Perjuangan Menembus Surga

Penyembuhan



Penyembuhan

0Di hutan, dimana pohon-pohon menjulang tinggi, titik-titik cahaya sesekali menembus masuk dari celah langit-langit cabang yang rimbun dan dedaunan, yang melindungi tanah di bawahnya dari sinar matahari yang panas. Cahaya itu menyinari ke atas tanah dalam pecahan-pecahan cahaya, membentuk pemandangan yang alami terbuat dari titik-titik cahaya, tampak begitu cantik.     

Suasana di dalam hutan itu begitu sunyi. Terkadang, akan terdengar suara meraung dari Binatang Magic yang tidak diketahui jenisnya dari kejauhan. Raungannya akan menembus halangan-halangan yang ada di hutan yang lebat itu, dan terus menggema di seluruh hutan.     

"Srekk."     

Tumbuhan bagian bawah hutan yang sunyi itu tiba-tiba bergerak. Seketika, sosok hitam meloncat keluar. Kakinya yang lembut menekan sebuah cabang pohon yang membentang dari batang utamanya. Setelah itu, ia mendorong tubuhnya dari cabang itu dan mendarat pada cabang pohon lainya beberapa meter dari tanah. Matanya yang setajam elang memeriksa apapun yang berada di bawahnya sebelum ia menghela nafas lega. Ia juga sedikit ragu saat menggumam, "Pegunungan di belakang Gunung Misty Cloud terhubung langsung dengan pegunungan Binatang Magic. Secara logika, aku seharusnya sudah memasuki Pegunungan Binatang Magic, kan? Tetapi mengapa belum ada Binatang Magic yang berusaha untuk menghentikanku?"     

"Itu karena 'Python Penelan Surga' di bawah lengan bajumu." Tawa tua terdengar di hati Xiao Yan, "'Python Penelan Surga' adalah Binatang Kuno Unik. Binatang Magic biasa akan merasakan ketakutan dalam hati mereka saat mencium baunya. Terlebih lagi, 'Python Penelan Surga' saat ini memiliki kekuatan setingkat Dou Wang. Binatang Magic mana yang berani menunjukkan diri di depannya?"     

"Jadi ini berkat makhluk kecil itu." Xiao Yan langsung mengerti setelah mendengar hal ini. Ia menepuk lengan bajunya dan tertawa pelan.     

"Namun kelompok Sekte Misty Cloud yang mencarimu tidak seberuntung dirimu. Dari apa yang aku tahu, mereka diserang tiga gelombang Binatang Magic dalam jarak yang sependek ini. Meskipun mereka tidak terluka, kecepatan pengejaran mereka telah berkurang cukup besar." kata Yao Lao menyombongkan diri sambil tersenyum.     

Xiao Yan tertawa dingin. Ia sekali lagi mengamati sekitarnya, namun belum berhasil menemukan tempat bersembunyi yang cocok. Ia mengernyitkan alisnya dan menggelengkan kepalanya tak berdaya. Saat kakinya menekan batang pohon itu dengan lembut, tubuhnya menjadi seperti kelelawar besar yang merentangkan sayapnya saat melewati hutan yang lebat, bergerak melalui cabang-cabang pepohonan di jalurnya. Ia berlanjut melangkah maju dan melarikan diri sembari mencari tempat untuk berlindung.     

Di dalam sebuah hutan yang dipenuhi dengan pohon yang sangat besar dan Binatang Magic, berusaha untuk menemukan tempat untuk bersembunyi dari bahaya dan yang juga terbebas dari jenis gangguan apapun memang cukup sulit. Meskipun begitu, Xiao Yan termasuk cukup beruntung. Saat langit mulai gelap, ia akhirnya menemukan tempat yang cocok.     

Xiao Yan sedang melewati sebuah area dengan dedaunan yang lebat ketika sebuah jurang berbahaya selebar sepuluh meter muncul di depannya. Ia perlahan mengurangi kecepatannya dan berjalan pelan menuju tepi jurang tersebut. Dengan menundukkan kepalanya, ia melirik lubang jurang tersebut yang tampak tak berdasar. Kemudian ia mengangkat wajahnya dan perlahan mengarahkan pandangannya pada dinding gunung yang terjal di sisi seberang. Beberapa saat kemudian, tatapannya mendadak terhenti pada gua gunung yang gelap. Gua di gunung ini berada sekitar sepuluh meter lebih dari puncak gunung. Gua itu tidak tampak seperti buatan tangan manusia. Namun, gua itu sepertinya dibentuk dengan paksa oleh seekor Binatang Magic bercakar tajam.     

"Tempat ini sangat bagus, bahkan diselimuti oleh kabut. Meskipun ada orang yang terbang dari atas, mereka akan kesulitan untuk melihat." Raut muka Xiao Yan menunjukan kebahagiaan saat ia mempelajari posisi gua gunung yang gelap itu. Di dinding gunung yang terjal itu, ada beberapa gua yang mirip dengan gua gelap ini. Namun, hanya gua ini yang memiliki posisi yang bagus dibandingkan dengan lainnya. Xiao Yan berdiri di tepian jurang dan memandang gua gunung tersebut. Jika tidak diamati dengan seksama, orang-orang hanya akan melihat kabut yang muncul dari dalam jurang.     

Setelah memeriksa gua tersebut untuk sementara waktu, pundak Xiao Yan sedikit bergetar. Sepasang Sayap Awan Ungu besar mencuat keluar. Ia melompat ke depan lalu terjun ke dalam jurang itu; angina liar berhembus melewati telinganya. Xiao Yan mengepakkan sayapnya dan ia dengan cepat sampai di depan gua gunung tersebut. Ia tetap mengambang di udara di depan gua itu dan tidak masuk seketika itu juga. Bahaya dari Pegunungan Binatang Magic tiada taranya, dengan bahaya mengintai di mana-mana. Jika tidak berhati-hati, orang-orang bahkan tidak tahu bagaimana mereka mati.     

Xiao Yan mengangkat tangannya dengan lembut dan 'Python Penelan Surga' muncul. Jarinya mengarah pada gua gunung itu. Python itu tampaknya mengerti, ia mendesis dan berubah menjadi cahaya tujuh warna, yang melesat ke arah gua.     

Ketika ia melihat 'Python Penelan Surga' melesat memasuki gua, Xiao Yan langsung bergerak mundur. Setelah itu ia dengan tenang menunggu.     

Penantiannya hanya berlangsung kurang dari semenit ketika angina teduh bergegas keluar dari dalam gua. Sosok hitam yang sangat besar melesat keluar dari gua. Makhluk itu adalah Binatang Magic dengan tampang yang ganas, ketakutan saat ia terbang dari dalam gua. Makhluk itu mengeluarkan teriakan yang mengerikan dan meluncur ke angkasa, menghilang di kaki langit.     

"Huh, anak baik. Makhluk itu sebenarnya adalah Binatang Singa Bersayap, Binatang Magic tingkat tiga yang sebanding dengan seorang Da Dou Shi." Xiao Yan tertegun saat ia melihat Binatang Magic raksasa itu meluncur ke angkasa. Ia menggelengkan kepalanya dan tertawa pahit, "Untung saja aku mendapat bantuan dari 'Python Penelan Surga'. Jika tidak, dengan keadaanku yang sekarang, kemungkinan besar aku harus menghabiskan banyak sekali tenaga untuk mengusir makhluk itu dari gua."     

Tidak lama setelah Binatang Singa Bersayap itu kabur, 'Python Penelan Surga' terbang keluar dari dalam gua. Makhluk itu mengambang di depan Xiao Yan, mendesis sambil mengibaskan lidah di depannya.     

Xiao Yan mengangkat tangannya dan 'Python Penelan Surga' itu kembali masuk ke dalam lengan bajunya. Saat itulah ia mengepakkan sayapnya dan terbang memasuki gua setelah benar-benar yakin. Kakinya mendarat di atas bebatuan gunung yang keras dan sebuah gelombang berwarna pucat muncul di wajahnya. Ia batuk dengan parah beberapa kali. Setelah terbatuk, Sayap Awan Ungu di punggungnya secara otomatis berubah kembali menjadi tato dan menyusut ke punggungnya.     

"Aku terluka parah, ah. Setelah menggunakan Sayap Awan Ungu untuk beberapa menit saja, bagian dalam tubuhku menjadi separah ini." Xiao Yan menghapuskan jejak darah yang mengalir dari ujung mulutnya ketika ia berkata pelan sambil tersenyum kecut.     

Xiao Yan perlahan berjalan menuju bagian dalam gua itu yang cukup luas. Meskipun bau tak sedap yang samar-samar masih tertinggal membuat Xiao Yan memberengut, dirinya yang sekarang yang dikepung dari segala arah, tidak berminat untuk mempermasalahkan hal-hal sepele seperti itu. Ia menjentikkan jarinya dan sepasang Batu Sinar Bulan melesat keluar dari cincin penyimpanannya. Benda itu mendarat dengan mantap di dalam celah pada dinding gunung dan cahaya redupnya langsung menyinari gua itu.     

Xiao Yan memandang bagian dalam gua yang terang itu lalu melirik langit luar yang sudah gelap. Ia berpikir dengan tenang untuk beberapa saat sebelum berjalan menuju pintu gua. Ia menggunakan seluruh kekuatannya untuk mendorong sebuah batu besar, yang mana menutup setengah pintu masuk gua tersebut, menghalangi cahaya dari dalam gua yang terlihat mencolok di kegelapan malam.     

Setelah menyelesaikan semua tugas ini, Xiao Yan akhirnya menghela nafas panjang. Saat itu, kelelahan dari usahanya untuk kabur sehari penuh perlahan bertambah dari dalam hatinya, membuat kelopak matanya menjadi sedikit berat.     

"Sekarang saatnya untuk beristirahat." Tepat saat Xiao Yan tidak lagi bisa bertahan dan akan meletakkan kepalanya di atas tanah untuk tidur pulas, teriakkan Yao Lao yang lembut terdengar, mengejutkan Xiao Yan. Kelopak matanya yang hampir tertutup mendadak terbuka. Dengan tawa kecut, ia dengan cepat mengambil dua langkah mundur dan menemukan panggung batu lalu duduk bersila.     

Ketika Xiao Yan duduk, cincin gelap hitam itu bergetar pelan. Tubuh bayangan Yao Lao perlahan mengambang keluar.     

"Guru." Xiao Yan menggaru kepalanya dan tersenyum dengan canggung saat Yao Lao menampakkan dirinya.     

Yao Lao menggeleng kepalanya tak berdaya. Ia memberi isyarat dengan tangannya dan cincin penyimpanan di tangan Xiao Yan terbang meninggalkannya. Akhirnya, cincin itu mengambang di atas telapang tangan Yao Lao.     

"Pertama kau harus menyembuhkan diri dari luka yang ada pada tubuhmu. Aku akan meracikkan pil obat-obatan yang akan mempercepat proses penyembuhan luka dalammu. Kau harus sembuh secepat mungkin, jika tidak akan terlalu berbahaya." Kekuatan Batin Yao Lao menyapu bagian dalam cincin penyimpanan sesuai perintahnya.     

"Ah." Xiao Yan mengangguk. Ia berhenti berbicara omong kosong dan tangannya membentuk segel pelatihan di depannya. Ia menutup matanya dan nafas yang tadinya terengah-engah perlahan menjadi tenang.     

Yao Lao mengangguk dengan puas saat ia melihat Xiao Yan meninggalkan pemikirannya yang mengganggu dan memasuki keadaan berlatihnya dengan cepat. Ia menjentikkan jarinya sedikit dan bahan-bahan pembuat obat muncul dari dalam cincin penyimpanannya satu persatu, lalu melayang di sekitar Yao Lao.     

"Pemuda ini menyimpan banyak sekali bahan obat-obatan. Aku jadi tidak perlu mencarinya." Ketika Yao Lao mempelajari bahan-bahan obat-obatan yang mengambang di sisinya, ia mengangguk perlahan sebelum ia mengayunkan tangannya. Seketika, api tebal berwarna putih muncul dan berkobar. Ia mengayunkan jarinya dan bahan-bahan obat itu secara teratur melesat masuk ke dalam api satu persatu. Dibandingkan dengan cara Xiao Yan meracik pil obat pada saat Pertemuan Besar Ahli Kimia, teknik meracik Yao Lao yang halus terlihat seperti awan yang melayang dan air yang mengalir, membuat semua orang benar-benar mengerti sehebat apa seorang Grandmaster Ahli Kimia.     

Secercah cahaya dari Bebatuan Sinar Bulan menghalangi kegelapan merayap masuk ke dalam gua. Di dalam gua itu hanya terdengar suara kertakan bahan-bahan obat di dalam api itu. Dua orang yang berada di dalam gua sibuk melakukan tugasnya masing-masing.     

Pelatihan yang sunyi itu berlangsung hampir dua sampai tiga jam. Setelah itu baru kelopak mata Xiao Yan yang tadinya tertutup rapat sedikit gemetar. Ia perlahan membuka matanya. Setelah tiga jam melalui proses penyembuhan, wajahnya yang tadi putih pucat sedikit memerah menunjukan daya hidup.     

Xiao Yan menghela nafas panjang yang berasal dari udara yang terpendam di dadanya untuk waktu yang lama. Raut mukanya menjadi sedikit lebih terang. Ia mengangkat wajahnya dan menatap Yao Lao yang sedang berdiri di pintu masuk gua, mengamati pergerakan diluar setelah selesai meracik beberapa waktu lalu. Ia tersenyum lembut dan berkata, "Meskipun cederaku cukup parah, kondisi yang tidak teratur di dalam tubuhku dapat ditekan. Yang guru katakana benar. Tenaga dan darah di dalam tubuhku sedang meningkat secara tidak stabil. Ini memang awal dari peningkatan kekuatanku."     

Yao Lao tersenyum dan mengangguk. Ia membalikkan badannya dan menjentikkan jarinya lembut. Sebuah pil obat berwarna zamrud melesat ke arah Xiao Yan. Ia dengan cekatan menangkap pil tersebut.     

"Minumlah. Dengan obat itu, luka di dalam tubuhmu seharusnya terobati secara total. Efek dari 'Pil Roh Hijau Bergaris Tiga' yang kau minum sangatlah kuat, kau tidak mampu menyerap pil itu seluruhnya. Karena itu, kebanyakan efek yang diberikan tersimpan di tubuhmu. Tidak bagus jika ditinggalkan begitu saja di dalam tubuhmu. Aku sudah mencampur 'Api Pembeku Tulang' di dalam pil obat itu. Kau mungkin akan sedikit merasakan rasa sakit saat setelah diminum. Namun, obat itu mampu menguapkan dan melepaskan semua efek obat yang tertimbun di tubuhmu. Kali ini, kau bisa menggunakan kesempatan ini untuk menyerap semua efeknya. Seberapa besar kau bisa meningkatkan kekuatanmu bergantung pada keberuntunganmu." Yao Lao menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sejumlah kecacatan telah muncul di dalam tubuhmu saat aku tidak ada. 'Racun Pembakar' itu juga obat yang mengerikan. Ketika kau sudah pulih, akan kupikirkan sesuatu untuk membantumu membereskannya."     

Hati Xiao Yan merasa hangat ketika mendengar semua perkataan yang Yao Lao gumamkan. Ia mengangguk pelan. Ia akhirnya merasa lebih tenang bersama dengan gurunya. Perasaan ini seperti seorang anak kecil yang menemukan seseorang yang dapat diandalkan, membuatnya yakin.     

Xiao Yan memasukan pil obat itu ke dalam mulutnya dan sekali lagi menutup matanya. Pikirannya tenggelam di dalam tubuh dan memulai perkembangan yang hebat ini!     

Yao Lao tersenyum dan mengangguk ketika ia melihat Xiao Yan memejamkan mata dan sekali lagi memulai latihannya. Ia duduk di dekat pintu masuk gua dan dengan santai memainkan dan memutar-mutar cincin penyimpanan yang ia ambil dari tangan Xiao Yan. Beberapa waktu kemudian, jarinya bergetar pelan dan suara 'hah' yang pelan terdengar dari mulutnya.     

"Hah?"     

Yao Lao menjentikkan jarinya lalu potongan batu giok berwarna hitam secara tiba-tiba muncul di tangannya. Telapak tangannya dengan lembut mengusap potongan giok yang rusak itu, pandanganya terpaku pada benda itu.     

Potongan batu giok berwarna hitam ini ternyata adalah barang murah yang Xiao Yan dapatkan saat di Asosiasi Ahli Kimia saat mencari harta karun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.