Perjuangan Menembus Surga

Sekali Lagi Menuju Sekte Misty Cloud



Sekali Lagi Menuju Sekte Misty Cloud

0Sepanjang ribuan kilometer, langit yang biru tampak cerah, tanpa awan yang menutupinya. Dua titik hitam terhenti di langit di kejauhan, memandang ke bawah menuju Kota Wu Tan, yang didirikan di kaki gunung. Dari ketinggian tersebut, Pegunungan Binatang Magic di sebelah Kota Wu Tan juga dapat terlihat dalam jarak pandang mereka. Sekilas, pegunungan yang begitu panjang itu tampak sangat agung.     

Sayap Awan Ungu di punggung Xiao Yan mengepak dengan lembut. Ia menundukkan wajahnya dan memandang Kota Wu Tan di bawahnya. Beberapa saat kemudian, dia mendesah pelan. Setelah pergi kali ini, ia rasa ia tak akan kembali di masa yang akan datang.     

"Selamat tinggal." Xiao Yan menggumam pelan. Ia menoleh dan memperhatikan sesuatu yang tak jauh darinya. Tampak Ratu Medusa yang terbang layaknya ia menapak tanah. Tubuhnya bahkan tidak bergerak naik turun sedikit pun, seperti orang - orang yang menggunakan sayap.     

"Tujuanku kembali ke Sekte Misty Cloud kali ini sangatlah sederhana. Membunuh Yun Leng dan cari ayahku. Oleh karena itu, tidak ada waktu untuk berdamai antara kedua kubu saat ini." Kata Xiao Yan pelan.     

"Aku sudah bilang, aku akan menyelamatkanmu dalam situasi apapun yang akan terjadi. Pada lain waktu…" Ratu Medusa menatapnya. Alisnya tiba - tiba berkerut dan cahaya dengan tujuh warna berbeda terpancar di matanya yang mempesona. Beberapa saat kemudian, ia berkata pada dirinya sendiri dengan suara pelan, "Diam. Dia bahkan bukan saudaramu sendiri, kenapa kau begitu khawatir padanya?"     

Cahaya tujuh warna itu sekali lagi mengkilat di mata mempesona miliknya. Beberapa waktu kemudian, Ratu Medusa menggertakkan giginya, mengangkat kepalanya, dan dengan dingin berkata kepada Xiao Yan, "Yakinlah, kau tak akan mati!"     

"Terima kasih banyak. Mendengarkan bahwa kau mau membantuku di momen yang krusial yang menentukan hidup dan matiku ini sudah cukup membantuku." Xiao Yan menjawab dengan sedikit tersenyum. Ia sudah sewajarnya tahu, bahwa kekuatan spiritual "Python Penelan Surga' telah berbicara dengan Ratu Medusa sebelumnya.     

"Kau bisa terus menyombong. Dengan adanya Yun Shan, tidak akan mudah untuk membunuh Yun Leng." Ratu Medusa tertawa dingin. Mesikpun dia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa Xiao Yan memiliki dua jenis 'Api Surgawi', api yang kedua masih terlalu lemah. Sangat sulit baginya untuk menunjukan kekuatan sejati dua jenis 'Api Surgawi' yang berbeda itu. Oleh karena itu, pastinya tidak akan mungkin baginya menggunakan api itu untuk melawan seorang Dou Zong.     

"Mungkin."     

Saat ini, Xiao Yan tidak tertarik untuk beradu argumen dengannya. Ia tahu, perjalanan menuju Sekte Misty Cloud kali ini akan sangat berbahaya. Tingkat berbahayanya bahkan melebihi perjalan - perjalanan sebelumnya. Lagipula, kedua belah pihak akan berselisih dengan sengit kali ini. Apa yang Yun Leng telah lakukan kepada klan Xiao dan ayahnya adalah sesuatu yang hanya bisa ditebus dengan nyawanya. Oleh karena itu, Tetua Kepala dari Sekte Misty Cloud harus mati! Ini akan tetap terjadi, sekalipun Yun Shan melindunginya!     

'Api Teratai Buddha Marah' adalah jurus utama Xiao Yan. Sayangnya, meskipun kekuatan yang dihasilkan sangatlah mengerikan, dengan kekuatan sebesar itu akibat yang akan ditanggung juga sama mengerikannya. Hanya inilah yang menjadi kekhawatiran Xiao Yan.     

"Ayo kita pergi."     

Xiao Yan sekali lagi menundukkan wajahnya dan mengamati Kota Wu Tan untuk terakhir kalinya. Ia menghirup air segar dan melambaikan tangannya. Sayap di punggungnya mengepak secara tiba - tiba, saat ia berbalik dan berubah menjadi seberkas cahaya, sekali lagi terbang menuju ibu kota yang jauh.     

Saat ia memandang Xiao Yan yang telah pergi jauh, Ratu Medusa bergumam, "Apakah dia mencoba untuk tertangkap lagi? Atau apakah dia percaya dengan kekuatannya sendiri untuk melawan Yun Shan?"     

Dia menggeleng lembut, kakinya menapak udara dan gelombang riak berdenyut di langit yang kosong. Segera tubuhnya menghilang dengan cara yang tidak biasa.     

Kali ini Xiao Yan tidak berhenti sekali pun dalam perjalanannya menuju Sekte Misty Cloud. Ia bergegas menuju ke sana tanpa makan dan tidur. Sebab itu, perjalanan yang harusnya menempuh tiga hari hanya berlangsung selama setengahnya.     

Pada hari kedua setelah meninggalkan Kota Wu tan, mereka mulai memasuki perbatasan ibukota. Tentunya, ia tidak berhenti di dalam ibu kota. Tubuhnya berubah menjadi seberkas cahaya yang terbang melewati langit di atas kota itu, langsung menuju gunung yang megah di cakrawala.     

Meskipun Xiao Yan tidak berhenti di dalam ibu kota, beberapa orang yang kuat di dalam kota dapat merasakannya, ketika ia terbang dengan cepat melewati langit di atas kota tersebut. Terlebih lagi, kegemparan mulai muncul di antara orang -orang kuat ini, yang telah merasakan Qi miliknya yang tidak asing bagi mereka.     

Di dalam hutan bambu terpencil jauh di dalam istana kekaisaran di ibu kota, Jia Xing Tian, yang sedang duduk dengan bersila dan berlatih, tiba - tiba membuka matanya. Tatapan terkejut terpancar di matanya, ketika ia memandang langit yang jauh. Beberapa saat kemudian, ia berkata sambil tertegun, "Apakah ini Qi milik Xiao Yan? Kenapa ia kembali? Melihat jalan yang ia tempuh, sepertinya ia akan kembali ke Sekte Misty Cloud? Apa yang sebenarnya ia lakukan?"     

Di dalam markas klan Primer di bagian timur ibu kota, Hai Bo Dong menutup matanya di tengah - tengah pertemuan berisik para Dewan Tetua. Tubuhnya bergerak seiring kursinya. Tetua klan di sekitarnya sedang berdebat dengan sengit tentang permasalahan di dalam klan. Ya Fei juga duduk di sebelah Hai Bo Dong, namun, ia tidak menyela perdebatan di antara semua orang. Sikapnya yang pendiam membuatnya tampak seperti ia tidak bisa mendengar kebisingan yang ada.     

"Pak Tua Hai." Ya Fei sedikit memiringkan kepalanya. Dia tersenyum saat menyerahkan secangkir teh yang baru saja dituang untuk Hai Bo Dong.     

Mata Hai Bo Dong sedikit terbuka dan menganggukan kepalanya ketika ia menerima tehnya. Ia menyesap tehnya sedikit dan berkata dengan senyum tipis, "Ya Fei, fakta bahwa kamu dapat memasuki Dewan Tetua, itu berarti kau memiliki kekuatan sejati di dalam klan. Kau harus memanfaatkan kesempatan ini. Tidak pernah ada Tetua muda di dalam klan Primer."     

"Ya Fei sudah sepantasnya mengingat ajaran Pak Tua Hai." Ya Fei tiba - tiba tersenyum. Dia menatap sekelilingnya. Tiba-tiba, dia berkata dengan suara lembut, "Pak Tua Hai, apakah Xiao Yan baik - baik saja?"     

"Ke ke, kau sudah bertanya hal ini berulang kali beberapa hari ini, baik secara langsung dan tidak langsung." Hai Bo Dong tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Dia menatap muka Ya Fei yang memerah sebelum dia berkata sambil tersenyum, "Tenang saja. Kemampuan anak itu sangatlah hebat. Bahkan, orang kuat setingkat Ratu Medusa mau berdiri di sampingnya. Sekte Misty Cloud tidak bisa melukainya."     

"Oh." Ya Fei menghela nafas pelan di dalam hatinya, merasa lega. Saat dia akan mengalihkan pandanganya menuju pertemuan yang bising itu, raut muka malas Hai Bo Dong mendadak berubah secara drastis. Tubuhnya tiba - tiba menjadi tegak, ketika ia memandang langit - langit dengan sungguh - sungguh.     

Perilaku Hai Bo Dong ini mengejutkan semua orang di ruangan itu. Segeralah, suara - suara yang beradu argumen tadi menjadi tenang. Satu persatu, mereka mengamati Hai Bo Dong dengan seksama.     

"Pak Tua Hai, ada apa?" Primer Tengshan juga terkaget oleh perilaku Hai Bo Dong dan bertanya dengan hati - hati.     

Apa yang ia rencanakan?" Wajah Hai Bo Dong menunjukan ekspresi tertegun ketika ia memperhatikan titik tertentu di langit - langit dan menggumam. "Kenapa Xiao Yan kembali? Dia bahkan akan pergi ke Sekte Misty Cloud?"     

"Ah?" Fa Fei segera menghela nafas kaget ketika mendengar hal ini. Bahkan raut muka Primer Tengshan juga berubah.     

"Aku harus pergi dan melihatnya. Tengshan, kumpulkan para 'Penjaga Bayangan'. Mungkin bakal ada permasalahan kali ini. Melihat pergerakan Xiao Yan, aku khawatir sesuatu yang besar akan terjadi." Hai Bo Dong dengan cepat melangkah keluar melalui pintu, memberi perintah sembari berjalan.     

"Ha? Kumpulkan 'Penjaga Bayangan'?" Primer Tengshan terkejut. Dia menatap Hai Bo Dong, yang akan keluar dari pintu dan tidak dapat menahan diri untuk berkata, "Pak Tua Hai, bukankah ini sedikit berlebihan, untuk menunjukan 'Penjaga Bayangan' hanya untuk Xiao Yan?"     

Langkah Hai Bo Dong mendadak terhenti. Dia membalikkan badan dan dengan dingin menatap semua orang di ruangan. Dengan suara yang dalam ia berkata "Jujur saja, Xiao Yan memiliki reputasi yang jauh lebih besar dibanding Sekte Misty Cloud di mataku. Di masa yang akan datang, kalian semua di klan Primer akan menyadari manfaat dari keputusan yang aku ambil hari ini."     

Setelah mengutarakan kata - kata ini, Hai Bo Dong berbalik dan berjalan menuju pintu utama. Dia tidak menghiraukan kelompok tetua yang tertegun itu. Tidak ada dari mereka yang pernah berfikir bahwa Xiao Yan sebenarnya memiliki arti yang besar di hati Hai Bo Dong.     

Asosiasi Ahli Kimia.     

Klan Mu.     

Klan Nalan.     

Sesuatu yang sama juga terjadi di berbagai tempat di seluruh ibukota yang besar. Dengan kembalinya Xiao Yan, rumor mulai mengalir dengan dahsyat di dalam ibu kota, yang sebelumnya mulai menjadi tenang, semenjak akhir dari Pertemuan Besar Ahli Kimia dan Perjanjian Tiga Tahun.     

Puluhan sosok manusia duduk di sekitar meja besar di dalam ruang pertemuan yang sangat besar milik Sekte Misty Cloud. Kebanyakan dari orang - orang ini mengenakan jubah putih dengan lambang khusus di dada mereka, menunjukan bahwa mereka memiliki posisi yang cukup tinggi di Sekte Misty Cloud.     

Raja Pil Gu He duduk di sisi lain meja itu. Di belakangnya, Liu Ling berdiri dengan sedikit membungkukkan badanya. Namun, tatapannya sesekali menuju wanita dengan jubah bulan di sisi yang berlawanan. Jika dilihat dengan seksama, wanita itu adalah Nalan Yanran.     

Wajah Nalan Yanran tampak lebih kurus dibandingkan beberapa hari lalu. Ketika ia duduk sendirian, matanya yang sebelumnya terlihat hidup kini sedikit kosong. Tidak ada yang tahu apa yang ia pikirkan. Secara keseluruhan, auranya terasa seperti orang yang acuh, tetapi sebenarnya ada perasaan yang lebih lembut dan menyentuh.     

"Yun Leng, kemana kau, Yun Lei, dan Yun Cheng pergi beberapa hari yang lalu?" Suara jernih nan dingin seorang wanita yang samar - samar terdengar begitu agung itu, tiba - tiba menyatu dengan aula besar yang sunyi.     

"Pemimpin Sekte, kami… kami pergi karena urusan pribadi yang harus kami urus." Setelah mendengar suara wanita itu, Yun Leng yang terduduk di kursi pemimpin para Tetua bergegas menjawab dengan sedikit mengepalkan tinjunya.     

Wanita yang mengenakan jubah bulan putih itu duduk di kursi pemimpin meja tersebut. Terasa samar - samar kemarahan yang terpancar dari muka yang begitu anggun dan mulia itu. Jika dilihat dari bagaimana Yun Leng berbicara padanya, orang ini adalah Pemimpin Sekte Misty Cloud, Yun Yun!     

"Kalian pergi ke Kota Wu Tan, kan?" tuduh Yun Yun dingin.     

Yun Leng tercengang. Ia mendongak dan menatap dua orang lainnya di meja itu. Melihat raut wajah mereka yang menyatakan senyum kecut, Yun Leng yang hanya bisa pasrah mengangguk.     

"Pemimpin Sekte, Xiao Yan menghancurkan reputasi Sekte Misty Cloud. Jika kita membiarkannya lolos begitu saja, tidakkah ini akan menyebabkan orang - orang lain untuk menginjak - injak kita semau mereka juga? Ditambah lagi, dia tidak bisa lolos dari pembunuhan Mo Cheng. Jadi, masuk akal saja jika dia kita taruh di daftar nama orang yang harus diburu dan dibunuh oleh Sekte Misty Cloud." Yun Leng berusaha membela diri.     

"Perselisihan kita dengan Xiao Yan sudah selesai setelah Perjanjian Tiga Tahun. Jika kau dengan kehendakmu sendiri melakukan hal seperti ini, semua orang akan berpikir, bahwa kita tidak memiliki toleransi. Siapa yang akan percaya pada kita nanti?" Yun Yun menggelengkan kepalanya. Ia melirik raut wajah Nalan Yanran yang menjadi muram, setelah mendengar nama itu disebutkan, lalu berkata dengan suara yang dalam, "Ditambah lagi, kau pikir aku tidak sadar tindakanmu kali ini sebagian besar karena dendam pribadimu?" Yang aku khawatirkan adalah, kematian Mo Cheng hanyalah alasan bagimu. Lagipula, hubungan Mo Cheng denganmu dari dulu tidak terlalu bagus."     

Wajah tua Yun Leng berubah - ubah hijau dan putih, begitu ia mendengar teguran Yun Yun kepadanya. Namun, ia tidak berani menyela Yun Yun. Ia langsung mengalihkan pandangannya ke Yun Shan yang sedang menutup matanya seperti sedang tertidur pulas, berharap ia tidak diikut campurkan dengan topik Kota Wu Tan ini.     

"Kau tak perlu melihatku. Sesuai peraturan sekte, Yun Yun adalah Pemimpin Sekte saat ini. Bahkan aku pun harus mematuhi perkataannya." Meskipun matanya tertutup, Yun Shan tampaknya tahu apa yang Yun Leng pikirkan. Dia pun berbicara dengan nada lembut.     

Mendengar hal ini, Yun Leng hanya bisa terdiam.     

"Pemimpin Sekte, Tetua Kepala juga memikirkan sekte kita. Dan juga, di perjalanannya ke Kota Wu Tan, dia tidak menyebabkan banyak kerusakan pada klan Xiao kali ini. Dia hanya merusak beberapa gedung. Ke ke, bagaimanapun juga, dia juga Tetua Kepala dari Sekte Misty Cloud. Jika kita menyuruhnya meminta maaf kepada klan kecil, tidakkah itu akan semakin melemahkan reputasi sekte kita? Bagaimanapun juga, karena tidak ada seorangpun dari klan Xiao yang mengenali Tetua Pertama, karena ia menyembunyikan identitasnya, kita harus bersikap, seolah - olah tidak terjadi apa - apa dan melupakan masalah ini. Separah - parahnya, kita bisa berikan klan Xiao kompensasi nantinya." Seorang Tetua berdiri dan tersenyum saat ia berusaha meluruskan masalah ini.     

"Kau sudah lupa tentang Xiao Yan, ya? Tidak cukupkah kalian bermain di sandiwara Sekte Misty Cloud beberapa hari lalu? Xiao Yan bukanlah orang yang bodoh. Cepat atau lambat, dia akan mencurigai Sekte Misty Cloud. Dengan wataknya yang seperti itu, apakah kalian pikir dia akan menerima hinaan ini begitu saja? Ah, Ratu Medusa, dengan orang sekuat dia membantu Xiao Yan, bahkan guru pun tidak bisa mengalahkannya dengan mudah, bukan?" Yun Yun mengerutkan keningnya dan tertawa dingin.     

"Uh." Melihat ekspresi Yun Yun yang dingin, tetua itu tidak berani berkata - kata lagi. Dia hanya bisa menerimanya dan duduk kembali.     

"Jadi, apa yang akan Pemimpin Sekte lakukan? Jangan bilang kau akan menyerahkanku pada Xiao Yan untuk melampiaskan amarahnya?" Yun Leng sedikit jengkel setelah dimarahi. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berbicara.     

"Kita tidak akan melakukan hal seperti itu. Meskipun jika kita menyerahkanmu, Xiao Yan ataupun Klan Xiao tidak akan berani menerimanya. Tetapi, kau jangan merasa lega, hukuman dari sekte sudahlah pasti." Yun Yun melirik Yun Leng sebelum melanjutkan, "Untung kau tidak menyebabkan masalah besar kali ini. Dalam beberapa hari, aku akan mengirim seseorang ke klan Xiao untuk meluruskan semua ini. Aku pikir Xiao Yan tidak akan berani menyinggung Sekte Misty Cloud, apalagi di dalam kekaisaran Jia Ma, meskipun ia didukung oleh Ratu Medusa."     

Yun Leng menghela nafas lega setelah mendengarkan hal ini. Meskipun hukuman dari dalam sekte cukup parah, seharusnya, para petugas pemberi hukuman tidak berani berlebihan mengingat posisi dan hubungannya dengan Sekte Misty Cloud."     

"Kita akan mengakhiri masalah ini di sini." Yun Yun melambaikan tangannya dan berdiri. Ada ketegasan yang terpancar di tatapannya, saat ia memandang aula itu. Dia berkata, "Aku akan mengulangi ini sekali lagi. Sandiwara tadi sudah berakhir. Kita tidak bisa mengambil resiko yang akan menyinggung Xiao Yan hanya karena Mo Cheng!"     

"Ya." Semua tetua merespon dengan menganggukan kepala.     

Yun Yun menghela nafas pelan. Dia baru saja akan membubarkan semua orang, ketika ia tersadar raut wajah Yun Shan yang berada di sampingnya mendadak berubah. Matanya yang tertutup, tiba - tiba terbuka. Qi yang sangat kuat dan menakutkan mengejutkan seisi aula.     

"Guru? Apa yang terjadi?" Yun Yun tertegun dan segera bertanya.     

"Kita ingin masalah ini berakhir seperti yang kita bahas tadi. Sayangnya, dia tidak setuju." Ekspresi Yun Shan menjadi sedikit suram dan serius. Pandangannya melihat jauh ke langit di luar aula besar itu.     

Tidak lama setelah suara Yun Shan terhenti, teriakkan dingin penuh nafsu membunuh terdengar dari langit, layaknya guntur yang sedang murka. Teriakkan itu menggema dengan cepat melewati seluruh pegunungan.     

"Yun Leng, anjing tua, keluar! Biar kubunuh kau!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.