Perjuangan Menembus Surga

Pemenang



Pemenang

0Alun - alun besar itu menjadi tenang. Kemudian, suara hela nafas terdengar dari kedua sisi kursi penonton.     

"Ah," Putri Kecil menepuk debu di lengannya. Ia mengangkat kepalanya dan melihat kabut berwarna putih itu di tempat Xiao Yan berdiri. Sambil menggelengkan kepalanya ia menghela nafas pelan. Tidak ada yang menyangka bahwa kuda hitam terbesar di Pertemuan Besar kali ini, yang bisa melawan pemuda misterius itu, akan berakhir gagal karena alasan yang sangat konyol.     

"Kali ini, reputasi asosiasi akan benar-benar rusak."     

"Ha ha, ketua Fa Ma, karena Yan Xiao sudah gagal, tolong umumkan hasil terakhir dari Pertemuan Besar ini!" setelah Yan Li tertawa terbahak-bahan untuk beberapa saat, ia menahan tawanya itu di dalam hatinya dan mengangkat kepalanya, lalu tertawa sambil melihat Fa Ma dan yang lainnya di bagian depan kursi VIP.     

"Apa yang harus kita lakukan?" Hai Bo Dong mengerutkan dahi. Amarah dan rasa haus darah yang samar datang dan pergi dari wajahnya. Ia melihat ke arah Yan Li dengan tajam, saat ia bertanya pelan.     

"Apa lagi yang bisa kita lakukan? Apakah kita mau membunuh dia didepan semua orang?" ekspresi Fa Ma juga sama jeleknya. Tapi, ia tidak memiliki pilihan lain.     

"Jika aku tahu hal ini akan terjadi, aku pasti sudah akan melakukannya tadi malam.." Jia Lao memberi gaya memotong dengan tangannya sambil berkata dengan dingin.     

"Ah, membunuhnya terlalu merepotkan. Orang itu memanfaatkan kelemahan kita, dimana tidak bisa membongkar identitasnya," Fa Ma menggelengkan kepalanya dan menghela nafas. Ia tersenyum kecut dan berkata, "Sepertinya kita hanya bisa membiarkannya menjadi juara. Tidak mungkin bagi asosiasi untuk menahannya dengan paksa dengan alasan yang tidak jelas.     

Mendengar hal ini, Hai Bo Dong dan Jia Lao mengerutkan alis mereka. Mereka bertukar pandang, tapi tidak memiliki solusi apapun. Mereka lalu mengangguk pasrah.     

Fa Ma berjalan kedepan dan menatap seluruh alun - alun. Keputusasaan di suaranya bisa didengar dengan jelas orang semua orang.     

"Sesuai dengan peraturan Pertemuan Besar, siapapun yang berhasil membuat pil obat yang paling berguna dan dengan tingkat tertinggi akan menjadi juara. Walaupun Putri Kecil dan Liu Ling membuat pil obat tingkat empat, kelas dan kegunaan pil itu tidak setinggi 'Pil Penghancur Barier Hati Ungu' yang dibuat oleh Yan Li. Karena itu…"     

Udara di alun - alun itu tenang, yang terdengar hanya suara Fa Ma yang tidak berdaya.     

"Karena itu. Juara dari Pertemuan Akbar Ahli Kimia Kerajaan Jia Ma musim ini…"     

Sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya, Yan Li tersenyum ketika melihat muka sedih Fa Ma dan tiga tetua lainnya, dan meregangkan pinggangnya. Ia bisa membayangkan seberapa terkenalnya ia setelah ia kembali ke Kerajaan Chu Yun. Ketika waktu itu tiba, tidak ada lagi orang yang bisa melawannya untuk menduduki posisi ketua di asosiasi.     

"Juaranya adalah Yan.." Fa Ma menutup matanya perlahan. Ia menggertakkan giginya dan mengatakan kata-kata terakhirnya.     

"Tunggu!"     

Suara teriakan terdengar di alun - alun itu, memotong kata-kata Fa Ma.     

Semua tatapan menuju ke sumber suara itu. Mereka melihat ke meja batu yang terbungkus udara dingin berwarna putih. Suara teriakan tadi terdengar dari sana.     

Tidak lama setelah suara itu terdengar, kabut putih yang menutupi meja batu itu memudar. Kabut itu menjadi sangat samar sampai kabut itu tidak dapat lagi menutupi hal-hal didalamnya dari tatapan orang - orang. Segala hal yang berada di dalam kabut itu bisa dilihat oleh semua orang.     

Ada beberapa retakan yang muncul di batu hijau itu karena ledakan tungku obat tadi dan meja batu itu sangat berantakan. Ketika pandangan - pandangan orang terarah ke bagian depan meja batu itu, terlihat seorang anak muda yang bajunya terkoyak. Tangan kanannya menopang dirinya di meja batu sambil terengah-engah dan menghembuskan udara dengan kasar. Di sekujur tubuhnya, ada bekas darah samar, yang sepertinya adalah akibat dari ledakan tungku tadi.     

Setelah merasakan udara dingin itu menghilang, pemuda itu mengangkat wajah pucatnya dan berbicara dengan suara serak ke Fa Ma yang di balkon atas, "Seharusnya ada sekitar sepuluh menit sebelum kompetisi berakhir, kan?"     

"Ada empat belas menit!" Fa Ma mengangguk dan membalas sambil melihat Xiao Yan yang terlihat lemah itu.     

"Yan Xiao, tungku obatmu sudah meledak. Kamu bisa apa dengan sisa sepuluh menit ini? Jangan bilang kamu akan mencari tungku obat lain sekarang dan mulai mengolah obat dari awal? Ha ha! Saranku, mengakulah kalah saja! Seorang pria tidak boleh bersikap plin - plan," melihat Xiao Yan muncul, Yan Li langsung mengejeknya.     

"Memiliki kemampuan untuk bertarung namun memutuskan untuk mundurlah yang tidak boleh dilakukan oleh seorang pria," Xiao Yan tersenyum lemah. Ia menoleh sedikit dan tertawa dingin mengejek. "Dan satu lagi, siapa bilang aku harus mengulang dari awal lagi?"     

"Apa maksudmu?" Senyum Yan Li perlahan memudar. Ia melihat sikap Xiao Yan yang mencurigakan dan berteriak dengan nada curiga.     

Xiao Yan tidak membalas pertanyaan Yan Li. Sambil ditatap oleh puluhan ribu orang, Ia mengangkat tangan kanannya. Telapak tangannya sedikit melengkung dan sebuah energi melonjak ke langit.     

Tatapan orang-orang mengikuti arah telapak tangan Xiao Yan dan perlahan naik ke atas. Lalu mereka semua terkagum ketika mereka melihat sebuah bunga api berwarna putih yang melayang di langit.     

Karena warna apinya sama dengan warna awan, susah untuk melihat bahwa itu adalah api berwarna putih, kecuali seseorang memperhatikan dengan teliti.     

Api berwarna putih itu adalah 'Api Pembeku Tulang' yang Xiao Yan gunakan dengan lihai untuk membungkus 'Pil Roh Hijau Bergaris Tiga' setelah ia membuatnya terbang ke udara dengan pukulan ke arah bawah tungku obat sebelum tungku obat itu meledak. Dengan cara ini, ia tidak membiarkan pil obat itu terkena ledakan tungku obat itu.     

Di detik-detik terakhir yang menegangkan itu, ia bisa tenang dalam menghadapi bahaya dan memikirkan jalan keluar untuk menghindari bencana itu. Ini adalah sesuatu yang membuat Xiao Yan merasa kagum pada dirinya sendiri. Pukulannya yang sembrono ternyata berhasil membalikkan situasi dari seluruh Pertemuan Besar.     

"Ini adalah?" Fa Ma melihat api berwarna putih itu di langit dan merasa kaget. Ia bisa merasakan dengan samar udara disekitar api itu adalah udara yang dingin. Tentu saja, yang terpenting adalah benda yang ditengah api itu; pil obat berwarna hijau yang diselimuti oleh api itu.     

"Haha, sepertinya terlalu cepat untuk mengumumkan pemenangnya. Keajaiban seperti ini selalu terjadi di saat - saat terakhir. Hal seperti itu selalu muncul dari orang itu," Hai Bo Dong menghela nafas lega dalam hati ketika ia melihat api berwarna putih itu. Ia tahu bahwa kemampuan Yan Li sepertinya masih kurang, jika ingin mengalahkan monster kecil itu.     

"Dasar bocah. Aku telah meremehkannya! Tapi, kenapa ia harus membuat begitu banyak hal menjadi rumit tiap kali ia mengikuti sebuah kompetisi?" Jia Lao menepuk tangannya dan tersenyum memuji.     

Fa Ma mengangguk setuju. Jika seseorang tidak memiliki kekuatan mental yang kuat ketika menonton orang itu berkompetisi, ia pasti akan merasa dipermainkan sampai hampir mati. Dalam kompetisi ini perasaan semua orang benar - benar dipermainkan. Pertama perasaan mereka naik, lalu turun, lalu naik lagi.     

"Orang yang menakutkan. Di saat - saat terakhir, ia bisa memikirkan cara untuk menyelamatkan pil obatnya. Ah, susah untuk tidak mengaguminya!" Nalan Jie membelai janggutnya dan memujinya.     

Dada Nalan Yanran kembang kempis. Ia menghela nafas panjang yang sudah ia tahan di dalam dadanya dan sedikit mengangguk. Tangannya dengan cepat menghapus keringat dingin di dahinya tanpa terlihat orang lain. Ia tidak menyangka kompetisi yang akan berakhir itu tiba-tiba kondisinya berbalik.     

"Apa itu?" ekspresi Yan Li berubah ketika ia melihat api berwarna putih di langit. Dibandingkan dengan sebelumnya, Yan Li menjadi lebih kuatir.     

Di alun - alun itu, api putih di udara perlahan turun mengikuti energi yang Xiao Yan keluarkan. Setelah turun, api itu menghilang dengan cepat. Pil obat berwarna hijau itu menjadi semakin jelas.     

Ketika pil obat itu berjarak sekitar setengah meter dari telapak tangan Xiao Yan, api itu akhirnya hilang. Pil obat bulat berwarna hijau mendarat di telapak tangannya.     

Xiao Yan menarik tangannya kembali. Ia menundukkan kepalanya dan melihat ke pil obat ditangannya. Ia sudah melewati banyak hal untuk berhasil menyempurnakannya. Akhirnya, ia mengangkat kepalanya dan menghirup udara dingin.     

Pil obat itu berwarna hijau dan berukuran sebesar mata naga. Di permukaan pil buat itu ada tiga garis, satu hijau, satu ungu, dan satu putih, yang terlihat sangat teratur. Ketika Xiao Yan memegang pil obat itu, ia bisa merasakan energi di dalamnya.     

"Aku akhirnya berhasil," senyuman lega muncul di muka pucat Xiao Yan. Semenjak mempelajari cara untuk membuat obat, ini adalah pertama kalinya Xiao Yan mengeluarkan Kekuatan Spiritual sebesar ini untuk membuat sebuah pil obat.     

"Apakah dia berhasil? Tingkat berapa itu?" melihat senyuman di wajah Xiao Yan, Putri Kecil dan orang - orang lain di dekatnya pun bertanya. 'Pil Roh HIjau Bergaris Tiga' itu tidak mengeluarkan aroma pil apapun ketika dibekukan oleh udara dingin. Karena itu, Putri Kecil dan yang lainnya tidak tahu informasi dari pil obat yang dibuat oleh Xiao Yan. Tentu saja, walaupun tanpa aroma pil itu, mereka tidak cukup bodoh untuk berpikir bahwa itu adalah pil obat tingkat bawah.     

Xiao Yan tertawa lembut. Ia melihat muka Yan Li yang terlihat lelah dan khawatir. Setelahnya, ia mengangkat pil obat berwarna hijau itu dengan tinggi ke udara, melihat ke arah Fa Ma dan tetua lainnya di balkon atas, lalu berkata dengan suara keras,     

"'Pil Roh Hijau Bergaris Tiga, pil obat tingkat empat!"     

"Ha ha, bagus!"     

Melihat pemuda di bawah yang mengangkat pil obat di tangannya dan berteriak dengan suara keras itu, Fa Ma tidak mampu menahan rasa bahagianya dan tertawa terbahak-bahak.     

"Pil Roh Hijau Tiga… Tiga Garis?"     

Suara teriakan keras yang Yan Li dengar terdengar seperti kilatan petir di dalam hatinya. Telinganya berbunyi. Ekspresinya yang awalnya bangga tiba-tiba berubah menjadi pucat. Tatapannya kosong ketika melihat pil obat berwarna hijau di tangan Xiao Yan. Dengan kaki yang lemas, ia jatuh dan terduduk di tanah.     

Walaupun 'Pil Penghancur Barier Hati Ungu' sangatlah kuat, Yan Li tahu bahwa 'Pil Roh Hijau Bergaris Tiga' dengan tiga garis bertingkat lebih tinggi.     

Posisi pemenang yang akan menjadi miliknya itu berpindah ke orang lain dalam waktu kurang dari lima menit.     

Ini adalah sebuah keajaiban.     

Keajaiban yang diciptakan oleh seorang anak muda yang belum berusia dua puluh tahun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.