Perjuangan Menembus Surga

Rumah Pelelangan



Rumah Pelelangan

1Xiao Yan berjalan keluar dari rumah lelang dan berhenti di pintu masuk. Ia menatap ke atas, melihat langit yang mulai mendung, sebelum ia menghembuskan nafas panjang. Setelah itu, dia membalikkan badannya dan menuju ke aula rumah lelang.     
0

"Aku harus mengambil uang dan benda - benda yang sudah aku tawar terlebih dahulu." Xiao Yan bergumam pada dirinya sendiri, saat ia berjalan.     

Saat ia memasuki aula, Xiao Yan mengeluarkan kartu VIP tingkat duanya, lalu menyerahkannya pada seorang pelayan wanita. Setelah ia menjelaskan tujuannya, ia dipersilahkan masuk dengan hormat oleh wanita itu.     

"Tuan, mohon tunggu sebentar. Pameran lelang akan segera berakhir. Saat waktunya tiba, seseorang yang bertanggung jawab akan membantu anda mengumpulkan barang yang sudah anda bawa." Pelayan wanita itu menaruh secangkir teh hangat di atas meja, di dekat Xiao Yan, sebelum keluar dari ruangan sambil tersenyum.     

Xiao Yan mengangguk sedikit lalu mengangkat cangkir dengan tangannya. Ia merasakan hangatnya teh itu, namun tidak meminumnya. Tidak ada salahnya untuk sedikit berhati - hati di 'Daerah Pelosok Hitam'. Apalagi di tempat lelang ini, yang tampaknya terlihat jujur, namun sebenarnya adalah tempat yang gelap yang benar - benar kacau.     

Xiao Yan menutup matanya. Ia mengetukkan jarinya ke meja dengan perlahan. Ketukannya berlanjut beberapa saat, sebelum sebuah suara langkah kaki terdengar di dalam ruangan. Jari Xiao Yan berangsur - angsur berhenti, lalu ia membuka matanya dan melihat ke tirai yang sudah terbuka. Ada seorang pria tua kurus keriput yang memimpin dua pelayan wanita, ketika mereka berjalan masuk dan tersenyum.     

"He he, tuan adalah orang yang telah melelang 'Pil Roh Hijau', kan? Saya adalah orang yang bertanggung jawab untuk segala urusan di sini, dan kau bisa memanggilku Pengawas Hu." Ketika orang tua itu melihat Xiao Yan, yang badannya tertutup jubah hitam, ia mendekat dan berbicara sambil tersenyum.     

"Yao Yan." Xiao Yan agak mengangguk dan menjawab lembut, "Pengawas Hu, apakah pameran lelang sudah berakhir?"     

"He he, pameran sudah berakhir dengan sukses." Pengawas Hu mengangguk sambil tersenyum lebar, ketika pandangannya terarah ke seluruh badan Xiao Yan tanpa meninggalkan satu tempat pun. Namun, ia tidak menemukan sesuatu yang dapat membuatnya mengenali identitas Xiao Yan. Lalu, ia melambaikan tangannya dan seorang pelayan perempuan dari belakang, segera membawa piring perak dengan tangannya. Di atas piring perak itu ada sebuah kartu ungu-emas dengan garis - garis lima warna tergambar di atasnya.     

Kartu emas keunguan bergaris lima adalah sesuatu yang hanya bisa digunakan dan dimiliki oleh seorang Dou Ling di benua ini. Namun, tidak semua hal adalah mutlak. Seperti yang telah diketahui, ahli kimia tingkat tiga juga memiliki status tersebut.     

"Tuan Yao Yan, 'Pil Roh Hijau' anda telah dilelang seharga dua juta tujuh ratus ribu. Setelah dipotong sepuluh persen untuk biaya administrasi pameran lelang, anda masih mempunyai dua juta empat ratus tiga puluh ribu." Mata Pengawas Hu tertutup sampai nampak seperti garis, saat ia tersenyum dan lanjut berbicara, "Anda sudah mengeluarkan satu juta dua ratus ribu untuk 'Ganoderma Inti Api' dan empat ratus ribu untuk Kuali 'Api Persegi Terang'. Akhirnya, anda masih mempunyai sisa delapan ratus tiga puluh ribu, yang tersimpan di dalam kartu emas keunguan ini. Semua barang yang anda beli ada di dalam cincin penyimpanan ini."     

Pengawas itu melambaikan tangannya dan seorang pelayan perempuan menyerahkan piring perak ke Xiao Yan. Kartu emas keunguan dan sebuah cincin penyimpanan biasa terlihat ada di atas piringan perak itu.     

"Biaya administrasi yang tidak masuk akal." Xiao Yan menggelengkan kepala tak berdaya dalam lubuk hatinya. Ia tidak mengira setelah bekerja lebih dari setengah hari, ia hanya memiliki sisa koin emas kurang dari satu juta.     

Xiao Yan mengulurkan tangannya lalu mengambil kartu dan cincin penyimpanan tersebut. Ia dengan teliti memeriksa 'Ganoderma Inti Api' dan Kuali 'Api Persegi Terang', sebelum memindahkan barang tersebut ke cincin penyimpanannya sendiri.     

"Oh ya, Pengawas Hu, faksi mana yang berhasil menawar 'Pil Naga Misterius Yin-Yang' di akhir acara?" Xiao Yan mendadak bertanya santai, karena rasa penasaran setelah mempersiapkan semuanya dengan benar.     

"He he, barang itu akhirnya terjual kepada 'Rumah Ular Langit'." Pengawas Hu tanpa ragu menjawab pertanyaan Xiao Yan. Ditambah lagi, banyak hadirin yang menyaksikan lelang itu. Bahkan, jika dia tidak mengatakan hal itu, kabar itu akan tersebar ke setengah dari 'Daerah Pelosok Hitam' dalam setengah hari.     

"'Rumah Ular Langit', ya." Alis di balik jubah hitamnya berkedut, ketika Xiao Yan menggumam di dalam hati.     

"Karena aku sudah mendapatkan barang sudah aku bayar, aku seharusnya tidak merepotkanmu kembali. Sampai jumpa." Ketika ia mendapatkan jawaban, Xiao Yan berhenti merasa ragu, saat bersalaman dengan pengawas dan keluar ruangan.     

"Tuan Yao Yan, mohon tunggu sebentar. Pemimpin kami tertarik pada tuan. Jika tuan bersedia, bisakah tuan menemui dan berbincang dengan pemimpin kami?" Pengawas Hu seketika bertanya sambil tersenyum ketika ia melihat Xiao Yan yang hendak keluar.     

Xiao Yan mengerutkan dahinya sedikit di balik jubah hitamnya dan perlahan berkata, "Lupakan hal itu. Aku di sini hanya untuk membuang barang - barang yang tidak kuperlukan. Apa yang membuat pemimpinmu tertarik? Aku minta maaf, aku masih mempunyai tugas yang harus aku lakukan dan tak bisa berlama - lama di sini. Jika aku hendak menjual sesuatu suatu saat, aku pasti akan mencari Pengawas Hu. Sampai jumpa."     

Dari situ, Xiao Yan tak perlu menunggu Pengawas Hu untuk membujuknya untuk tetap tinggal. Malahan, dia berjalan keluar cepat menjauh dari aula.     

Pengawas Hu menutup matanya sedikit sambil berdiri di aula, saat melihat Xiao Yan hilang dari penglihatannya. Ia tak bisa menahan untuk tak mengernyitkan alisnya.     

"Bagaimana? Apakah kau mendapatkan identitasnya?"     

Sebuah suara samar terdengar di aula. Pengawas Hu membalikkan badan dan melihat seorang pria paruh baya dengan postur gagah yang duduk di kursi Xiao Yan sebelumnya. Setelah munculnya pria itu, atmosfer di dalam aula menjadi sedikit tegang, membuat pinggang Pengawas Hu beberapa kali membungkuk.     

"Ketua." Pengawas Hu segera berkata dengan hormat, setelah melihat pria paruh baya, yang rambutnya agak putih ini, "Untuk saat ini, saya tidak bisa mengenalinya. Orang ini menyembunyikan identitasnya dengan sangat handal. Jika dipikir secara rasional, fakta bahwa ia bisa mengeluarkan tiga 'Pil Roh Hijau' sekaligus, kemungkinan besar ia adalah seorang ahli kimia. Terlebih lagi, kemungkinan, tingkatnya cukup tinggi. Lagipula, pil yang setingkat dengan sebuah 'Pil Roh Hijau' adalah hal yang sulit untuk dimurnikan oleh ahli kimia tingkat empat biasa. Saya sudah memikirkan semua ahli kimia tingkat tinggi yang kutahu, tapi saya tidak bisa mencocokkan sosoknya dengan mereka.     

Pria paruh baya itu mengerutkan alisnya sedikit, ketika ia menyuarakan suara 'hmm' pelan. Suaranya yang samar mengandung niat membunuh yang gelap dan dingin, yang sulit untuk ia sembunyikan, "Kirim seseorang untuk mengikutinya diam - diam dan temukan latar belakangnya. Seorang ahli kimia tingkat tinggi yang dapat memurnikan sebuah 'Pil Roh Hijau' bukanlah seseorang yang mudah untuk dijumpai. Berusahalah sekuat tenagamu untuk membuatnya bekerja untuk faksi 'Delapan Gerbang'. Jika hal itu tidak mungkin, singkirkan dia tanpa ada jejak. Karena ia tidak bisa kumanfaatkan, aku tidak akan membiarkan orang lain memanfaatkannya. Jika tidak, ia, cepat atau lambat, akan menjadi masalah."     

"Baik." Pengawas Hu bergegas menjawab.     

"Ah, pergi dan bereskan hal itu. Cari beberapa orang yang pandai dalam menyembunyikan Qi mereka. Aku masih harus secara pribadi membantu 'Rumah Ular Langit' menyelesaikan pekerjaan administratif untuk pertukaran 'Pil Naga Misterius Yin-Yang'. Benda itu terlalu mahal. Jika bukan karena status penjualnya yang begitu kuat, apakah masuk akal jika sesuatu yang telah datang kemari untuk dilelang, diambil kembali dari kita?" Pria paruh baya itu berdiri dan mengecapkan bibirnya sebelum berjalan ke arah belakang aula. Ia tertawa dingin dengan enggan.     

TL: Pada dasarnya, rumah lelanglah yang menjual barang - barang itu     

Pengawas Hu mengangguk berkali - kali. Ia menunggu hingga pria paruh baya itu pergi, sebelum dengan lembut menghembuskan nafas yang ia pendam, lalu dengan tenang meninggalkan aula tersebut.     

Xiao Yan keluar dari rumah lelang dan pergi ke 'Tempat Seribu Obat' terlebih dahulu. Setelah ia membeli bahan - bahan obat yang dibutuhkan untuk memurnikan 'Pil Ungu Pemulih Energi', uang delapan ratus ribu lebih koin emas di dalam kartu ungu-emas miliknya berkurang hingga tersisa dua ratus ribu.     

Xiao Yan memainkan kartu ungu-emas di tangannya dan tertawa kecut. Sungguh tak terduga, bahwa ia baru menghabiskan setengah hari, tetapi keuangannya telah kembali ke titik awal.     

"Ah, sungguh tak terduga, aku masih saja orang miskin." Ketika ia memikirkan bagaimana orang - orang itu menghambur - hamburkan banyak uang di rumah lelang, Xiao Yan hanya bisa merasa takjub akan perbedaan di antara mereka dan dirinya.     

"Berhati - hatilah, ada orang yang mengikutimu. Aku rasa, mereka orang - orang dari 'Delapan Gerbang'. Suara pelan Yao Lao mendadak terdengar di hati Xiao Yan setelah ia menyeberang sebuah jalan.     

Langkah kaki Xiao Yan terhenti untuk beberapa saat. Ia lalu berjalan maju dengan langkah yang stabil sekali lagi. Di dalam hatinya, ia tersenyum dingin dan berkata, "Memang pantas disebut sebagai 'Daerah Pelosok Hitam'. Dengan tidak adanya kejujuran pada orang - orang ini, masih ada orang - orang yang yakin dalam menyerahkan benda - benda mereka untuk dilelang? Jika hal ini terjadi di Kekaisaran Jia Ma, cepat atau lambat, rumah lelang itu pasti harus ditutup."     

"Tidak ada pilihan lain. Di 'Daerah Pelosok Hitam' ini, tidak banyak orang yang memiliki kekuatan untuk menggelar pameran lelang seperti ini. Lagipula, tempat ini terlalu kacau balau." Kata Yao Lao dengan sebuah senyuman, "Tetapi, kita tidak perlu memperdulikan mereka untuk sementara waktu. Saat ini, kita tidak perlu terlibat dalam perselisihan dengan mereka."     

"Baik." Xiao Yan mengangguk pelan.     

"Mari kita singkirkan orang - orang di belakang kita dulu. Setelah itu, kita harus bertanya tentang di mana tempat tinggal Pemimpin Sekte Muda dari Sekte Darah. Kita bisa melupakan hal - hal lain, tetapi kita harus mendapatkan potongan peta itu." Kata Yao Lao menyampaikan pikirannya.     

Xiao Yan sekali lagi mengangguk. Potongan peta itu memberitahu lokasi 'Api Suci Teratai Iblis'. Sudah sewajarnya bagi Xiao Yan untuk memberikan usaha terbaiknya. Sudut mata Xiao Yan memandang jalan di belakangnya di mana arus manusia masih bergolak. Tubuhnya seketika berkelebat dan berbelok ke dalam jalan seperti hantu.     

Tidak lama setelah Xiao Yan masuk ke dalam jalan kecil itu, beberapa sosok manusia juga segera muncul dari jalan masuk jalan kecil itu. Mata mereka mengawasi jalan tersebut, tetapi, tidak menemukan satu sosok manusia pun. Dengan sebuah ayunan tangan, sosok - sosok manusia itu bergegas menyebar, mencari sasaran mereka yang telah menghilang, di semua tempat.     

"Mereka berani mengikuti orang?"     

Xiao Yan dapat menyingkirkan orang - orang yang mengikuti di belakangnya dengan mudah, lalu tertawa dengan meremehkan, di dalam hatinya. Ia mengganti pakaiannya dan berjalan santai di jalan, mengeluarkan beberapa koin emas untuk mendapatkan informasi yang ia inginkan. Karena statusnya, Fan Ling tidak menyembunyikan pergerakannya dan secara terang - terangan tinggal di hotel paling mewah di dalam 'Kota Tanda Hitam'. Oleh karena itu, tidak susah untuk mendapatkan informasi mengenai tempat ia tinggal.     

Untuk dapat mengamati seluruh pergerakkan Fan Ling setiap saat, Xiao Yan meninggalkan penginapan yang ia tinggali sebelumnya dan menemukan sebuah tempat tinggal tersembunyi di luar tempat, dimana Fan Ling tinggal.     

Setelah pameran lelang hari itu berakhir, Fan Ling dan yang lainnya tidak langsung meninggalkan 'Kota Tanda HItam'. Namun, mereka beristirahat untuk semalam dan berjalan keluar hotel dengan sombong di siang hari pada hari berikutnya, sebelum keluar dari 'Kota Tanda Hitam'.     

Ketika Fan Ling dan kelompoknya meninggalkan 'Kota Tanda Hitam', sebuah bayangan diam - diam mengikuti dari belakang. Ia seperti sebuah bekas luka di dalam tulang yang tidak bisa disingkirkan, walau dicoba sekeras apapun.     

"Hei, maafkan aku, tapi tidak ada yang dapat merebut barang - barangku. Aku tidak peduli jika kau adalah Pemimpin Sekte Muda…" Bayangan hitam itu melesat menembus hutan, ketika suara tawa dinginnya perlahan terdengar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.