Perjuangan Menembus Surga

Naik Menjadi Seorang Da Dou Shi!



Naik Menjadi Seorang Da Dou Shi!

0"Chi…"     

Api hijau dan energi tiga warna itu bertabrakan keras di Jalur Qinya dan suara 'chi chi' terdengar berkali-kali. Energi tiga warna mulai mendidih di titik ini. Mulut Xiao Yan gemetar, sewaktu gelombang - gelombang energi yang dikeluarkan oleh gumpalan energi utama, bertabrakan dengan Jalur Qi. Untungnya, Jalur Qi utama Xiao Yan sangatlah keras dan kuat. Jadi, tidak ada masalah serius, kecuali sedikit rasa sakit.     

Xiao Yan berusaha keras mengacuhkan rasa sakitnya, saat ia memerintahkan 'Inti Api Teratai Hijau' untuk menyelimuti energi tiga warna itu. Kemudian, ia menarik mereka kembali memutari rute Metode Qi.     

Api hijau menyelimuti energi tiga warna itu dan berdesing melewati jalur - jalur Metode Qi. Jika diperhatikan dengan seksama, terlihat energi tiga warna yang sedang mendidih di tengah-tengah api.     

Seiring 'Inti Api Teratai Hijau' menyala berkali-kali, energi tiga warna itu menyatu sepenuhnya menjadi energi cair berwarna hijau kecoklatan. Karena telah dimurnikan oleh suhu tinggi, energi yang tercipta dari penyatuan kali ini memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada sebelumnya. Namun, setelah menjadi lebih kuat sekalipun, energi itu tetap tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan kekuatan 'Inti Api Teratai Hijau.' Ketika Xiao Yan sekali lagi mengirimkan api hijau dari 'Jiwa Penerimaan' miliknya, perlawanan dari energi hijau kecoklatan akhirnya melemah. Seiring energi itu berputar, bulir energi hijau kecoklatan perlahan kehilangan keliarannya dan berubah sepenuhnya menjadi energi hijau murni di bawah suhu panas 'Inti Api Teratai Hijau' yang menuju vortex.     

Ketika bulir energi hijau masuk ke dalamnya, energi cair di dalam vortex berkembang dan membesar dengan amat cepat     

"Pil ini memang layak disebut 'Pil Roh Hijau Bergaris Tiga'. Khasiatnya sungguh kuat…" Xiao Yan merasa terkejut, saat ia memperhatikan apa yang sedang terjadi. Ia dapat merasakan bahwa kemampuannya hampir menembus Dou Shi bintang delapan. Meskipun jarak yang perlu ditempuh dari bintang delapan menuju bintang sembilan atau bahkan menembus batasan Da Dou Shi membutuhkan energi yang jauh lebih besar, kekuatan 'Pil Roh Hijau Bergaris Tiga' masih ada lebih dari setengahnya.     

"Harusnya itu cukup…" Xiao Yan menghitung di dalam hati. Ia memfokuskan perhatiannya sekali lagi dan berkali - kali menggunakan Dou Qinya untuk menarik 'Inti Api Teratai Hijau' dari 'Jiwa Penerimaan'. Akhirnya, api yang baru ia tarik itu dapat memperkuat api yang tengah membakar energi hijau kecoklatan.     

Meskipun mengendalikan 'Inti Api Teratai Hijau' menghabiskan cukup banyak Dou Qinya, konsumsi Dou Qinya tidak ada apa - apanya dibandingkan dengan energi yang terus - menerus menyambar liar dari dalam 'Pil Roh Hijau Bergaris Tiga'.     

Api hijau yang menyelimuti energi hijau kecoklatan dengan cepat beredar di sekitar Jalur Qi. Tiap satu siklus selesai, energi murni dalam jumlah besar berhasil dimurnikan. Energi tersebut kemudian dikucurkan ke dalam vortex yang kerap membesar karenanya.     

Awalnya, vortexnya hanya terisi setengah energi hijau cair. Kini, cairan itu telah mengisi tiga perempat dari vortex itu. Jika terus seperti ini, ketika vortexnya telah terisi sepenuhnya, Xiao Yan akan mencapai titik batas kelas Dou Shi.     

Waktu berjalan dengan lambat dan tubuh Xiao Yan diselimuti oleh cahaya kehijauan. Sinar di sekitar tubuhnya ini berwujud jubah Dou Qi. Saat itu, cahaya kehijauan itu tampak bergetar, seolah - olah ia akan berubah wujud. Di titik ini, karakteristik substansi nyata mulai muncul di wujud jubah Dou Qi yang awalnya samar-samar.     

Saat itu, Xiao Yan tidak dapat merasakan perubahan di sekitarnya. Dengan bantuan dari kursi teratai hijau yang menenangkan itu, Xiao Yan selalu dapat mengendalikan pikirannya dengan baik. Fokus Xiao Yan tertuju sepenuhnya pada vortex Dou Qi di tubuhnya yang hampir penuh.     

Vortex itu perlahan berputar di dalam tubuhnya. Di tengah-tengah vortex, energi cair hijau yang melayang - layang nampak seperti bendungan penuh yang akan meluap. Sebentar lagi, vortex itu akan mencapai batasnya.     

Benak Xiao Yan tidak berani bersantai sedikitpun, ia memperhatikan dengan seksama vortex yang telah hampir penuh itu. Di Jalur Qinya, tiga perempat dari energi 'Pil Roh Hijau Bergaris Tiga' telah dimurnikan, namun pil itu masih mengandung sisa energi yang cukup banyak. Meski begitu, vortexnya sudah tidak dapat menampung energi lagi karena, kapasitasnya telah mencapai batas. Jika ia memaksa mengucurkan energi lagi, vortexnya akan retak, dan berakibat pada…     

Ketika seseorang kekurangan sumber daya, maka ia harus berubah. Jadi, Xiao Yan perlu mengambil langkah untuk mencegah tragedi. Jika ia berhasil menghindari tragedi itu, kekuatannya akan bertumbuh amat besar. Jika ia gagal, maka seluruh Dou Qinya akan keluar dan ia akan berakhir cacat. Xiao Yan sudah pernah cacat dan ia tidak berniat mengulanginya lagi.     

Xiao Yan menghembuskan nafasnya dengan sedikit takut. Segel yang dibentuk tangannya perlahan berubah. Ketika tiap Dou Shi akan menerobos naik, ia akan memilih tindakan yang sesuai dengan kemampuannya. Ini adalah tindakan yang banyak orang telah sukses lakukan sebelumnya. Sangat mudah, ia hanya perlu menekan…     

Energi gas dapat dipadatkan menjadi energi cair bermutu tinggi, sedangkan energi cair dapat dipadatkan menjadi energi padat bermutu tinggi. Energi padat ini merupakan rahasia dibalik bahan seperti baju zirah Dou Qi yang dapat dibuat oleh seorang Da Dou Shi.     

Tangan Xiao Yan membentuk segel baru. vortex di tubuhnya berhenti sejenak, sebelum gelombang - gelombang bundar mulai bergetar di permukaannya. Getaran itu menjadi makin hebat dan berubah menjadi seperti air mendidih. Gelombang hijau itu mengeluarkan suara desisan, selagi mereka merembes dari tengah-tengah vortex.     

Sewaktu gelombang energi itu bergetar, putaran vortex yang awalnya pelan, menjadi semakin cepat. Waktu percepatannya amat singkat. Kurang dari sepuluh hentakan, vortex yang awalnya berputar malas berubah menjadi bulatan yang berputar dengan amat liar. Banyak bekas putaran berwarna kehijauan muncul di sekitar vortex akibat cepatnya putarannya. Suara yang dikeluarkan oleh vortex perlahan terdengar di seluruh tubuh Xiao Yan. Suara yang mengandung ritme misterius tersebut melewati Jalur Qi, meresap ke dalam tulang, merembes pada sel-selnya, dan tiba di kulitnya. Suara itu kemudian dikeluarkan ke jubah Dou Qinya yang bergerak - gerak di permukaan tubuh Xiao Yan.     

Setelah suara itu mencapai jubah Dou Qi, perubahan Dou Qi pun selesai. Sedetik kemudian, cahaya hijau tiba-tiba bersinar terang. Dou Qi yang berwarna hijau dengan cepat terkumpul dan akhirnya bergabung menjadi satu. Setelah sinarnya pudar, baju zirah berwarna hijau dan berbentuk api itu mulai samar - samar muncul di permukaan dada Xiao Yan. Meski baju zirah hijau ini masih di tahap awal, cahaya hijau pucat yang bersinar dan dorongan energi kuat yang timbul darinya membuat siapapun paham bahwa zirah ini jauh lebih kuat daripada jubah Dou Qi sebelumnya.     

Zirah Dou Qi yang belum sempurna itu perlahan terbentuk tanpa Xiao Yan sadari. Saat itu, bagian dalam tubuh Xiao Yan juga tengah mengalami perubahan yang menggugah jiwa.     

Benak Xiao Yan tengah mengendalikan perputaran vortex, menjaganya agar tidak melewati batas yang dapat mencelakai tubuhnya. Ia hanya dapat menunggu secara berhati - hati, tidak sedetikpun berani beristirahat. Selain dari itu, ia harus berusaha menahan energi yang keluar dari 'Pil Roh Hijau Bergaris Tiga'. Di titik ini, vortex yang telah mencapai batasnya itu tidak dapat menampung energi lagi. Karena itu, Xiao Yan perlu membagi perhatiannya untuk mengendalikan 'Inti Api Teratai Hijau' dan mengendalikan energi pil itu.     

Meskipun melepas 'Inti Api Teratai Hijau' akan menghentikan pemurnian dan mencegah energi masuk ke dalam vortex, Xiao Yan tidak yakin bahwa energi itu tidak akan tiba-tiba membelah diri lagi. Jika energi itu membelah diri dan seutas energi mentah masuk ke dalam vortex, semua keseimbangan dalam tubuhnya yang ia jaga dengan susah payah akan hancur begitu saja.     

Memikirkan konsekuensi akan keseimbangan yang rusak membuat hati Xiao Yan gemetar. Ini bukan sesuatu yang ia berani coba… Di momen itu, ia menggunakan sebagian dari pikirannya untuk terus mendorong kecepatan putaran vortex, sementara bagian yang lain menghelat kekuatan 'Pil Roh Hijau Bergaris Tiga' dengan segenap kemampuannya. Ia berusaha menghentikan energi dari pil agar tidak menyelesaikan siklus.     

Saat ini, situasi di tubuh Xiao Yan tengah bertarung melawan waktu. Xiao Yan perlu memadatkan energi cair yang telah memenuhi vortex menjadi energi padat sebelum gelombang energi berikutnya datang. Hanya dengan begitu, ia dapat menghindari pecahnya vortex.     

vortex yang berputar cepat telah berubah menjadi bayangan hijau pudar. Seperti vortexnya, energi cair di dalam vortex anehnya juga menjadi pelan hingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Meskipun energi itu telah dikurangi, benak Xiao Yan dapat merasakan dengan jelas bahwa tengah terbentuk sesuatu dengan energi yang amat besar di dalam vortexnya.     

"Aku hampir selesai…" Xiao Yan mulai merasa lega, saat ia merasakan bahwa pembuatan benda tersebut kini lebih cepat. Seketika itu juga, ia mendesak pembuatannya untuk dipercepat.     

Waktu berjalan lambat, saat energi cair dari vortex Xiao Yan berkurang dengan cepat. Semuanya nampak berjalan dengan baik.     

Energi cair dari dalam vortex yang berdengung liar, telah mencapai titik lelahnya. Benak Xiao Yan menatap sebuah kristal berwarna hijau sebesar ibu jari, yang perlahan melayang di tengah-tengah vortex. Kristal itu diam dan tidak bergerak. Sinar yang keluar dari Kristal tersebut terlihat kadang terang dan kadang redup; menandakan kerapuhan benda tersebut.     

Benak Xiao Yan merasa sedikit penasaran melihat Kristal hijau yang berada di tengah-tengah vortexnya. Begitu Kristal ini muncul, Xiao Yan dapat merasakan sebuah perasaan nyaman dari dalam jiwanya. Hal kecil ini adalah benda yang paling penting untuk menjadi Da Dou Shi. Orang-orang kuat di kelas Da Dou Shi menyebutnya sebagai "Kristal Dou".     

Di mata para orang kuat, seseorang hanya dapat dianggap telah berlatih Dou Qi dengan serius, ketika ia telah memiliki Kristal Dou. Benda kecil ini merupakan kristal dari semua Dou Qi yang terdapat di tubuh seseorang. Di dalamnya, terdapat sejumlah besar energi yang dapat membuat orang - orang terkejut.     

Benak Xiao Yan penuh dengan rasa kagum, walaupun hanya menatap Kristal hijau yang baru saja terbentuk itu. Sebelum Xiao Yan memiliki kesempatan untuk mengambil nafas, sebuah suara lembut bergaung dari Jalur Qinya; membuatnya terkejut. Ia menggerakkan pikirannya untuk menelusuri Jalur Qi. Sontak, ekspresinya berubah drastis.     

Di Jalur Qinya, kekuatan 'Pil Roh Hijau Bergaris Tiga' yang awalnya melawan 'Inti Api Teratai Hijau', tiba-tiba berhenti sepenuhnya dan membiarkan api itu memurnikan semua sisa kekuatannya. Kemudian, api tersebut membawa luapan energi dan bergegas menuju vortex sembari mengaum buas.     

Wajah Xiao Yan memucat sewaktu ia menatap luapan energi yang bergerak dari satu titik menuju titik lainnya tanpa dapat ia hentikan. Sebuah ketakutan mencekam hati Xiao Yan. Jika ia membiarkan energi ini masuk ke dalam vortex, Kristal Dou yang baru saja terbentuk akan pecah berkeping-keping. Kemudian, bukan hanya Xiao Yan tidak akan dapat menjadi Da Dou Shi, tapi juga, kekuatannya akan menurun drastis karena kekurangan energi!     

Semua konsekuensi itu merupakan resiko bencana setelah memakan pil obat untuk meningkatkan kekuatan. Jika ia hanya mengandalkan kekuatan tubuhnya untuk secara bertahap mencapai kelas Da Dou Shi, hal seberbahaya ini tidak akan terjadi. Jika seseorang bergantung pada suatu benda untuk meningkatkan kekuatannya, ia memiliki resiko untuk menghancurkan dirinya sendiri.     

Tentu saja, Xiao Yan yang sekarang tidak berani untuk memikirkan resikonya. Ia tengah menggunakan seluruh konsentrasinya untuk mengendalikan 'Inti Api Teratai Hijau' yang menyelimuti energi dan tampak ingin menahan gumpalan energi ini. Apalagi, setelah dimurnikan, energi ini telah menjadi bagian diri Xiao Yan. Jadi, suhu tinggi 'Inti Api Teratai Hijau' telah kehilangan efeknya.     

Setelah mencoba berbagai hal dan gagal, Xiao Yan hanya dapat menatap ngeri energi dalam jumlah besar yang semakin mendekati vortexnya. Ia hanya dapat menatap energi itu dengan putus asa, tidak menyangka bahwa ia akan menghancurkan dirinya sendiri tepat sebelum ia pergi ke Sekte Misty Cloud dan berhasil mengalahkan Nalan Yanran.     

Sambil melamun, sebuah gambaran terbersit di kepalanya. Gambaran itu merupakan potongan adegan kesengsaraannya dulu di Klan Xiao. Seorang gadis muda bertubuh langsing, yang terlihat sombong dan tidak senang. Di aula, semua orang menunjukkan berbagai ekspresi. Cemooh, menertawakan, menyesal, marah… wajah tiap orang terbersit dibenaknya. Akhirnya, ia tiba di kursi ketua ketika bertemu seorang pria tua dengan wajah berwarna hijau dan merah.     

"Aku percaya anakku akan menjadi berguna suatu hari nanti…" Ucapnya pelan terhadap anak muda yang berlutut di hadapannya. Dulu, Xiao Zhan harus menanggung amarah dan rasa malu di dalam hatinya ketika ia dipaksa mengakhiri pertunangan.     

Perlahan, Xiao Yan mendengar tawa hangat. Ia yang sedang duduk bersila di kursi teratai hijau menundukkan kepalanya.     

"Terima kasih banyak, Ayah…"     

Xiao Yan bergumam lembut. Kerongkongannya mengaum keras layak hewan yang tersudut. Kekuatan Spiritual yang amat besar meletus saat itu juga.     

Ketika Kekuatan Spiritualnya membesar, api hijau di dalam vortex tiba - tiba meletus layaknya gunung berapi.     

"Kembali!"     

Api hijau yang tadinya meletus hebat, bertabrakan dengan gelombang energi yang akan masuk ke vortex. Kekuatan Spiritual yang kuat itu langsung memaksa energi untuk masuk ke Jalur Qi di sekitar ujung vortexnya. Akhirnya, energi itu bergerak di Jalur Qi yang telah dibuka dan mendorong semua energi keluar.     

"Chi, chi…"     

Bunyi 'chi chi' bergumam lagi di ruangan. Tubuh Xiao Yan sontak gemetaran. Lebih dari sepuluh pilar energi keluar dari pori - porinya. Dalam sekejap, ruangan itu diselimuti cahaya terang.     

"Ding…" Seiring pilar energi yang hampir menghancurkan Kristal itu keluar dari tubuhnya, vortex yang bergerak cepat perlahan berhenti. Cahaya dari dalam Kristal hijau tiba-tiba berubah terang.     

Kedua mata Xiao Yan sontak terbuka dan memancarkan sinar hijau. Dengan tekanan pelan dari ujung kakinya, tubuh Xiao Yan mendarat di lantai. Saat itu, pandangan Xiao Yan mengarah ke seluruh ruangan. Kondisinya kini berubah drastis dibanding kemarin.     

"Aku telah berhasil…" Xiao Yan menghembuskan nafas berat, mengeluarkan ketegangan yang mencekiknya tadi. Ia merasakan sebuah getaran gelombang yang tidak pernah ia rasakan dulu. Xiao Yan bergumam lembut sebelum wajahnya berubah menjadi amat gembira. Ia tertawa keras - keras karena lega.     

Di balik tawa kerasnya, ada hembusan nafas lega oleh seorang tua. Namun, suara itu tertutup oleh tawanya dan kemudian menghilang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.