Perjuangan Menembus Surga

Api Teratai Buddha Marah Versi Kecil



Api Teratai Buddha Marah Versi Kecil

0Sebuah hembusan angin melesat, membelah angkasa, membuat Nalan Yanran yang terpaku kembali tersadar. Sesaat setelahnya, ia melambaikan tangannya, secara refleks. Ia ingin menangkap pedang yang melesat dari atas kepalanya. Tetapi, dengan kekuatannya, sangat sulit untuk menggunakan 'Puncak Angin.' Tidak mungkin baginya untuk dapat mengendalikannya dengan mudah. Jadi, ia hanya dapat melihat pedangnya, yang melesat ke arah Xiao Yan seperti matahari yang dipenuhi oleh energi!     

Hatinya benar - benar kacau. Ia mengerti, bahwa ia cukup mengagumi pria muda bernama Yan Xiao itu. Bahkan, dia merasakan sebuah rasa persaingan dan tidak mau kalah, yang ia sembunyikan dalam hatinya. Pria itu memiliki kekuatan yang dapat menundukkan orang lain, walaupun wajahnya biasa saja.     

Karena perasaan campur aduk itulah, saat berbicara dengan Yan Xiao, Nalan Yanran tidak menunjukkan sikap dinginnya, yang biasanya ia tunjukkan saat berbicara dengan orang lainnya. Itu adalah pertama kalinya, dalam bertahun - tahun, ia menggunakan nada yang hangat dan lembut, saat berbicara kepada seorang laki - laki yang tidak lebih tua darinya, atau keluarganya.     

Walaupun ia sudah tidak bertemu dengan 'Yan Xiao' untuk cukup lama, Xiao Yan menggunakan kesempatan itu untuk mempertunjukkan seluruh kemampuannya yang luar biasa, sampai membuat banyak orang tercengang. Dengan 'Api Surgawi,' ia berhasil mengeluarkan 'Racun Pembakar' yang bahkan tidak bisa dikeluarkan oleh Raja Pil Gu He. Saat ia berpartisipasi di Pertemuan Besar Ahli Kimia, ia menjadi orang yang paling menonjol di antara ribuan ahli kimia dari berbagai negara. Terlebih lagi, ia dapat membalikkan keadaan di saat - saat terakhir, dan menyelamatkan Asosiasi Kimia Kerajaan Jia Ma yang hampir kehilangan kehormatannya.     

Satu demi satu, aksinya, yang membuat darah semua orang mendidih, telah membuat berbagai gadis muda mengaguminya. Karena ia memiliki aura seseorang yang luar biasa, bahkan wanita hebat, seperti Nalan Yanran juga tidak bisa menahan rasa kagumnya. Gadis mana yang tidak pernah membayangkan pangerannya yang ia cintai, disoraki oleh ribuan orang?     

Semua orang tahu, para pahlawan menyukai wanita cantik, tetapi juga, para wanita cantik menyukai para pahlawan. Aksi - aksi 'Yan Xiao' dulu, saat ia berusaha melindungi nama Asosiasi Ahli Kimia Kerajaan Jia Ma, mungkin bukanlah tujuan utamanya. Tetapi, di mata para penduduk Kerajaan Jia Ma, ia pantas disebut sebagai pahlawan. Tidak peduli sedingin dan sesombong apapun Nalan Yanran, ia tetap adalah seorang wanita. Terlebih lagi, momen dimana pria muda itu mendapat sorakan dari ribuan orang itu adalah momen dimana ia terlihat paling menarik.     

Karena emosinya yang kacau itu, Nalan Yanran hampir menarik mundur pedangnya, tadi. Tetapi, setelah ia batal melakukan hal itu, ia terdiam. Ia menggigit bibir merahnya, sambil menatap Xiao Yan di bawahnya. Emosi yang terpancar di matanya, seperti puluhan ribu benang yang saling tersangkut, terlihat rumit dan juga sulit untuk diuraikan.     

Xiao Yan mengangkat wajahnya dan melihat sebuah cahaya menyilaukan yang semakin mendekat itu. Ia juga menyadari reaksi orang - orang di sekitarnya, tetapi, ia tidak terlalu kuatir. Karena ia tahu, bahwa identitas aslinya akan diketahui, cepat atau lambat, ia tidak berpikir untuk menyembunyikan identitas aslinya, untuk waktu yang lama.     

Seketika, api berwarna hijau dan ungu muncul di kedua tangannya. Tekanan energi dari arah atasnya, yang mendorongnya, membuat bajunya tertiup, sampai menempel ke kulitnya. Api ungu itu menggeliat beberapa kali. Hanya api hijaunya yang ikut menari, seirama dengan angin dan tidak menunjukkan tanda - tanda, ia menjadi melemah.     

Xiao Yan mengangkat kedua tangannya dan dengan pelan dan mulai menyatukan kedua api di tangannya. Saat kedua api itu akan bertabrakan, tiba - tiba, keduanya berkobar dengan kencang. Kedua lidah api kecil itu mulai melompat - lompat dan suhunya semakin meningkat.     

"Apa yang dia lakukan?" Saat mereka menatap tingkah aneh Xiao Yan, Fa Ma, Gu He, dan orang - orang lainnya di pohon raksasa itu tercengang.     

"Orang ini benar - benar akan menggabungkan dua jenis api menjadi satu?" Gu He memang pantas menjadi seorang ahli kimia tingkat enam. Setelah berpikir sejenak, ia langsung tahu apa yang Xiao Yan ingin lakukan. Saat itu, ia sangat terkejut dan berkata, "Apakah dia sudah gila? Dia benar - benar akan menggabungkan dua jenis api yang berbeda? Apakah ia tidak takut dengan resikonya?"     

Sebagai seorang ahli kimia tingkat enam, Gu He benar - benar mengerti bahwa kedua api itu saling menolak satu sama lain. Menggabungkan kedua api itu benar - benar hampir tidak mungkin untuk dilakukan. Bahkan, Gu He tidak yakin, dia dapat melakukan hal itu. Tentu saja, ia tidak pernah mencoba hal seperti itu sebelumnya. Lagipula, tidak semua orang memiliki keberanian seperti Xiao Yan, yang bahkan tidak takut mati. Untuk seorang ahli kimia, resiko dari gagal menggabungkan api itu sangatlah mengerikan.     

Fa Ma bertukar pandang dengan Jia Xing Tuan. Mereka juga sedang berpikir dengan tidak yakin, tetapi, dari keajaiban yang tercipta di Pertemuan Besar Ahli Kimia, mereka mengerti bahwa mereka tidak dapat meremehkan pria muda itu. Pria muda yang luar biasa itu tidak pernah kehabisan keajaiban.     

"Apakah ia akan menggunakan jurus itu?" Saat melihat hal yang dilakukan Xiao Yan, Hai Bo Dong mengernyitkan alisnya. Tangannya mulai bergerak - gerak, tidak tenang. Walaupun ia tahu bahwa penggabungan itu tidak mengancam nyawanya, Hai Bo Dong masih mengalami trauma, setelah melihat ledakan raksasa dari penggabungan api, yang hampir membuat beberapa Dou Huang kehilangan nyawa mereka, sebelumnya. Jadi, ketika ia melihat anak muda itu menggabungkan dua api, ia tetap ingin menghilang ke tempat yang jauh dari sana.     

Tetapi, untung saja Hai Bo Dong tidak panik dan kehilangan kendali atas dirinya, seperti dulu. Sambil menatap tempat pertarungan itu dengan tajam, ia menahan Qinya sekuat tenaga, di jantungnya, yang detaknya menjadi semakin cepat.     

Api hijau dan ungu itu menjadi semakin dekat. Saat itu, gelombang - gelombang energi besar terus terpancar dari kedua api itu. Sesekali, kedua lidah api kecil itu akan maju dan mengeluarkan suara ledakan, seperti guntur, membuat semua orang di tempat itu menjadi sedikit terkejut.     

Ekspresi Xiao Yan tetap tenang, saat ia melihat perubahan pada dua api yang berbeda itu. Ia terdiam sesaat, sebelum tiba - tiba, kedua tangannya bertemu dan bertepuk dengan kencang.     

"Bang, bang!"     

Kedua api itu dipaksa untuk menyatu. Suara ledakan yang seperti guntur itu, berkali - kali terdengar dari dalam kedua telapak tangan Xiao Yan. Tetapi, Xiao Yan tidak memedulikan mereka. Dengan pelan, ia menggosokkan kedua tangannya dan seketika itu juga, Kekuatan Spiritualnya keluar dari tubuhnya. Dengan cepat, Kekuatan Spiritualnya melapisi kedua api itu. Karena ia sudah berpengalaman, ia mulai dapat mengendalikan mereka dengan mudah.     

Saat Xiao Yan mempercepat gosokan tangannya, sebuah cahaya pudar mulai terpancar dari tangannya, seperti kilatan petir. Sesaat kemudian, kilatan petir itu berhenti tiba - tiba. Xiao Yan menghela nafas dan mulai memisahkan kedua tangannya yang tertutup. Saat itu, sebuah cahaya dua warna mulai bersinar dari dalam telapak tangannya.     

Cahaya yang menyilaukan itu perlahan memudar. Saat semua orang melihat ke arahnya, wajah mereka berubah menjadi terkejut, saat mereka melihat teratai api berwarna hijau - ungu yang melayang dan berputar di atas telapak Xiao Yan.     

"Ini…" Gu He juga terkejut, saat melihat teratai api di tangan Xiao Yan. Mulutnya terbuka, saat ia mengeluarkan Kekuatan Spiritualnya ke seluruh lapangan itu. Tiba - tiba, matanya menciut.     

"Sungguh energi yang besar dan liar. 'Api Surgawi' dan api lainnya digabungkan dan membentuk sebuah kekuatan ledakan yang luar biasa, karena sifat mereka yang saling menolak. Orang ini benar - benar mampu melakukan hal ini." Sebagai seorang ahli kimia tingkat enam, Gu He benar - benar mengerti, bahwa menggabungkan dua api dapat membentuk kekuatan ledakan yang luar biasa besar. Tetapi, jika seseorang ingin mencoba menyatukan dua api tanpa meledak, ia harus dapat mengendalikan dua api itu dengan seimbang dan hal itu sangat sulit untuk dilakukan. Jika satu dari dua api itu saja menjadi tidak stabil, kedua api itu akan meledak sebelum mereka dapat ditembakkan. Jika hal itu terjadi, tidak hanya Xiao Yan akan gagal melukai lawannya, tetapi, ia sendiri akan terluka parah, malah mengalami kerugian dan bukan keuntungan.     

Gu He tidak yakin bahwa dia dapat menggabungkan dua jenis api dengan kemampuannya. Hal itu karena ia pernah mencoba melakukannya. Tetapi, setelah pengalamannya selama bertahun - tahun, ia mengerti, bahwa tingkat kesulitan penggabungan itu tidak lebih kecil dari membuat pil obat tingkat empat, atau bahkan tingkat lima. Tetapi, anak muda di bawahnya itu dapat menyelesaikan proses penggabungan yang sangat berbahaya itu. Bagaimana mungkin Gu He tidak terkejut?     

Gu He menghela nafas, menoleh, dan berkata kepada Liu Ling, "Kalah darinya bukanlah hal yang memalukan."     

Saat itu, Liu Ling menganggukkan kepalanya dengan wajah serius. Walaupun Persepsi Spiritualnya tidak sekuat Gu He, ia masih dapat merasakan dengan samar, energi yang luar biasa besar, di dalam teratai api dua warna, yang hanya sebesar telapak tangannya itu.     

"Benar - benar sulit untuk menebak siapa yang akan memenangkan pertarungan ini," gumam Gu He, sambil menggelengkan kepalanya     

"Apa yang dia ciptakan itu?" Yun Leng, yang sedang duduk di balkon batu, merengut dan bertanya dengan tidak yakin, saat ia melihat teratai api hijau ungu yang melayang di atas telapak Xiao Yan.     

"Aku tidak tahu." Beberapa tetua di sampingnya saling bertukar pandang dan menggelengkan kepala mereka, tidak mengerti apa yang dilakukan Xiao Yan itu.     

Yun Leng mengernyitkan alisnya dan mengusap janggutnya. Entah mengapa, hatinya menjadi tidak tenang.     

Semua tatapan di tempat itu terarah ke telapak tangan Xiao Yan. Walaupun mereka tidak yakin dengan kekuatan teratai api itu, para murid Sekte Misty Cloud terlihat seperti merasakan sesuatu. Beberapa murid yang duduk lebih dekat di tempat pertarungan itu tidak dapat menahan panas dari teratai itu dan menebalkan lapisan pelindung di tubuh mereka.     

"Sungguh energi yang sangat kuat. Orang ini semakin tidak dapat ditebak. Jurus - jurus rahasinya muncul satu demi satu tanpa berhenti." Fa Ma mengalihkan pandangannya dari teratai api itu dan bertukar pandang dengan Jia Xing Tian. Kemudian, ia menggelengkan kepalanya dan menghela nafas cemas. Sejak mereka mengenal anak muda itu, mereka telah beberapa kali dibuat terkejut olehnya.     

Kedua tangan Xiao Yan bergerak naik turun, dengan pelan. Teratai api berwarna hijau ungu itu mengikuti seluruh pergerakan tangannya. Xiao Yan mengangkat wajahnya. Tekanan energi dari pedang Nalan Yanran itu membuat tubuh Xiao Yan hampir terdorong ke belakang.     

Saat itu, Xiao Yan membuka kakinya dan energi, dengan jumlah yang besar, dilepaskan ke tanah. Setelahnya, ia mengambil nafas dalam - dalam dan diam untuk sesaat. Tiba - tiba, ia menjentikkan jarinya, untuk menembakkan teratai api itu, sambil berteriak, "Majulah, 'Api Teratai Buddha Marah!'"     

Saat suaranya menggema, teratai api hijau ungu itu melesat dari tangannya. Teratai itu berubah menjadi seberkas cahaya yang melesat ke arah pedang yang melayang seperti matahari itu.     

Dengan dilihat oleh berbagai tatapan yang tegang di tempat itu, kedua cahaya itu berkedip di udara. Akhirnya, dua cahaya yang seperti meteor itu saling bertabrakan, sepuluh meter di atas permukaan tanah.     

"Bang!"     

Seketika itu juga, sebuah suara ledakan yang memekakkan telinga menggema di seluruh Gunung Misty Cloud!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.