak terdengar di hati Xiao Yan, "Anak muda, berhati - hatilah. Ada sejumlah aura yang kuat, yang tersembunyi di teluk kecil di depan. Di antara mereka, ada satu yang jauh lebih kuat daripada Qi Dou Huang pada rumah pelelangan tadi. Terlebih lagi, Qi ini segelap dan sedingin es. Sangat mirip dengan Qi milik Fan Ling."     

Tubuh yang tadi melesat maju, mendadak berhenti setelah kata - kata Yao Lao ini terdengar. Raut wajah Xiao Yan berubah drastis, saat ia memaksa membelokkan tubuhnya dan bersembunyi di belakang sebuah pohon. Di dalam hatinya, ia berkata dengan terkejut, "Apakah kita sudah masuk perangkap orang?"     

"Tampaknya tidak." Yao Lao menggumam, "Dilihat dari cara mereka menyembunyikan keberadaan mereka, mereka sedang menunggu sesuatu. Apakah mereka harus menghabiskan begitu banyak tenaga untuk menghadapimu yang hanya seorang Da Dou Shi lemah?"     

"Penyergapan?" Wajah Xiao Yan berubah suram sebelum ia menghela nafas lega. Alisnya menunjukkan bahwa ia penuh dengan keraguan ketika ia berkata, "Seorang Dou Hang memimpin sebuah kelompok besar untuk bersembunyi dan menyiapkan penyergapan di sini... apa yang mereka coba lakukan?"     

Mata Xiao Yan berkedip pelan. Tatapannya tiba - tiba terarah menuju 'Kota Tanda Hitam'. Setelah tertegun untuk beberapa saat, ia tampaknya sudah menduga, kalau ada sesuatu dan tidak bisa menahan untuk merasa tercengang di dalam hatinya, "Orang - orang ini tidak berpikir untuk mencuri benda hasil lelang itu, kan?"     

"Yah, kemungkinan besar seperti itu. Teknik Dou Kelas Di atau 'Pil Naga Misterius Yin-Yang' itu, salah satu dari dua hal ini akan bisa membuat Sekte Darah mengeluarkan banyak tenaga untuk mencuri. Hal seperti menghalangi jalan dan merampok cukup sering terjadi di dalam 'Daerah Pelosok Hitam'." Yao Lao juga terkejut ketika ia mendengar hal ini. Namun, ia tidak membantah tebakan Xiao Yan.     

"Lalu, apa yang kita lakukan? Fan Ling telah memasuki area penyergapan dan melihat bahwa keadaan masih tenang, para penyergap itu sudah jelas adalah orang - orang dari Sekte Darah. Karena guru telah merasakan seseorang yang lebih kuat dari pemimpin 'Delapan Gerbang' di teluk kecil bergua itu, bukankah sekarang mustahil untuk mengambil potongan peta itu?" Xiao Yan mengernyitkan alisnya, ketika ia berkata tanpa daya.     

Xiao Yan mengangguk pelan. Matanya menyapu ke segala arah sebelum ia menekan nafasnya sekuat tenaga. Ia diam - diam melesat ke area yang lebih tinggi di dalam hutan agar ia bisa melihat dengan lebih baik.     

Tubuh Xiao Yan tengkurap di sekumupulan semak belukar. Lahan yang menopang tubuhnya memungkinkannya untuk melihat semua hutan yang menurun di bawah. Tatapannya terselubung ketika bergerak melintasi hutan, yang begitu sunyi, bahkan tidak ada desiran sedikitpun. Jika bukan karena peringatan Yao Lao, kemungkinan, Xiao Yan akan mengikuti Fan Ling dan melesat ke hutan kecil dan tidak akan menemukan penyergapan tersembunyi ini.     

Di daerah timur sekumpulan hutan kecil ini, terdapat sebuah jalan kecil yang berkelok - kelok hingga akhir. Jika dipandang di sepanjang wilayah bagian barat hingga ke jalan kecil itu, bisa dilihat secara samar - samar batas luar 'Kota Tanda Hitam'. Dari kelihatannya, hutan kecil ini sepertinya adalah jalan yang harus dilalui pada sisi barat 'Kota Tanda Hitam'. Tidak heran orang - orang dari Sekte Darah mempersiapkan penyergapan mereka di sini.     

Tubuh Xiao Yan tampak seperti mayat, yang terbaring diam di dalam semak belukar. Pernapasannya ia tekan hingga ia hanya menghirup nafas sekali setiap dua hingga tiga menit. Lagipula, terdapat seseorang setingkat Dou Huang yang kuat di dalam hutan kecil di bawah itu. Jika bukan karena Yao Lao yang diam - diam membantunya, kemampuan Xiao Yan tidak akan cukup untuk bisa bersembunyi dengan lancar tepat di dekat mereka.     

Setelah rombongan Fan Ling memasuki hutan kecil, tempat yang agak terpencil itu menjadi sangat sunyi. Bahkan, burung - burung yang terbang, berdesir dan gemetar, ketika mereka meringkuk di sarang mereka, karena telah merasakan nafsu membunuh yang merayap keluar. Mereka bahkan tidak berani bersuara sedikitpun.     

Suasana sunyi yang aneh menyelubungi wilayah itu untuk waktu yang cukup lama.     

Xiao Yan menyipitkan matanya. Seluruh tubuhnya tengkurap di atas tanah. Pada saat tertentu, jarinya, yang masih menyentuh tanah, sedikit bergetar. Matanya mendadak terbuka, ketika ia mengangkat wajahnya dan mengalihkan pandangannya kepada sebuah jalan kecil yang mengarah ke 'Kota Tanda Hitam'. Terdengar suara ringkikan kuda yang lemah dan samar datang dari arah tersebut.     

"Apakah mereka sudah akan tiba?" Xiao Yan menggumam pelan di dalam hatinya. Matanya juga berangsur - angsur menjadi lebih tajam. Di jalan itu, di kejauhan, sekelompok sosok manusia yang sedang menunggangi kuda, melaju cepat ke arah yang berlawanan dari jalan itu seperti sedang mengejar bintang dan bulan. Debu kuning melambung ke angkasa di sepanjang jalan yang mereka lewati.     

"Krek." Saat suara langkah tapak kuda mulai bertambah keras, beberapa suara lembut tali busur yang sedang ditarik terdengar di dalam hutan kecil tadi.     

Jika dipandang, sosok - sosok manusia yang menunggang kuda itu, perlahan semakin nampak, seiring mereka bergerak maju. Setelah melihat bahwa orang yang memimpin adalah seorang wanita yang mengenakan gaun berwarna hijau, hati Xiao Yan, yang masih bersembunyi di semak - semak, berdegup kecang. Ia diam - diam berbicara di hatinya, "Orang - orang dari Sekte Darah ini memang berencana mendapatkan 'Pil Naga Misterius Yin-Yang'. Namun, tidakkah mereka takut jika 'Rumah Ular Langit' akan membalas dendam? Jika Rumah Ular Langit mampu bertanding untuk mendapatkan benda berharga ini, kemungkinan besar, kekuatan mereka juga tidak bisa dianggap lemah di benua ini, bukan?"     

"Ah, hal itu masih bisa dilalui." Yao Lao berkata pelan, "Aku rasa, keberadaan Dou Huang di hutan di bawah adalah Pemimpin Sekte dari Sekte Darah. Karena dia sendiri telah bertindak, mereka pasti tidak akan membiarkan orang-orang dari 'Rumah Ular Langit' kabur. Selama tidak ada yang selamat, 'Rumah Ular Langit' hanya bisa merasa marah. Lagi pula, hal seperti membunuh orang di tengah perjalanan mereka terjadi hampir setiap hari di 'Daerah Pelosok Hitam'."     

"Tidak membiarkan siapapun selamat? Sepertinya cukup kejam." Xiao Yan membuka mulutnya ketika ia mendengar hal ini. Namun, ia tidak begitu heran. Jika kabar seperti ini menyebar, dua faksi itu akan bertarung hingga mati. Terlebih lagi, masalah ini melibatkan harta berharga seperti 'Pil Naga Misterius Yin-Yang'. Sudah sewajarnya tidak ada ruang untuk bernegosiasi. Lagipula, 'Rumah Ular Langit' pasti tidak akan membiarkan hal ini terjadi setelah membayar begitu mahal.     

Lebih dari sepuluh sosok manusia dalam sekejap melewati jalan kecil tadi. Beberapa saat kemudian, hutan kecil yang sunyi itu tampak di mata mereka.     

Orang yang memimpin 'Rumah Ular Langit' adalah Tetua Qing yang cantik itu, orang yang dilihat oleh Xiao Yan di area lelang. Setelah bergegas sampai di titik ini, ia mengangkat wajahnya dan memandang hutan di kejauhan. Ia agak mengernyitkan alisnya. Karena ia mampu menjadi Tetua dari 'Rumah Ular Langit', kekuatan dan pengalamannya sudah pasti tidak bisa dibandingkan dengan orang biasa. Ia juga tahu alasan dibalik untuk berhati-hati sebelum memasuki setiap hutan. Terlebih lagi, ia sekarang membawa harta benda unik yang sangat berharga seperti 'Pil Naga Misterius Yin-Yang' dengannya. Ia pasti harus lebih waspada selain berhati-hati saja.     

Tetua Qing mengangkat tangannya dan menunjukan sebuah isyarat. Kecepatan mereka berangsur - angsur melambat. Ia melambaikan tangannya yang lembut, dan ruang di depannya sedikit bergelombang. Seketika, sebuah ular energi kecil berwarna zamrud muncul di sampingnya, dan mendarat di semak-semak. Ular itu menyerbu hutan dengan kecepatan yang mengerikan.     

Ular energi kecil itu merayap ke dalam hutan. Ketika mata zamrudnya hendak melihat-lihat, angin kencang tiba-tiba terdengar. Panah yang tajam seketika dengan keras menancap di kepala ular itu. Ular itu melawan untuk sementara waktu sebelum berubah menjadi energi dan perlahan menghilang.     

Di saat ular energi kecil itu terbunuh, raut muka Tetua Qing, yang telah mencapai sebuah titik tidak jauh dari hutan, berubah seketika. Ia berteriak dengan tegas, "Hati - hati! Ini penyergapan!"     

"Ha ha, kau memang pantas menjadi Tetua dari 'Rumah Ular Langit'. Taktikmu untuk menggumpalkan Dou Qi menjadi seekor ular sungguh menakjubkan." Teriakkan Tetua Qing baru saja terdengar ketika tawa seperti burung hantu terdengar dari hutan di waktu yang bersamaan. Qi yang kuat tiba-tiba melambung ke angkasa. Bayangan semerah darah melesat dari hutan dan mendarat dengan mantap di atas sebuah pohon yang besar. Sepasang matanya yang mengandung cahaya merah dan hawa dingin yang kental dan gelap, yang sukar untuk disembunyikan, menyapu ke arah kelompok Tetua Qing di luar hutan.     

"Fan Lao?"     

Melihat pria tinggi berbadan besar yang mengenakan jubah merah besar, yang warnanya mirip seperti darah segar, raut wajah Tetua Qing berubah drastis. Ia seketika berteriak dengan lagak yang tegas, namun hatinya merasakan keraguan, "Apa yang kau maksud dengan ini? Jangan bilang kau ingin menyatakan perang dengan 'Rumah Ular Langit'?"     

"Ha ha, aku tidak berpikir untuk menyatakan perang. Namun, aku tertarik dengan 'Pil Naga Misterius Yin-Yang' yang berada di tangan Tetua Qing itu!" Pria berjubah merah itu tersenyum. Namun, di senyum itu terdapat kepekatan yang merembes keluar, yang sulit untuk disembunyikan.     

"Mundur! Semuanya pergi dari sini sendirian. Selama salah satu dari kita berhasil kabur, laporkan kejadian ini ke Kepala Rumah sekarang juga!" Mendengar kubu lawannya menyebut 'Pil Naga Misterius Yin-Yang', hati Tetua Qing berdegup. Ia tahu tidak ada kesempatan untuk berdiskusi mengenai hal ini. Seketika, ia tidak ragu lagi lalu berteriak dengan tegas. Kakinya langsung menginjak punggung kuda ketika tubuhnya dahulu yang berubah menjadi sebuah bayangan yang melesat ke dalam semak belukar di samping jalan utama.     

"Siu, siu, siu"     

Ketika orang dari 'Rumah Ular Langit' berpencar mundur, sebuah gelombang angin kencang tiba - tiba terdengar dari dalam hutan. Anak panah yang tak terhitung jumlahnya, yang memancarkan cahaya dingin dan kekuatan yang ganas, melesat dari segala arah. Di bawah hujan panah yang tidak bercelah ini, bahkan, Tetua Qing hanya bisa melambatkan gerakannya. Tubuhnya melesat ketika ia menghindari panah - panah itu.     

Orang - orang dari 'Rumah Ular Langit', yang telah menyebar dan melaju ke segala arah, sekali lagi dipaksa untuk berkumpul bersama. Saat ini, nyaris seratus pejuang Sekte Darah, mengenakan jubah merah dan membawa pisau darah di tangan mereka, menyerbu dari kegelapan hutan yang hitam dari empat sisi jalan itu.     

Wajah - wajah dari pejuang Sekte Darah ini begitu tanpa ekspresi, tampak seperti boneka. Namun, mata mereka penuh dengan kegelapan pekat dan kekejian seperti yang ditunjukkan Fan Ling.     

"Tetua Qing, serahkan 'Pil Naga Misterius Yin-Yang' itu dan aku akan membiarkanmu hidup! Jika tidak, matilah!"     

Tubuh lelaki berjubah hitam di atas pohon tadi melesat seperti hantu dan sekejap muncul di langit pengepungan. Teriakkan gelapnya yang pekat, menggema di udara di atas jalan tadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.